tag:blogger.com,1999:blog-72782063033278395752024-03-13T10:06:57.147-07:00Rina World Education's Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.comBlogger60125tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-66002786238004110712013-03-25T05:08:00.001-07:002013-03-25T05:08:39.771-07:00PENDIDIKAN INDONESIA Gunakan Kurikulum Baru Tahun 2013<div style="text-align: justify;">
JAKARTA– Pemerintah akan mengubah kurikulum 2013 mendatang dengan
menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian
berbasis test dan portofolio saling melengkapi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kurikulum baru
tersebut akan diterapkan untuk seluruh lapisan pendidikan, mulai dari
Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas maupun Kejuruan.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Siswa
untuk mata pelajaran tahun depan sudah tidak lagi banyak menghafal,
tapi lebih banyak kurikulum berbasis sains,” kata Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Mohammad Nuh kepada pers di Kantor Wapres di Jakarta,
Selasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dikatakan Nuh, orientasi pengembangan kurikulum 2013
adalah tercapainya kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan,
dan pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan
menyenangkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk tingkat SD, katanya, saat ini ada 10 mata
pelajaran yang diajari, yaitu pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, seni budaya dan
keterampilan, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, serta muatan
lokal dan pengembangan diri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi mulai tahun ajaran 2013/2014
jumlah mata pelajaran akan diringkas menjadi tujuh, yaitu pendidikan
agama, pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
matematika, seni budaya dan prakarya, pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan, serta Pramuka.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Khusus untuk Pramuka adalah mata
pelajaran wajib yang harus ada di mata pelajaran, dan itu diatur dalam
undang-undang,” kata Nuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu ciri kurikulum 2013,
khususnya untuk SD, adalah bersifat tematik integratif. Dalam pendekatan
ini mata pelajaran IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua
pelajaran, yaitu dua mata pelajaran itu akan diintegrasikan kedalam
semua mata pelajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dikatakan untuk IPA akan menjadi materi
pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia dan matematika, sedangkan untuk
IPS akan menjadi pembahasan materi pelajaran Bahasa Indonesia dan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mendikbud mengatakan,
kurikulum 2013 itu diharapkan bisa diterapkan mulai tahun ajaran baru
2013, tapi sebelumnya akan diuji publik sekitar November 2012.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Masyarakat
bisa memberikan masukan atas setiap elemen kurikulum mulai dari standar
kompetensi lulusan, standar isi, standar proses hingga standar
evaluasi. Adanya uji publik ini diharapkan kurikulum yang terbentuk
telah menampung aspirasi masyarakat,” papar Nuh. (Antara/nel)</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-63439286330780962052013-03-24T20:00:00.000-07:002013-03-24T20:00:45.292-07:00Dewan Pendidikan DIY: Konsep RSBI Mengandung Kesalahan Mutlak<div class="judul_artikel2011" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="left" style="text-align: justify;">
<div class="font11 c_abu03_kompas2011 pb_3">
Posted By: Rina<span class="c_abu01_kompas2011"></span> | <span class="c_abu01_kompas2011">Sabtu 23 Maret 2013 |</span>
</div>
</div>
<div class="right w310 pl_10 pb_10 pt_5" id="foto1" style="display: block; text-align: justify;">
<div class="left pr_3">
<img src="http://stat.k.kidsklik.com/data/2k10/kompascom2011/images/icon_dibaca.gif" /></div>
<div class="list_4 font12 c_biru_kompas2011 pb_10 bl_1">
<ul>
<li><a href="http://edukasi.kompas.com/read/2013/01/09/20300471/Guru.Sekolah.RSBI.Tak.Masalah.Dengan.Putusan.MK">Guru Sekolah RSBI Tak Masalah Dengan Putusan MK</a></li>
<li><a href="http://edukasi.kompas.com/read/2013/01/09/19293427/Orang.Tua.Murid.Kecewa.RSBI.Dihapus">Orang Tua Murid Kecewa RSBI Dihapus</a></li>
<li><a href="http://edukasi.kompas.com/read/2013/01/09/18491425/Dewan.Pendidikan.Kediri.Dukung.Putusan.MK.Hapus.RSBI">Dewan Pendidikan Kediri Dukung Putusan MK Hapus RSBI</a></li>
<li><a href="http://edukasi.kompas.com/read/2013/01/09/18250233/Disdik.DKI.Siap.tetapi.Harap.Bantuan.Pemerintah.Ditambah">Disdik DKI Siap tetapi Harap Bantuan Pemerintah Ditambah</a></li>
<li><a href="http://edukasi.kompas.com/read/2013/01/09/1809186/RSBI.Kembali.ke.SSN.Saja.Tak.Perlu.Status.Lain">RSBI Kembali ke SSN Saja, Tak Perlu Status Lain</a></li>
</ul>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>YOGYAKARTA,KOMPAS.com- </strong>Keputusan
Mahkamah Kontitusi bahwa Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional tak
sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 patut disyukuri. Sebab, konsep
RSBI mengandung kesalahan mutlak di mana orientasi kualitas pendidikan
yang dimaksud tidak menyentuh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Dengan
RSBI, lalu bagaimana nasib anak-anak di pedalaman atau mereka yang
berada di sekolah-sekolah yang tidak memungkinkan memiliki layanan
pendidikan seperti itu?," kata Ketua Dewan Pendidikan DI Yogyakarta Prof
Wuryadi, Rabu (9/1/2013), di Yogyakarta.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan mematok standar
tertentu, otomatis RSBI tidak akan pernah menyentuh seluruh lapisan
masyarakat. Padahal, tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan
berbangsa, meningkatkan kesejahteraan umum, dan ikut serta melaksanakan
perdamaian abadi yang adil dan makmur.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Cita-cita RSBI jauh dari
cita-cita pendidikan bangsa kita sejak awal yang peduli dengan tanah air
dan kesejahteraan umum. Dengan RSBI, layanan pendidikan hanya baik
untuk mereka yang memiliki kemampuan, sementara yang tidak mampu tak
dilayani," ujarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut Wuryadi, konsep RSBI juga merendahkan
keutamaan pendidikan dalam negeri. Dengan menyebut standar
internasional, seolah-olah pendidikan dalam negeri lebih rendah dan
hanya sekolah bertaraf internasional yang berkualitas. Padahal, bangsa
Indonesia juga memiliki modal-modal konsep pendidikan lokal yang
berkualitas.</div>
<div style="text-align: justify;">
"Keputusan MK mengingatkan kita agar kembali kepada
apa yang kita miliki. Selama ini kita sudah terbius dengan model-model
pendidikan luar negeri. Berbagai kebijakan pemerintah pun juga lebih
melayani kepentingan-kepentingan asing," tambahnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi Wuryadi,
kualitas pendidikan menjadi salah satu penentu daya saing. Apabila
kualitas pendidikan benar-benar dijaga, maka otomatis daya saing akan
muncul tanpa harus meniru standar pendidikan internasional.</div>
<div style="text-align: justify;">
Wuryadi
mengusulkan, pendidikan di Indonesia perlu menerapkan konsep pendidikan
yang adil dengan memanfaatkan modal dan potensi dalam negeri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelumnya,
Selasa kemarin, Ketua MK Mahfud MD mengabulkan permohonan para pemohon
uji materiil yang terdiri dari orang tua siswa yang anaknya bersekolah
di RSBI, aktivis pendidikan, guru, dosen, dan lembaga swadaya masyarakat
terhadap pasal 50 ayat (3) Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.</div>
<div style="text-align: justify;">
Keberadaan RSBI dinilah telah
mengabaikan tanggung jawab negara untuk menyediakan pendidikan
berkualitas bagi semua warga negara (<em>Kompas</em>, Rabu, 9 Januari 2013).
</div>
<div class="left" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="left" style="text-align: justify;">
<div class="left pr_5 pt_5 font11 c_abu" style="text-align: justify;">
<strong>Editor :</strong></div>
<div class="left pt_5 c_abu01_kompas2011 font13" style="text-align: justify;">
Marcus Suprihadi</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-13578455011949606942013-03-24T19:15:00.000-07:002013-03-24T19:15:01.205-07:00RSBI, Buah Kedangkalan Pemerintah<h1 class="tn" style="text-align: justify;">
<br /> </h1>
Posted : Rina<div class="d629 l b2 b4 p4 p6 p8" style="text-align: justify;">
<div class="d300 l">
<h6>
sabtu 23 Maret 2013<span class="by"></span></h6>
</div>
</div>
<div class="d629 l p1 p3 p4" style="text-align: justify;">
<div id="pt" style="text-align: justify;">
<img alt="Ilustrasi: siswa belajar di ruang kelas. (Foto: Heru Haryono/Okezone)" src="http://img.okeinfo.net/content/2013/01/09/373/743368/Fs377dyPhJ.jpg" />
<h6>
Ilustrasi: siswa belajar di ruang kelas. (Foto: Heru Haryono/Okezone) </h6>
</div>
<div class="news" style="text-align: justify;">
<strong>JAKARTA </strong>- Pembatalan pasal tentang Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) atau Sekolah Bertaraf
Internasional (SBI) oleh Mahkamah Konstitusi (MK) menunjukkan bahwa ada
persoalan besar pada tingkat implementasi pendidikan Indonesia. Sebelum
RSBI/SBI, MK juga memutuskan perkara tentang Badan Hukum Pendidikan
(APBN) dan ketentuan anggaran pendidikan yang tidak mencapai 20 persen
dari APBN. <br /><br />Pengamat pendidikan M Abduhzen menilai, keputusan MK
ini tepat meskipun tidak menyelesaikan persoalan mendasar pendidikan.
Menurutnya, harusnya keputusan MK ini menjadi sebuah bahan pemikiran
dari pemerintah, terutama presiden, untuk melihat kinerja dari
pihak-pihak yang memiliki otoritas mengelola pendidikan.<br /><br />Dia
mengimbuh, implementasi pengelolaan pendidikan membutuhkan sebuah
interpretasi atas undang-undang. Tetapi, karena malas berpikir atau
keterbatasan lainnya, ada interpretasi keliru. <br /><br />"Atau, bisa jadi
semangatnya memang ingin mencari jalan pintas sehingga sering kali
pengkajian undang-undang tersebut menjadi dangkal dan tidak tepat
sasaran. RSBI adalah salah satu contohnya," ujar Abduhzen ketika
berbincang dengan Okezone, Rabu (9/1/2013). <br /><br />Pengajar di
Universitas Paramadina ini memaparkan, Pasal 50 ayat (3) UU No 20 Tahun
2003 (Sisdiknas) tidak memaparkan secara rinci apa yang dimaksud dengan
RSBI/SBI. Pasal tersebut hanya menyatakan, "Pemerintah dan/atau
pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang- kurangnya satu satuan
pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi
satuan pendidikan yang bertaraf internasional." <br /><br />Seharusnya, kata
Abduhzen, ada pengkajian dan paparan rinci tentang apa itu satuan
pendidikan bertaraf internasional, kriteria apa yang diperlukan,
bagaimana sistem pembelajarannya, dst. Dengan demikian, akan tercermin
jelas kualitas seperti apa yang ingin dicapai dalam undang-undang.<br /><br />Kenyataannya,
sekolah berstandar internasional di Indonesia diinterpretasikan sebagai
sekolah dengan bayaran mahal dan menggunakan bahasa pengantar Inggris.
Abduhzen mempertanyakan, apakah kriteria ini yang menjadi kebutuhan bagi
Indonesia? <br /><br />"Kriteria ini justru menyita banyak dana karena
dimaksudkan untuk mendongkrak kualitas pendidikan, padahal peningkatan
kualitas itu pun belum tercapai," imbuhnya. <br /><br /><div>
Seperti diketahui,
MK membatalkan pasal tentang RSBI/SBI dalam UU Sisdiknas. Sekolah ini
dinilai bertentangan dengan konstitusi dan merupakan bentuk liberalisasi
pendidikan. Dengan sistem ini hanya siswa dari keluarga kaya yang bisa
mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan di RSBI atau SBI.
Sebaliknya, sekolah RSBI dan SBI menutup peluang bagi diterimanya siswa
dari keluarga tidak mampu.<strong>(rfa)</strong></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-27735611077553986542013-03-22T22:01:00.001-07:002013-03-22T22:20:24.616-07:00Education<div style="text-align: justify;">
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 1;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 24.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-font-kerning: 18.0pt;">ARTIKEL PENDIDIKAN </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Artikel ini berisi tentang tulisan
dan kritik seorang guru yang dimuat di Media Massa atas segala bentuk
problematika pendidikan di Indonesia khususnya tentang problematika guru...</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 2;">
<b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Rabu,
07 Maret 2012</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 3;">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7278206303327839575" name="4199572034848301582"></a><b><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 13.5pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><a href="http://fauzulabimanyuandimblora.blogspot.com/2012/03/perpustakaan-oh-perpustakaan.html"><span style="color: blue;">Perpustakaan, Oh Perpustakaan</span></a> </span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">MINAT baca selama ini menjadi salah
satu masalah besar bagi bangsa Indonesia. Betapa tidak, saat ini minat baca
masyarakat Indonesia termasuk yang terendah di Asia.<br />
<br />
Indonesia hanya unggul di atas Kamboja dan Laos. Padahal semakin rendah
kebiasaan membaca, penyakit kebodohan dan kemiskinan akan berpotensi mengancam
kemajuan dan eksistensi bangsa ini. Parahnya lagi, rendahnya minat baca bukan
hanya terjadi pada masyarakat umum, di SD, SMP, SMA, bahkan di perguruan tinggi
pun minat baca mahasiswa sangat rendah. Hal tersebut sangat bertolak belakang
dengan kondisi di Jepang.<br />
<br />
Saat ini tentu kita sudah melihat bagaimana kemajuan perkembangan iptek di
Jepang. Semua itu disebabkan karena pemerintah Jepang sangat memprioritaskan
kebutuhan bahan bacaan masyarakatnya, terutama anak-anak sekolah dan mahasiswa,
sehingga tak mengherankan jika perpustakaan, terutama di kampus-kampus Jepang,
selalu ramai dikunjungi mahasiswa.<br />
<br />
Berbeda dari kondisi perpustakaan kampus di Indonesia, perpustakaan kampus tak
lebih hanya sebagai tempat penyimpanan dan pajangan berbagai koleksi buku dan
bahan referensi lainnya. Lebih ironis lagi, perpustakaan kampus sering
dijadikan sebagai tempat untuk pacaran, bukan tempat membaca dan berdiskusi.<br />
<br />
Sebagai seorang mahasiswa dan calon ilmuwan, perpustakaan seharusnya menjadi
tempat yang paling dicari, terutama dalam mencari referensi untuk membuat atau
menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan.<br />
<br />
Menumbuhkan Minat Baca<br />
<br />
Faktor yang menjadi peyebab sepinya perpustakaan, selain minat baca mahasiswa
yang menurun, juga karena perpustakaan tidak bisa mengikuti perkembangan zaman
dengan tidak memenuhi kebutuhan mahasiswa. Untuk memenuhi kebutuhan tugas-tugas
kuliah, mahasiswa seringkali lebih memilih cara instan, yaitu mencari di
internet.<br />
<br />
Mengapa minat baca mahasiswa rendah? Menurut (Arixs: 2006) ada enam faktor
penyebab: (1) Sistem pembelajaran di Indonesia belum membuat mahasiswa harus
membaca buku, (2) banyaknya tempat hiburan, permainan, dan tayangan TV yang
mengalihkan perhatian mereka dari menbaca buku, (3) budaya baca memang belum
pernah diwariskan nenek moyang kita, sedangkan budaya tutur masih dominan
daripada budaya membaca, (4) sarana untuk memperoleh bacaan seperti
perpustakaan atau taman bacaan masih merupakan barang langka, (5) tidak
meratanya penyebaran bahan bacaan di berbagai lapisan masyarakat (6) serta
dorongan membaca tidak ditumbuhkan sejak jenjang pendidikan praperguruan
tinggi.<br />
<br />
Perpustakaan sesungguhnya memainkan peranan penting bagi terciptanya budaya
membaca bagi mahasiswa. Perpustakaan merupakan jembatan menuju penguasaan ilmu
pengetahuan, dapat memberikan kontribusi penting bagi terbukanya akses
informasi, serta menyediakan data yang akurat bagi proses pengambilan
sumber-sumber referensi bagi pengembangkan ilmu pengetahuan. Dan semua itu
hanya bisa di dapatkan dengan cara membaca.<br />
<br />
Oleh sebab itulah, perpustakaan kampus hendaknya didesain sedemikian rupa
supaya mahasiswa dan civitas academica lebih betah berada di sana. Perpustakaan
harus mampu memenuhi dahaga para mahasiswa yang haus akan ilmu pengetahuan
dengan empat cara.<br />
<br />
Pertama, menambah sarana dan prasarana perpustakaan, seperti adanya fasilitas
dan jaringan internet atau wi-fi, memperbanyak ruang diskusi, dan memperbaiki
ruang bacaan. Jika hal ini dapat diwujudkan, tentu akan menarik perhatian
mahasiswa berkunjung ke perpustakaan.<br />
<br />
Kedua, memberikan pelayanan yang baik, ramah, dan bersahabat. Hal ini sangat
penting mengingat para pengunjung adalah mahasiswa yang berpendidikan. Jadi
jika ada pelayanan dari petugas yang kurang baik dan kurang memuaskan tentu
mereka akan protes dan kurang nyaman dalam menggunakan fasilitas perpustakaan.<br />
<br />
Ketiga, tersedianya koleksi buku yang memadai. Koleksi bahan bacaan (buku atau
literarur) merupakan komponen yang paling penting bagi perpustakaan. Koleksi
yang harus dimiliki oleh perpustakaan minimal adalah buku wajib bagi setiap
mata kuliah yang diajarkan dan jumlahnya harus memadai. Menurut SK Mendikbud
0686/U/1991, setiap mata kuliah dasar dan mata kuliah keahlian harus disediakan
dua judul buku wajib dengan jumlah eksemplar sekurang-kurangnya 10 % dari
jumlah mahasiswa yang mengambil mata kuliah tersebut.<br />
<br />
Keempat, menciptakan iklim membaca di kampus. Lingkungan akademik yang kondusif
akan mendorong mahasiswa untuk rajin ke perpustakaan. Hal itu bisa dilakukan,
misalnya dengan cara dosen memberikan tugas membaca bagi mahasiswanya.<br />
<br />
Jika perpustakaan dapat memberikan layanan yang baik dan menyediakan berbagai
kebutuhan literatur yang dibutuhkan, maka mahasiswa akan banyak mendatangi
perpustakaan. Lingkungan yang demikian memang tidak bisa diciptakan sendirian
oleh perpustakaan, melainkan harus bekerja sama dengan seluruh warga kampus.
(24)<br />
<br />
<br />
—Fauzul Andim, mantan aktivis Pers LPM Edukasi Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo, saat ini menjadi Guru di SLB Negeri Ungaran.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-52747087926266783912013-03-22T20:36:00.003-07:002013-03-22T22:20:09.923-07:00fasilitas tak layak batasi siswa dalam berprestasi<div class="post-content" style="text-align: justify;">
<h1 style="text-align: justify;">
</h1>
<div style="text-align: justify;">
posted by : Rina Catur Kristyana</div>
<div style="text-align: justify;">
sabtu, 23 maret 2013</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Name : I Wayan Hari Sukmaranu</div>
<div style="text-align: justify;">
School : SMAN Bali Mandara ( SA )</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fasilitas Tak Layak</div>
<div style="text-align: justify;">
Batasi Siswa dalam Berprestasi</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lulusan siswa Indonesia yang mendapatkan pendidikan
selama kurun waktu 12 tahun tidak mampu menjukkan skillnya secara
aflikatif. Sekolah yang hanya memfokuskan terhadap penguasaan teori
menyebabkan banyak siswa Indonesia buta akan implementasinya. Meskipun
sudah ada landasan dalam meningkatkan kualitas serta mutu pendidikan,
namun masih banyak sekolah tidak mampu mengembangkan kemampuan serta
keterampilan siwanya. Banyak siswa berpotensi tidak mampu menggali
kemampuannya akibat kelayakan infrastruktur sekolah yang tidak memadai.
Sebagai sarana dalam mengaflikasikan teori, infrastruktur yang tidak
memenuhi kualitas standar akan dapat mempengaruhi prestasi yang dicapai
oleh siswanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai bentuk atas lemahnya fasilitas infrastruktur
sekolah, banyak siswa tidak mampu meraih prestasi yang seharusnya dapat
ia wujudkan. Seperti halnya kompetisi olimpiade fisika, kimia, biologi,
dan computer yang memerlukan <i>experiment</i>. Siswa yang sekolahnya
hanya menitikberatkan pada pembelajaran teori tidak mampu bersaing
dengan siswa yang mempunyai sekolah dengan kualitas infrastruktur yang
baik serta penyediaan materi yang cukup untuk mengikuti perlombaan
tersebut</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai hasil perkembangan ilmu sains yang menuntut
pemikiran kritis serta aflikasi dari teori yang diberikan, persediaan
fasilitas laboratorium sangat diperlukan untuk menunjang tuntutan
tersebut. Sebagai tempat untuk melakukan uji coba, laboratorium adalah
salah satu bentuk dari sarana aflikatif. Namun, minimnya fasilitas yang
tersedia di daerah luar jangkau seperti Lombok Utara membuat siswa tidak
mampu mengimplementasikan teori yang telah ia dapatkan. Bahkan,
sebagian besar sekolah dasar dan menengah pertama di Indonesia tidak
mempunyai fasilitas tersebut untuk mendukung perkembangan siswa dalam
melakukan uji praktikum. Seperti halnya melakukan praktikum biology
untuk mengamati perkembangan serta pertumbuhan bakteria. Microskop
sebagai alat utamnya sangat diperlukan untuk melakukan praktik tersebut.
Namun, praktikum yang seharusnya sudah dapat dikuasai oleh siswa
sekolah dasar dan menengah pertama kini bahkan tidak mampu dilakukan
oleh banyak siswa SMA karena fasilitas sekolah yang belum memadai.
Sehingga, banyak dari mereka tidak mengetahui hasil dari pengamatan itu
dengan menggunakan mikroskop.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemajuan teknologi dan komunikasi yang menjadi bentuk
perkembangan era modern juga merupakan sorotan baru terhadap
perkembangan pendidikan dalam sebuah sekolah. Sebagai sarana informasi,
komputer yang menjadi salah satu bentuk kemajuan teknologi merupakan
media utama yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah. Namun, fakta
menunjukkan bahwa masih banyak sekolah dasar hingga menengah ke atas di
daerah pelosok tidak mendapatkan semua hal itu. Pembelajaran seperti IT
yang seharusnya didapatkan sejak memulai pendidikan sekolah dasar harus
diulang untuk dibiasakan saat mereka menginjak SMA. Sebagai akibat dari
semua hal itu, banyak siswa tak mampu mengakses informasi lebih untuk
meningkatkan wawasan mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai sarana pokok dalam sebuah pembelajaran,
perpustakaan juga jarang ditemukan dalam sebuah sekolah yang berada di
daerah pedesaan. Seperti halnya sekolah yang berada di sekitar kebun
Asian Agri yang berada di tiga provinsi, yakni Sumut, Riau, dan Jambi.
Tidak sekedar pedesaan, 72 % sekolah dasar dan 35 % siswa menengah
pertama di Indonesia tidak memiliki perpustakaan. Kalaupun terdapat
sekitar 38 % sekolah dasar dan 65 % sekolah menengah pertama memiliki
perpustakaan, namun pengelolaannya belum maksimal. Tempat yang menjadi
penyimpan ratusan bahkan ribuan buku itu tidak dihiraukan keberadaanya
oleh pihak sekolah dan pemerintah. Siswa yang membutuhkan banyak
tambahan ilmu menjadi pasif atas hal tersebut. Padahal, semua wawasan
baru yang diperlukan oleh para siswa dapat dijangkau melalui pembangunan
perpustakaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Menjadi pusat dalam setiap proses pembelajaran, ruang
kelas bahkan mempunyai kualitas tak layak untuk dijadikan ruang
pembelajaran. Atap serta dinding yang roboh seperti sekolah yang
terdapat di Bengkulu merupakan suatu bukti bahwa tidak adanya kepedulian
dari pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur disana. Protes yang
diajukan oleh lembaga sekolah bahkan tidak menuai respon dari pihak
pemerintah. Semasih siswa dianggap mampu menggunakan bangunan tersebut,
pemerintah hanya melambaikan tangan untuk permasalahan itu. Dengan
adanya kondisi seperti ini, banyak siswa tidak mampu mengikuti
pembelajaran dengan baik akibat ketidaknyamanan yang ditimbulkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Melalui koordinasi yang baik antara pemerintah serta
pihak sekolah, maka akan dapat meningkatkan mutu pendidikan. Sebagai
lembaga pendidikan yang berdiri dibawah pemerintahan, sekolah
berhak mengajukan pendanaan kepada pemerintah. Menghindari adanya
kejahatan korupsi yang dilakukan oleh pihak sekolah terhadap dana yang
seharusnya digunakan untuk pembiayaan fasilitas sekolah juga merupakan
sebuah cara untuk memperbaiki kualitas infrastruktur sekolah. Tidak
sekedar itu, penggagasan program pelatihan manajemen perpustakaan, dan
fasilitas lainnya juga menjadi alternative baru untuk meningkatkan mutu
sekolah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="wpadvert" style="clear: both; margin: 10px auto; overflow: hidden; padding: 0px; position: relative; text-align: justify; width: 300px;">
<a href="http://en.wordpress.com/about-these-ads/" rel="nofollow" style="display: block; font: 9px/1 sans-serif; position: absolute; text-align: left; text-decoration: underline;">About these ads</a>
<br />
<div id="google_ads_div_wpcom_below_post_ad_wrapper">
<div id="google_ads_div_wpcom_below_post_ad_container" style="display: inline-block;">
</div>
</div>
</div>
<div class="sharedaddy sd-like-enabled sd-sharing-enabled" id="jp-post-flair" style="text-align: justify;">
<br />
<div class="sharedaddy sd-block sd-like jetpack-likes-widget-wrapper jetpack-likes-widget-loaded" data-name="like-post-frame-41499105-3" data-src="http://widgets.wp.com/likes/#blog_id=41499105&post_id=3&origin=http://ranusukma.wordpress.com" id="like-post-wrapper-41499105-3">
<span class="sd-text-color"></span></div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-3961458365527552822013-03-22T20:34:00.000-07:002013-03-22T20:38:40.978-07:00PENDIDIKAN DI KABUPATEN PANIAI BELUM MEMADAI<h3 class="post-title entry-title" style="text-align: justify;">
<br />
</h3>
<h3 class="date-header" style="text-align: justify;">
Posted By Rina</h3>
<h3 class="date-header" style="text-align: justify;">
Written By RASUDOFM DOGIYAI on Kamis, 29 November 2012 | 00.22</h3>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><h3>
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnMIVm8Gnt0RFvesrlK5P0A4kKubg25hDP4lGNsk7bfur2uEnDJtrl3Jvdy5fkbQaWePVEfzrqDGLWsrTk6zMt1nPdMdraFz36e6OSOZlgFZjgrHNNMWF3FLEbBylPYhvQlGtksiIJlTWf/s1600/59400_208969382569121_724266254_n.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnMIVm8Gnt0RFvesrlK5P0A4kKubg25hDP4lGNsk7bfur2uEnDJtrl3Jvdy5fkbQaWePVEfzrqDGLWsrTk6zMt1nPdMdraFz36e6OSOZlgFZjgrHNNMWF3FLEbBylPYhvQlGtksiIJlTWf/s320/59400_208969382569121_724266254_n.jpg" width="320" /></a></h3>
</td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><h3>
<span style="font-size: xx-small;"><b><b>Pemuda papua Decky Gobay (foto SA)</b></b></span></h3>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<h3>
<span class="usercontent"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%;">Sejak
terbentuknya pemerintahan paniai hingga sekarang ini tidak pernah ada
upaya-upaya yang di lakukan oleh pemerintah untuk mengatur dan menata dalam
melengkapi dan memenuhi kebutuhan sarana dan perasarana pendidikan di kabupaten
Paniai alias tidak memadai </span></span></h3>
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<h3>
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br />
<span class="usercontent">Masyarakat Paniai merasa prihatin atas tidak adanya
rasa kepedulian pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan sarana dan perasana
pendidikan karena masyarakat tahu bahwa sarana dan perasarana adalah alat
pendongkrak utama untuk memajukan dan membangkitkan gairah kemajuan kearah
perubahan dan inovasi pendidikan di Kabupaten Paniai. Namun tidak begitu
demikian rillnya, yang telah sedang masyarakat bayangkan.</span></span></h3>
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<h3>
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span class="usercontent"> </span><br />
<span class="usercontent">Belum memadainya fasilitas fisik yakni Gedung sekolah
yang kurang jumlahnya, tata ruang tidak teratur, model bangunan yang tidak
seimbang dengan kondisi linkungan dan lokasi sekolah yang tidak memadai, ukuran
lokasi yang kecil atau sempit, juga karena bentuk lokasi sekolah yang tidak
menentukan serta fasilitas dalam sekolah yang tidak memadai atau kurangnya
fasilitas sekolah yakni computer, mesin type, serta perabot dalam lainnya.
Sehingah munculnya , masalah disintegrasi social anrara Guru- Guru itu sendiri
serta ketidak efektik dalam proses belajar dan mengajar, juga merasa ketidak
nyaman dengan kondisi lokasi sekolah yang ada. </span></span></h3>
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<h3>
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span class="usercontent"> </span><br />
<span class="usercontent">Untuk itu, pemerintah memberikan peratihan yang serius
terhadap perlengkapan fasilitas sekolah baik itu Sekolah dasar hingga perguruan
tinggi agar dalam proses menjalankan roda pendidikan daerah dapat berjalan aman
dan lancar sesuai keinginan masyarakat berkebutuhan serta pihak-pihak yang berkepentingan
dalam menjalankan roda pendidikan di kabupaten Paniai .</span></span></h3>
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<h3>
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span class="usercontent"> </span><br />
<span class="usercontent">Kurangnya sumbar daya manusia atau tenaga-tenaga
pengajar yakni Guru SD, Guru SMP, Guru SMA serta Dosen-Dosen di tingkat
perguruan tinggi, juga kuranngya, Asisten-asisten sekolah baik itu sekolah
dasar hingga perguruan tinggi, sehingah telah berdampak tidak efisien dan
efektifnya untuk menjalankan roda pendidikan di kabupaten Paniai. Untuk itu,
dalam hal pemberdayaan dan pengembangan sumber daya manusia maka, pemerintah
daerah harus meniapkan biaya pelatihah pengembangan guru dan dosen dalam
mengembangkan kemampuan metode menjagar yang berbasis kompetensi yang
kesinambungan secara kontinue </span></span></h3>
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<h3>
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span class="usercontent"> </span><br />
<span class="usercontent">salah satu masalah besar yang ada di tengah-tengah
masyarakat Paniai adalah menampungnya dan meningkatnya angka penganggurang
,juga jumlah masyarakan yang ingin mau berkarir di suatu bidang letertentu
tetapi pemerintah daerah tidak ada peratihan serius terhadap kondisi
masyarakat, dalam hal upaya pemerintah untuk mendirikan lembaga pendidikan
informal agar masyarakat bebas berpendidikan dan berkarir di suatu bidang
tertentu sehinga otomatis masyarakat merasa memiliki dan rasa percaya diri
dengan kemampuanya untuk menerapkan dalam menciptakan dan mengembangkan
usahanya sendiri.</span></span></h3>
</div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<h3>
<span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span class="usercontent"> </span><br />
<span class="usercontent">Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Paniai harus
mengedepankan memberdayaan sumber daya manusia di bidang pendidikan dengan
jalan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan baik itu lembaga pendidikan formal
maupun informal, juga pemerintah bukan saja mendirikan lembaga pendidikan
tetapi juga harus pemerintah mengambil suatu kebijakan khusus untuk menetapkan
dan menyediakan biaya pendidikan dalam hal pemberdayaan dan pengembangan
sumberdaya manusia profesional yang siap pakai di daerah itu sediri.</span><br />
<span class="usercontent">Satu kelemahan besar yang ada di Kabupaten Paniai
adalah tidak adanya kepedulian pemerintah, juga maupun dari dinas pendidikan
Kabupaten Paniai dalam pengawasan dan pengontrolan terhadap seluruh lembaga
pendidikan yang ada ,sehinga roda pendidikan kabupaten Paniai menjadi
berantakan. Untuk itu, pemerintah Panai harus mengambil suatu strategi
kebijakan untuk pengawasan dan pengontrolan terhadap seluruh lembaga pendidikan
yang ada. Dengan akan adanya kebijakan itu dapat menjalankan roda pendidikan
secara aman dan lancer serta meningkatkan kualitas pendidikan daerah agar
masyakarakat akan menjadi manusia-manusia pembelajar yang berkempuan serta siap
mengadapi dunia persaingan, juga dunia global yang kian tidak sahabat di akhir
zaman ini. Pentingnya meningkatkan mutuh Pemberdayaan manusia dari daerah
karena sumber daya manusia dapat dipandang sebagai aset terpenting untuk
mamajukan pendidikan dari dalam daerah itu sendiri. <span style="font-size: x-small;"><b>(By : Decky Gobay- Solo/<a href="http://suara-agadide.blogspot.com/2012/11/pendidikan-kabupaten-paniai-belum.html" target="_blank"><span style="color: blue;">SA</span></a>)</b></span></span></span></h3>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-37876022300845780762013-03-22T20:28:00.001-07:002013-03-22T20:39:31.939-07:00Jika Aku Menjadi Menteri Pendidikan<div class="contenttitle" style="text-align: justify;">
<h1>
</h1>
<div class="info">
<span class="submitted"></span>posted By : Rina Catur Kristyana</div>
<div class="info">
Sabtu, 22 maret 2013</div>
<div class="info">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Naskah Terbaik Kompetisi Esai Mahasiswa Menjadi Indonesia 2012</div>
<div style="text-align: justify;">
Oleh: Gigay Citta Acikgenc</div>
<div style="text-align: justify;">
Program pertukaran pelajar yang pernah saya ikuti dua tahun silam
meninggalkan jejak abadi di bilik memori. Hari-hari di sekolah yang saya
jalani selama satu tahun ajaran membuka pintu kesempatan untuk saya
merasakan perbedaan sistem pendidikan di Italia dan di Indonesia.
Pengalaman sekali seumur hidup ini sukses membuat saya mencetuskan
sebuah cita-cita baru: Menteri Pendidikan Republik Indonesia. Dan
setelah saya pulang ke tanah air, imajinasi posisi panglima tertinggi di
sektor pendidikan formal tersebut semakin tumbuh di benak saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sekolah yang Menyenangkan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<span id="more-3345"></span>Tatkala saya menjadi murid di sebuah SMA
negeri di kota Roma, ada percik antusiasme yang membuncah sebelum saya
berangkat ke sekolah. Terpaan angin dingin bumi eropa setiap pagi ketika
sedang menunggu bus tidak menyurutkan semangat saya untuk hadir di
ruang kelas. Kemampuan bahasa Italia saya yang belum seberapa juga tidak
menciutkan nyali saya untuk mengikuti ujian lisan maupun tulis yang
sebenarnya tidak wajib mengingat sekembalinya saya ke Indonesia saya
tetap akan mengulang kelas tiga SMA. Akan tetapi, mata pelajaran yang
menarik serta sistem evaluasi yang bebas dari model pilihan ganda
mengaburkan kendala bahasa dan cuaca yang menghadang saya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sesuai dengan usia saya yang saat itu berumur 17 tahun, saya
ditempatkan di kelas IV Liceo Scientifico Stanislao Cannizzaro. Kelas IV
disana setara dengan kelas 2 SMA di negara kita. Dan seperti yang
tertulis di nama sekolah saya, saya masuk di sekolah Ilmu Alam. Yang
unik, selain belajar Matematika, Fisika, dan Kimia, alokasi jam Sastra
Italia, Sastra Latin, Sastra Inggris, Filsafat, Sejarah, dan Sejarah
Seni tidak dianak-tirikan. Tak hanya kemampuan berhitung yang diasah,
namun kami dilatih pula untuk mengenal keping – keping masa lalu yang
acap kali di Indonesia tidak diselami lebih dalam kecuali jika Anda
mahasiswa Ilmu Sejarah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selama satu tahun tersebut, jendela wawasan saya diperlebar dan keran
pengetahuan yang terbuka dari berbagai disiplin ilmu membanjiri isi
kepala saya. Saya memaknai kutipan populer Carpe Diem di jam Literatur
Latin. Carpe Diem yang ditulis oleh Horace – yang artinya adalah Seize
the Day – mengingatkan saya untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan hidup
yang saya dapat hari ini. Lalu, di sesi Literatur Italia saya
mengapresiasi fungsi moral dongeng Pinocchio dan Cinderella serta
menganalisis faktor internal novel abad 17 karya Robinson Crusoe di jam
Literatur Inggris. Saya juga membedah lukisan School of Athens karya
Michelangelo dan mencoba memahami filsafat politik dari pemikiran filsuf
asal Britania Raya, John Locke.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya tiba di Italia dengan kemampuan berbahasa sebatas ‘Halo! Nama
saya Gea. Saya datang dari Indonesia’. Tiga bulan awal saya benar –
benar merasa seperti alien. Ketika berada di kelas, menahan kantuk
adalah kegiatan utama karena saya sama sekali tidak menangkap materi
pelajaran atau obrolan yang sedang mereka bicarakan. Akan tetapi,
seiring berjalannya waktu, saya membuktikan sendiri keajaiban otak
manusia dalam beradaptasi dengan bahasa baru. Di bulan Desember 2011,
saya mulai bisa berkomunikasi dua arah dan memberanikan diri untuk
mengikuti ujian Literatur Italia dengan sub topik Il Purgatorio karya
Dante.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sepanjang satu tahun ajaran 2010/2011 itu, saya tidak pernah bertemu
ujian dengan soal pilihan ganda. Yang saya hadapi adalah selembar kertas
folio kosong. Saya tidak pernah menyilang jawaban, saya merangkai
jawaban. Apa yang saya dan teman – teman pahami adalah yang akan kami
tuangkan dalam bentuk tulisan. Beruntung sekali para guru sangat
menghargai partisipasi saya setiap kali ada ujian. Mereka menilai ujian
saya berdasarkan perkembangan tata bahasa Italia saya. Apresiasi ini
pula yang membuat saya berangkat ke sekolah dengan perasaan senang,
bukan paksaan atau pun sebuah keharusan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Letup Semangat yang Lenyap</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Perbedaan kontras sangat terasa ketika saya kembali dan mengulang
kelas 3. Jam sekolah yang tinggi, materi yang padat dan diujikan dalam
bentuk Ujian Nasional sebagai syarat kelulusan meredupkan percik api
semangat yang dulu pernah saya rasakan. Saya kehilangan waktu luang dan
kebebasan melukiskan pikiran dalam bentuk tulisan. Di Italia, saya hanya
berada di sekolah dari pukul 8.30 sampai pukul 13.30. Dan untuk lulus
SMA, murid – murid disana diperbolehkan menulis apa saja dalam bentuk
karya ilmiah yang nantinya akan dipresentasikan. Host-brother saya kala
itu menulis tentang badut dan kaitannya dengan karya pelukis Picasso.
Selain karya ilmiah yang bisa dipersiapkan di rumah, ujian di dalam
ruangan (sit-in test) juga diselenggarakan oleh pemerintah. Teman saya
menulis sebuah esai dengan tema you are what you eat (Kamu adalah apa
yang kamu makan).</div>
<div style="text-align: justify;">
Bukan berlebihan jika saya mengatakan masyarakat kita hari ini adalah
produk kurikulum nasional. Pendidikan adalah salah satu faktor
pembentuk karakter umum suatu masyarakat. Meskipun ada perubahan,
kurikulum dulu dan kini sebetulnya memiliki napas yang sama: materi
pelajaran yang membeludak, jam sekolah yang tinggi, sistem evaluasi
model pilihan ganda, dan ujian yang terstandardisasi (standarised-test).</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau hari ini masih banyak orang yang tidak malu melakukan tindak
pidana korupsi, bisa jadi karena pelaksanaan EBTA/EBTANAS sampai yang
namanya diubah menjadi Ujian Nasional tidak dianggap sebagai tempat
bersemainya benih – benih generasi koruptif. Pelaksanaan Ujian Nasional
yang rentan kecurangan adalah rahasia umum. Banyak murid yang saking
takutnya atau saking malasnya akhirnya membeli soal dari pihak yang tak
bertanggungjawab. Karena mereka dituntut untuk memenuhi nilai minimum
kelulusan, tidak semuanya mampu menomorsatukan kejujuran. Soal pilihan
ganda yang diujikan memudahkan para murid untuk menghalalkan praktik
sontek - menyontek. Model evaluasi yang melihat nilai sebagai indikator
kelulusan dan keberhasilan siswa memproduksi peserta didik yang belajar
dengan berorientasi pada nilai (score-oriented), bukan berorientasi pada
spirit pembelajar sejati (learning-oriented) yang seharusnya menjadi
landasan setiap orang yang pernah mengecap pendidikan formal.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena sifatnya berorientasi pada nilai, alhasil pola belajar -
mengajar di kelas mau tidak mau berfokus pada bagaimana nanti kami
(baca: siswa) bisa lulus Ujian Nasional. Akibatnya, yang kami pelajari
di sekolah adalah skill menjawab soal dengan cepat dan tepat. Dan yang
dikejar oleh para tenaga pengajar, kepala sekolah, dan Menteri
Pendidikan adalah kenaikan angka statistik kelulusan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Introspeksi Diri</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Parameter keberhasilan pendidikan nasional yang diukur oleh nilai
batas minimum yang mampu dilewati siswa adalah potret kesuksesan yang
semu. Buktinya semakin banyak orang yang bisa sekolah, berita tawuran
antarpelajar, demo mahasiswa yang berujung kericuhan masih santer
terdengar. Apa pasal ini bisa terjadi? Di kelas tidak ada cukup ruang
untuk melatih cara berkomunikasi yang santun melalui media diskusi tukar
opini. Dua jam mata pelajaran tidak cukup efektif untuk mempertajam
radar berimajinasi dan bereksplorasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selama 12 tahun kami dijejali soal – soal yang tidak akan kami
hadapi di kehidupan nyata. Kami tidak dibekali cara berpikir kritis
karena kami tidak dibiasakan menulis. Dari ulangan harian sampai Ujian
Nasional yang berbentuk pilihan ganda tidak mendorong kami untuk
mencintai riset pustaka alias merangsang kami untuk gemar membaca.
Sehingga, akhirnya tidak terbentuk pola pikir yang kreatif dan
berpikiran terbuka (open-minded) dalam menyelesaikan masalah. Pengenalan
pentingnya leadership (kepemimpinan) dan entrepreneurship
(kewirausahaan) ? Di sekolah – sekolah swasta mungkin dua hal ini
diselipkan. Akan tetapi, di sekolah negeri yang notabene untuk rakyat
semua kalangan? Belum tentu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kita perlu berbenah. Sebagai lembaga negara yang memegang tongkat
kekuasaan, Kementrian Pendidikan Nasional harus tahu diri. Kita tidak
boleh mengabaikan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Februari 2012
yang menyatakan bahwa jumlah pengangguran secara nasional pada Februari
2012 mencapai 7,6 juta orang dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Februari 2012 sebesar 6,32 persen. (sumber:
http://www.pikiran-rakyat.com/node/203205 Selasa, 25 September 2012,
11.56 ). Alokasi dana APBN sebesar 20% jangan lagi digunakan untuk
proyek yang tidak berdampak langsung terhadap kualitas peserta didik.
Sistem perekrutan guru dan lulusan bergelar sarjana pendidikan wajib
ditinjau ulang. Belajar dari negara dengan sistem pendidikan terbaik di
dunia, Finlandia, guru – guru disana merupakan lulusan dengan nilai yang
menduduki peringkat 1 sampai 5. Dengan model evaluasi berupa esai tentu
dibutuhkan kompetensi sumber daya manusia yang lebih mumpuni agar
tulisan yang dibuat benar – benar dapat melihat sejauh mana pemahaman
siswa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Jika Aku Menjadi Menteri Pendidikan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya ingin merampingkan materi yang terlalu detil dan memotong jam
sekolah yang memakan waktu lama supaya percik api antusiasme yang pernah
saya rasakan juga hadir di setiap individu. Saya ingin sedari dini
warisan budaya seperti batik, wayang, upacara sakral, kesenian daerah
diperkenalkan di sekolah. Setidaknya jika ada yang mengklaim, kita tidak
hanya berteriak saling menyalahkan tetapi nyatanya kita tidak meruwat
budaya Indonesia. Saya bermimpi profesi guru kembali kepada hakikatnya
sebagai pendidik, bukan sekadar pengajar yang hanya mempersiapkan siswa
untuk lulus ujian. Saya ingin nadi budaya baca – tulis dan rasa ingin
tahu selalu berdenyut di pelosok pedesaan hingga jantung perkotaan. Saya
tidak mau institusi modern mematikan potensi berpikir kritis anak –
anak hanya karena tidak ada yang memicu kebiasaan berargumentasi di
ruang kelas. Harapan saya pendidikan di tanah air tidak lagi menjadi
ajang transfer ilmu yang menjadikan murid adalah cetak biru sang guru.
Peserta didik harus mampu mentransformasi ilmu pengetahuan sehingga
tujuan akhir pendidikan untuk mencetak generasi yang mampu menjawab
tantangan zaman dapat tercapai.</div>
<div style="text-align: justify;">
Reformasi kurikulum hanya dapat diwujudkan oleh orang nomor satu di
jajaran aparatur Kementrian Pendidikan Nasional. Saya belum tahu
bagaimana caranya mecuri atensi presiden agar kelak beliau bersedia
mengamanahi saya posisi yang menjadi poros utama penyelenggaraan
pendidikan formal oleh negara. Akan tetapi, paling tidak mulai dari hari
ini saya telah menghimpun gagasan perubahan yang layak diperjuangkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan titel Ibu Menteri, saya juga ingin mengajak masyarakat untuk
menghapus citra ‘Anak IPA lebih pintar dari anak IPS’. Nosi ‘Setiap Anak
itu Unik’ harus disebarluaskan. Kelebihan di bidang olahraga, musik,
seni rupa, jangan lagi diremehkan. Orang tua harus diberi pencerahan
bahwa nilai di atas kertas bukan ukuran absolut keberhasilan anaknya.
Ujian Nasional digantikan oleh tugas akhir berupa proyek sosial atau
karya ilmiah agar siswa menyadari bahwa kesuksesan yang nyata tidak
mendewakan angka semata. Namun, berawal dari ketekunan dan kerja keras,
bukan dari tak-tik menjawab soal pilihan ganda dengan tangkas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Imaji orang yang terpelajar dinilai berhasil karena pencapaiannya
dalam bentuk materi; kaya raya, rumah dua, mobil merk ternama, harus
pelan – pelan digeser menjadi imaji individu yang keberadaannya membawa
manfaat sebanyak – sebanyaknya bagi sekitar.</div>
<div style="text-align: justify;">
****</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-6043098300690221602013-03-21T20:16:00.003-07:002013-03-22T20:40:22.460-07:00<div style="text-align: justify;">
Kamis 21 Maret 2013</div>
<div style="text-align: justify;">
Posed By : Rina Catur Kristyana</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<center>
</center>
</div>
<div style="float: right; margin-left: 0px; text-align: justify;">
<br />
<a href="http://adserver.adtech.de/?adlink/1353/4089570/0/170/AdId=8779082;BnId=7;itime=920881962;key=key1+key2+key3+key4;" target="_blank"><br /></a>
</div>
<div class="entryContent" id="post-body-1159166030339735595" style="text-align: justify;">
<div>
<b>Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli, Definisi</b><br />
<a href="http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html" target="_blank"><b>Pendidikan secara umum adala</b>h</a>
segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik
individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang
diharapkan oleh pelaku pendidikan. (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 16) <br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7278206303327839575" name="more"></a></div>
<div>
<a href="http://www.sarjanaku.com/" target="_blank"><i>Definisi pendidikan</i></a>
- Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. (Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002 : 263) <br />
<br />
Artikel ini berjudul (<i><b>Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Definisi, Tujuan, Unsur, Jalur, Faktor</b></i>)</div>
<div>
<br />
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. (UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pasal 1) <br />
<br />
<br />
<b>Unsur-unsur Pendidikan </b> </div>
<div>
<br />
1. Input <br />
Sasaran pendidikan, yaitu : individu, kelompok, masyarakat </div>
<div>
<br />
2. Pendidik <br />
Yaitu pelaku pendidikan </div>
<div>
<br />
3. Proses <br />
Yaitu upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain </div>
<div>
<br />
4. Output <br />
Yaitu melakukan apa yang diharapkan / perilaku (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 16) </div>
<div>
<br />
<a href="http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html" target="_blank"><b>Tujuan pendidikan </b> </a></div>
<ol>
<li>Menanamkan pengetahuan / pengertian, pendapat dan konsep-konsep</li>
<li>Mengubah sikap dan persepsi </li>
<li>Menanamkan tingkah laku / kebiasaan yang baru (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 68) </li>
</ol>
<div>
<b>Jalur Pendidikan </b><br />
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003, jalur pendidikan dibagi menjadi : </div>
<div>
1. Jalur Formal </div>
<div>
a. Pendidikan Dasar <br />
Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat <br />
<br />
b. Pendidikan Menengah <br />
Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan
pendidikan menengah jurusan, seperti : SMA, MA, SMK, MAK atau bentuk
lain yang sederajat <br />
<br />
c. Pendidikan Tinggi <br />
Pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas </div>
<div>
<br />
2. Jalur Nonformal </div>
<div>
3. Jalur Informal </div>
<div>
<br />
<b>Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan </b><br />
Faktor yang mempengaruhi pendidikan menurut Hasbullah (2001) adalah sebagai berikut : <br />
<br />
1. Ideologi <br />
Semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama khususnya hak
untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan pendidikan.
</div>
<div>
<br />
2. Sosial Ekonomi <br />
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi. <br />
<br />
3. Sosial Budaya <br />
Masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya. </div>
<div>
<br />
4. Perkembangan IPTEK <br />
Perkembangan IPTEK menuntut untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan agar tidak kalah dengan negara maju. </div>
<div>
<br />
5. Psikologi <br />
Konseptual pendidikan merupakan alat untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih bernilai.<br />
<br />
<br />
Daftar Pustaka - <b>Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Definisi, Tujuan, Unsur, Jalur, Faktor</b><br />
<br />
Soekidjo Notoatmodjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. <br />
<br />
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.<br />
<br />
_______.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Internet available from
http://www.geocities,com/frans_98/uu/uu_20_03.htm. Accesed on April 10th
2008 </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-84261162801093925942013-03-21T20:16:00.001-07:002013-03-22T20:41:05.530-07:00<div style="text-align: justify;">
Kamis 21 Maret 2013</div>
<div style="text-align: justify;">
Posed By : Rina Catur Kristyana</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<center>
</center>
</div>
<div style="float: right; margin-left: 0px; text-align: justify;">
<br />
<a href="http://adserver.adtech.de/?adlink/1353/4089570/0/170/AdId=8779082;BnId=7;itime=920881962;key=key1+key2+key3+key4;" target="_blank"><br /></a>
</div>
<div class="entryContent" id="post-body-1159166030339735595" style="text-align: justify;">
<div>
<b>Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli, Definisi</b><br />
<a href="http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html" target="_blank"><b>Pendidikan secara umum adala</b>h</a>
segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik
individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang
diharapkan oleh pelaku pendidikan. (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 16) <br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7278206303327839575" name="more"></a></div>
<div>
<a href="http://www.sarjanaku.com/" target="_blank"><i>Definisi pendidikan</i></a>
- Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. (Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002 : 263) <br />
<br />
Artikel ini berjudul (<i><b>Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Definisi, Tujuan, Unsur, Jalur, Faktor</b></i>)</div>
<div>
<br />
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. (UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pasal 1) <br />
<br />
<br />
<b>Unsur-unsur Pendidikan </b> </div>
<div>
<br />
1. Input <br />
Sasaran pendidikan, yaitu : individu, kelompok, masyarakat </div>
<div>
<br />
2. Pendidik <br />
Yaitu pelaku pendidikan </div>
<div>
<br />
3. Proses <br />
Yaitu upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain </div>
<div>
<br />
4. Output <br />
Yaitu melakukan apa yang diharapkan / perilaku (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 16) </div>
<div>
<br />
<a href="http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html" target="_blank"><b>Tujuan pendidikan </b> </a></div>
<ol>
<li>Menanamkan pengetahuan / pengertian, pendapat dan konsep-konsep</li>
<li>Mengubah sikap dan persepsi </li>
<li>Menanamkan tingkah laku / kebiasaan yang baru (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 68) </li>
</ol>
<div>
<b>Jalur Pendidikan </b><br />
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003, jalur pendidikan dibagi menjadi : </div>
<div>
1. Jalur Formal </div>
<div>
a. Pendidikan Dasar <br />
Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat <br />
<br />
b. Pendidikan Menengah <br />
Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan
pendidikan menengah jurusan, seperti : SMA, MA, SMK, MAK atau bentuk
lain yang sederajat <br />
<br />
c. Pendidikan Tinggi <br />
Pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas </div>
<div>
<br />
2. Jalur Nonformal </div>
<div>
3. Jalur Informal </div>
<div>
<br />
<b>Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan </b><br />
Faktor yang mempengaruhi pendidikan menurut Hasbullah (2001) adalah sebagai berikut : <br />
<br />
1. Ideologi <br />
Semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama khususnya hak
untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan pendidikan.
</div>
<div>
<br />
2. Sosial Ekonomi <br />
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi. <br />
<br />
3. Sosial Budaya <br />
Masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya. </div>
<div>
<br />
4. Perkembangan IPTEK <br />
Perkembangan IPTEK menuntut untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan agar tidak kalah dengan negara maju. </div>
<div>
<br />
5. Psikologi <br />
Konseptual pendidikan merupakan alat untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih bernilai.<br />
<br />
<br />
Daftar Pustaka - <b>Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Definisi, Tujuan, Unsur, Jalur, Faktor</b><br />
<br />
Soekidjo Notoatmodjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. <br />
<br />
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.<br />
<br />
_______.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Internet available from
http://www.geocities,com/frans_98/uu/uu_20_03.htm. Accesed on April 10th
2008 </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-66228928649784570992013-03-21T20:13:00.001-07:002013-03-22T20:41:23.011-07:00PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA DAN MALAYSIA<div class="posttop" style="text-align: justify;">
<h2 class="posttitle">
</h2>
<div class="postmetatop">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>A. </b><b>Latar Belakang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tiap Negara mempunyai sistem pendidikan yang berbeda-beda dengan
penekanan pada variabel tertentu didalam pendidikan. Pada variable
tersebut terkandung tujuan yang akan dicapai baik jangka panjang maupun
jangka pendek. Sehingga akan memberikan arah bagi negara tersebut untuk
menciptakan manusia dan bentuk Negara yang mereka inginkan berdasarkan
sumber daya manusia yang mereka rencana berdasarkan sistem pendidikan.
Penulis mencoba untuk membandingkan dua negara yaitu Indonesia dan
Malaysia dengan harapan pada akhirnya penulis akan mengetahui hal-hal
apa yang perlu dipertimbangkan ketika akan menentukan sebuah sistem
pendidikan. Hal ini sejalan dengan pendapat Kendall dan Nicholas Hanc
yang dikutip dari Nur (2002:4) yang menjelaskan bahwa tujuan
perbandingan pendidikan adalah untuk mengetahui prinsip-prinsip apa yang
sesungguhnya mendasari pengaturan perkembangan sistem pendidikan
nasional.<span id="more-75"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b>Sebagai bagian dari sebuah sistem pendidikian,
kurikulum juga merupakan aspek penting dari sistem pendidikan. Dengan
melakukan studi perbandingan kurikulum kita dapat memberikan visi, cara
baru, dan inovasi dalam pendidikan. Studi perbandingan kurikulum yang
akan dipaparkan oleh Penulis adalah studi perbandingan implementasi
kurikulum bidang studi bahasa Inggris.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,
dan emosional siswa dan merupakan kunci penentu menuju keberhasilan
dalam mempelajari semua bidang studi. Mengingat fungsi bahasa yang bukan
hanya sebagai suatu bidang kajian, sebuah kurikulum bahasa untuk
sekolah menengah sewajarnya mempersiapkan siswa untuk mencapai
kompetensi yang membuat siswa mampu merefleksi pengalamannya sendiri dan
pengalaman orang lain, mengungkapkan gagasan dan perasaan, dan memahami
beragam nuansa makna. Bahasa diharapkan membantu siswa mengenal
dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan
perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa
tersebut, membuat keputusan yang bertanggungjawab pada tingkat pribadi
dan sosial, menemukan serta menggunakan kemampuankemampuan analitis dan
imaginatif yang ada dalam dirinya (Diknas:2003)</div>
<div style="text-align: justify;">
Bahasa Inggris berkedudukan sebagai bahasa asing pertama di Indonesia (<i>first foreign language</i>).
Pemerintah menyadari bahwa penguasaan bahasa Inggris sangat penting
khususnya dalam menghadapi era globalisasi dan pasar bebas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di Indonesia keterampilan bahasa Inggris sudah diajarkan sejak di
kelas satu SMP hingga keperguruan tinggi. Namun pada kenyataan, masih
banyak sumber daya manusia tidak mempunyai kompetensi dalam berbahasa
Inggris, sehingga di pasar bursa tenaga kerja dunia, tenaga kerja
Indonesia tidak mendapatkan peluang kerja yang besar karena keterbatasan
kemampuan berbahasa asing tersebut. Sebagai contoh yang sederhana,
tenaga kerja dari filipina lebih disukai dibandingkan dengan tenga kerja
Indonesia hal ini disebabkan oleh tenaga kerja filipina mempunyai
keterampilan berbahasa Inggris yang lebih baik dari pada tenaga kerja
Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan kualitas SDM (Human Development Index) Indonesia sekarang
berada di bawah Vietnam, atau nomor 4 terbawah (nomor 102 dari 106
negara). Hasil Survei PERC di 12 negara juga menunjukkan bahwa Indonesia
berada di urutan terbawah, satu peringkat di bawah Vietnam. Hasil
survey matematika di 38 negara Asia, Australia, dan Afrika oleh TIMSS-R,
menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat 34.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi gagalnya pengajaran bahasa
Inggris di Indonesia seperti pengajaran bahasa Inggris masih bersifat
penghapalan kosa kata dan kurangnya kesempatan para siswa untuk
mempraktekkan bahasa tersebut. Merespon kebutuhan tersebut, pemerintah
sejak dahulu telah merancang serangkaian kuriklum yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan dunia pada umumnya. Hal ini sejalan dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Oliva (1997:60) bahwa kurikulum adalah
perangkat pendidikan yang merupakan jawabab terhadap kebutuhan dan
tantangan masyarakat. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat
Nurkamto (2005) mengatakan bahwa “<i>A curriculum can be considered the
heart of the educational enterprise because it consists of educational
program offered to the participants. It has been the curriculum which
has received the most attention in educational design, implementation,
and evaluation”</i>. Dengan kata lain bahwa fungsi kurikulum begitu
luas bukan hanya sebagai seperakat ide yang diimplementasikan dalam
bentuk kurikulum yang kemudian diberikan kepada masyarakat pengguna,
tetapi kurikulum merupakan refleksi dari permasalahan-permasalahan yang
muncul dari masyarakat yang kemudian dicoba untuk menjawab permasalahan
tersebut kedalam sebuah pembelajaran yang diharapkan agar hasil
pembelajarannnya (<i>outcome</i>). Misalnya pada kurikulum 1974 mata pelajaran bahasa Inggris ditekankan pada penguasaan struktur kalimat (<i>grammar oriented</i>)
dimana siswa wajibkan untuk menghapal berbagai bentuk kalimat
berdasarkan waktu pemakaian kalimat tersebut, tampa memberikan
kesempatan yang luas bagi siswa untuk mempraktelkkan bahasa tersebut.
Dilanjutkan dengan kurikulum 1984 yang pendekatannya menggunakan
pendekatan komunikatif (<i>Communicative Language Teaching, CLT</i>). Ditahun 1994, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kebermaknaan (<i>meaningful approach</i>)
dalam hal ini kurikulum menekankan pada pembelajaran yang berdasarkan
tema-tema yang sedang hangat di masyarakat dan dunia. Demikian pula
dengan KTSP dimana kurikulum ini berbasis kompetensi dan siswa harus
menguasai kompetensi-kompetensi akademik berdasarkan mata pelajaran
seseuai dengan jenjang pada masing-masing satuan pendidikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain membandingkan system pendidikan, penulis mencoba untuk
membandingkan kurikulum mata pelajaran bahasa Inggris sekolah menengah
Indonesia yang disebut dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar
mata pelajaran bahasa Inggris yang terkadung didalam Standar Isi (SI)
dengan Malayasia khususnya pada level sekolah menengah atau di Malaysia
disebut dengan <i>form 5</i>. Alasan mengapa penulis memilih kurikulum
malaysia sebagai perbandingan karena malaysia secara geografis adalah
negara terdekat dengan Indonesia dan mempunyai rumpun budaya yang hampir
sama dengan kita, walaupun secara historis mempunyai perbedaan,
khususnya di jaman kolonial. Di Malaysia, Bahasa Inggris dipergunakan
sebagai bahasa kedua (<i>second language</i>) dan kita dapat
mendengarkan masyarakat malaysia menggunakan bahasa tersebut dalam
kehidupan sehari-hari seperti di pasar, tempat hiburan dan dalam
perkumpulan masyarakat malayasia. Hal ini sangat bertolak belakang
dengan kedudukan bahasa Inggris di Indonesia dimana kedudukan bahasa
Inggris hanya sebagai bahasa asing dimana bahasa tersebut amat jarang
dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari tapi hanya dipergunakan dalam
kegiatan-kegiatan tertentu saja dan malah bahasa Inggris termasuk mata
pelajaran yang menakutkan bagi sebagian siswa di Indonesia. Padahal
apabila pengembangan kurikulum di Indonesia dapat merancang kurikulum
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dimana didalamnya terdapat
materi dan pendekatan yang sesuai dan dapat menstimulus siswa agar
cepat menguasai bahasa asing tersebut maka secara tidak langsung dapat
meningkatkan SDM Indonesia khususnya dalam berketerampilan bahasa
Inggris. Fakta membuktikan bahwa percepatan penyerapan teknologi baru
akan lebih cepat apa bila SDM kita menguasai bahasa asing, khususnya
ketika kita hendak mentranfer sebuah teknologi baru (<i>transfer of technolgy</i>).
Penulis berharap setelah melakukan studi perbandingan dan analisis
implementasi kurikulum mata pelajaran Bahasa Inggris di Indonesia dan
Malaysia, akan mendapatkan berbagai hal yang bermanfaat dan dapat
memberikan kontribusi bagi perbaikan dan pengembangan kurikulum,
khususnya mata pelajaran bahasa Inggris. Didalam membandingkan
implementasi kurikulum dikedua negara ini, penulis mencoba membandingkan
aspek-aspek kurikulum seperti tujuan kurikulum, materi, metode yang
digunakan dan penilaian yang digunakan didalam pengimplementasi
kuriikulum mata pelajaran bahasa Ingggris.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>B. </b><b>Perbandingan sistem pendidikan di Indonesia dan Malaysia</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b>Sistem pendidikan di kedua Negara mempunyai
perbedaan diantara satu level pendidikan satu dengan yang lain, sehingga
diharapkan setelah kita melihat perbedaan perbandingan dikedua Negara
ini secara seimbang dan proposional sehingga diakhir makalah ini kita
dapat mempelajari hal-hal baru yang mungkin saja dapat diadaptasi
kedalam sistem pendidikan di Indonesia. Sebelum membandingkan system
pendidikan di Negara Malaysia, penulis akan mendeskripsikan terlebih
dahulu sistem pendidikan di Indonesia.<b> </b><span style="text-decoration: underline;">(<a href="http://www.seameo.org/index" rel="nofollow">http://www.seameo.org/index</a>.)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1. </b><b>Sistem pendidikan Indonesia</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sistem Pendidikan nasional Indonesia terdiri dari tiga jenis pendidikan, yaitu:<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pendidikan umum memprioritaskan perluasan pengetahuan umum
dan perbaikan keterampilan siswa. Spesialisasi pendidikan dibutuhkan
dikelas 12.</div>
<div style="text-align: justify;">
b. Pendidikan vokasional mempersipkan siswa dalam mempersipkan
sejumlah keterampilan vokasional yang dibutuhkan para pekerja.</div>
<div style="text-align: justify;">
c. Pendidikan berkebutuhan khusus memberikan keterampilan dan
kemampuan penting bagi siswa dengan keterbatas fisik dan mental</div>
<div style="text-align: justify;">
d. Pendidikan kedinasan bertujuan meningkatkan kemampuan yang
dibutukan sebagai persiapan sebagai calon pegawai negeri sipil
departemen pemerintahtan dan non departemen.</div>
<div style="text-align: justify;">
e. Pendidikan agama mempersiapkan siswa untuk berperan yang
menuntut pengetahuan khusus tentang agama dan pelajaran yang terkait.</div>
<div style="text-align: justify;">
f. Pendidikan yang berorientasi akademik berfokus kepada perbaikan penguasaan sain</div>
<div style="text-align: justify;">
g. Pendidikan professional mempersiapkan siswa untuk menguasai
spesialisasi pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan dan
keterampilan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. </b><b>Jenjang Pendidikan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b>Sistem pendidikan formal terdiri dari beberapa
jenjang pendidian, yaitu sekolah dasar, sekolah menengah dan pendidikan
tinggi. Pendidikan pra sekolah juga termasuk didalam sistem pendidikan
nasional Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pendidikan Pra Sekolah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan pra sekolah bertujuan menstimulasi pertumbuhan fisik dan
mental siswa diluar keluarga sebelum memasuki pendidikan sekolah dasar.
Tujuan pendidikan pra sekolah adalah memberikan dasar pertumbuhan dan
perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, keterampilan dan
inisiatif. Tipe-tipe penddikan pra sekolah yang ada adalah taman
kanak-kanak dan kelompok bermain. Taman kanak-kanak adalah bagian dari
pendidikan dasar sedangkan kelompok bermain berada diluar system
persekolahan. Pendidikan pra sekolah diberikan kepada anak dari usia 4
sampai dengan 6 tahun yang mempunyai masa pendidikan satu atau dua tahun
pendidikan, sedangkan kelompok bermain diikuti oleh anak-anak yang
berusia dibawh tiga tahun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pendidikan Dasar</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan dasar merupakan dasar dari pendidikan Sembilan tahun, yang
terdiri dari enam tahun disekolah dasar dan tiga tahun di sekolah
menengah pertama. Tujuan dari pendidikan dasar adalah untuk memberikan
siswa ketermapilan dasar untuk mengembangkan diri mereka sendiri sebgai
individu, anggota masyarakat, warga Negara dan anggota mahluk hidup,
demikan juga untuk melanjutkan studi mereka ke sekolah menengah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sekolah dasar (SD) menyelanggarakan program pendidikan enam tahun.hal
ini terdiri dari dua tipe pendidikan yang berbeda, yaitu sekolah dasar
umum dan sekolah dasar bagi anak cacat. (SDLB)</div>
<div style="text-align: justify;">
Program pendidikan sekolah menengah pertama berlangsung selama tiga
tahun setelah eman tahun pendidikan dasar. Seperti juga di sekolah
dasar, sekolah menegah pertama terdiri dari sekolah menengah pertama
umum dan sekolah menegah pertama bagi anak cacat. (SMPLB).</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain itu juga ada sekolah dasar islam yang dilaksanakan oleh
kementerian agama. dasar Sekolah dasar islam (Madrasah Ibtidaiyah atau
MI) sama dengan sekolah dasar (SD), dan sekolah menengah pertama islam
(Madrasah tsanawiyah atau MTs) yang sama dengan sekolah menegah pertama
(SMP).</div>
<div style="text-align: justify;">
Muatan kurikulum skolah dasar terdiri dari Pancasila, agama,
pendidikan kewarga negaraan, bahasa Indoneisa, membaca dan menulis,
matematika, aritmatika, sain dan teknologi, geografi, sejarah nasional
dan dunia, kerajinan tangan dan seni, pendidikan kesehatan jasmani,
menggambar, bahasa Inggris dan muatan local. Kesemua itu bukan nama mata
pelajaran, tetapi hanya istilah dalam hal pembelajaran yang membebtuk
kepribadian dan elemen kemampuan yang diajarkan dan ditingngkatkan
melalui pendidikan dasar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Pendidikan Menengah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jenis pendidikan menengah adalah sekolah menengah umum, sekolah
menengah kejuruan, sekolah menengah agama, sekolah menegha kedinasan.
Sekolah menengah umum memberikan prioritas untuk memperluas pengetahuan
dan mengembangkan keterampilan siswa dan mempersiapkan mereka untuk
melanjutkan untuk melanjutkan dtusi mereka ke pendidikan tinggi.
Pendidikan sekolah menengah kejuruan memberikan prioritas untuk
memperluas keterampilan kerja dan menekan pada persiapan siswa untuk
memasuki dunia kerja dan memperluas sikap professional. Pendidikan
sekolah menengah keagamaan memberikan prioritas terhadap penguasaan
pengetahuan khusus keagamaam. Pendidikan sekolah menegah kedinasan yang
menekankan pada perbaikan kemampuan dalam melaksanakan tugas pelayanan
pegawai negeri sipil atau calon pegawai negeri sipil. Pendidikan sekolah
menengah khusus ditujukan dan dirancag bagi siswa yang mempunyai
keterbatasan fisik dan mental (lihat tabel 1)</div>
<div style="text-align: justify;">
Di Indonesia setiap jenjang pendidikan harus melalui ujian nasional
apa bila hendak melanjutkan kejenjang selanjutnya. Demikian pula ketika
akan melanjutkan ke perguruan tinggi para siswa harus mengikuti SPMB
yang terpusat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2. Sistem Pendidikan Malaysia</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b>Pendidikan di Malaysia secara keseluruhan dibawah
hukum kementrian pendidikan, yang bertanggung jawab mengurusi sistem
pendidikan dari tingkat dasar sampai dengan universitas, mengatur
silabus, mengontrol ujian nasional dan mengawasi perkembangan
pendidikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidik dasar di Malaysia berlangsung selama enam tahun. Pendidikan
tersebut ditujukan untuk memberikan pendidikan dasar bagi siswa agar
menguasai kompetensi membaca, menul1s dan aritmatik. Pada akhir tahun
ajaran siswa sekolah akan diuji yang disebut dengan Ujian Penilaian
Sekolah Rendah/ <i>The Primary school Assessment Test</i> (UPSR/PSAT). Terlepas dari kinerja mereka di PSAT, semua siswa sekolah dasar dinaikkan ke <i>Form one.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan sekolah menengah adalah kelanjutan dari level pendidikan dasar. Silabus, Kurikulum Bersepaduan Sekolah Menengah/ <i>Secondary School Integrated Curriculum</i>
(KBSM/SSIC) dikembangkan untuk menyesuaikan kebutuhan dan aspirasi
Negara. Pendidikan menengah dibagi kedalam tiga level utama: <i>lower secondary level, upper</i> <i>secondary level</i> dan level pra universiti.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Lower secondary education </i>di Malaysia mempersiapkan siswa
untuk mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan didalam kehidupan dan
dapat menjadi warga Negara yang berguna bagi Negara. Setelah
menyelesaikan tahun ketiga, para siswa diharuskan untuk mengikuti ujian
penilaian nasional, Penilain Menengah Rendah/<i>Lower Secondary Assessment</i>
(PMR/LSA). Kinerja siswa pada PMR/LSA akan menentukan jurusan akademik
mereka kepada upper secondary level, yaitu apakah akan dijurusan sain,
seni, teknik atau vokasional.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemilihan siswa dan jurusan akademik pada upper secondary level akan
ditentukan oleh kemetrian Pendidikan. Pada ahir masa pendidikan dua
tahun di pendidikan upper education, siswa akan diuji oleh ujian
nasional wajib, Sijil Pelajaran Malaysia/ Malaysia <i>Certificate of Examination </i>(SPN/MCE) atau Sijil Pelajaran Malaysia Vokasional/ <i>Vocational Malaysian Certificate</i>
(SPM/VMCE), kalau siswa memilih jurusan vokasional. Sertifikat
SPM/MCE/SPMV/VMCE sama dengan O-level Cambridge University Examinations.</div>
<div style="text-align: justify;">
Siswa pada jurusan vokasional akan mempelajari bidang studi
vokasional yang berhubungan dengan bidang studi lain yang identik kepada
silabus sekolah umum lainnya. Mereka diharuskan untuk mengikuti
Peperiksaan Sijil Pelajajran Malaysia Vokasional (SPMV) pada akhir tahun
ajaran kedua. Bagi siswa yang mempunyai hasil yang baik bisa
melanjutkan studi mereka ke lembaga pendidikan tinggi local atau
langsung masuk ke pasar kerja. Kursurs Pelatihan Keterampilan (<i>Skills Traning Course</i>)
adalah program tambahan. Siswa akan melalui program pelatihan
keterampilan dengan demikian memungkinkan mereka untuk mengikuti
Peperiksaan Majilis Latihan Vokasional Kebangsaan Asa (MLVK) pada dua
tahun akhir program pendidikan. Mereka kemudian akan bergabung dengan
pasar kerja atau melalui pelatihan keterampilan tingkat atas (<i>advance skills training</i>)
diwalau tertentu. Pelatihan vokasional bagi pemuda penting bagi
perkembangan nasional. Selain kemetrian pendidikan masih ada kementrian
lain, agen public atau swasta terlibat didalam pelatihan vokasional bagi
pemuda untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja indrustri . Pada program
pendidikan pra-universita diklasifikasi kedalam dua kelompok yaitu A
Level dan program studi matrikulasi. Yang masuk pada program ini
didasarkan pada hasil kinerja (SPM/SPMV). Untuk program studi A Level,
jurusan pendidikannya adalah kesenian, sain dan teknik. Siswa akan
diharuskan untuk mengikuti Sijil Tinggi Pelajaran Malaysia Examination
(STPM), yang diatur oleh Dewan Ujian Malaysia dan diakreditasikan oleh
University of Cambridge Local examination Syndicate of England (UCLES).
Kualifikasinya di atur oleh banyak universitas di dunia. Program studi
matrikulasi yang diatur calon mahasisa pada universitas lokal. Ini
merupakan program dasar akademik satu tahun, dimonitor oleh universitas
tuan rumah dan pembelajaran dilaksanakan di masing-masing sekolah negeri
atau swasta</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>C. </b><b>Simpulan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Berdasarkan deskripsi yang telah Penulis uraiankan, maka kesimpulan
yang dapat diambil adalah sebagai berikut: Masing-masing negara
mempunyai sistem pendidikan yang sangat berbeda. Di Indonesia tidak
berlaku <i>automatic transision</i> disetiap jenjang pendidikan karena
masing-masing jenjang pendidikan diharuskan mengikuti Ujian Nasional
sebelum melanjutkan ke jenjang berikutnya. Sebagai contoh siswa SMP
harus mengikuti UN sebelum melanjutkan ke SMA. Hal ini sangat bertolak
belakang dengan sistem pendidikan di Malaysia di mana hasil PSAT tidak
menentukan karena setiap anak harus melanjutkan ke <i>form one</i>.
Malaysia mempunyai persiapan untuk memasuki perguruan tinggi yang
disebut dengan A Level dan matriculation study program. Sedangkan di
Indonesia sisiw yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi harus
mengikuti SPMB.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-17623605325049052452013-03-21T20:11:00.001-07:002013-03-22T20:41:46.396-07:00Ulasan Pendidikan Kuliah Online<div style="text-align: justify;">
<a href="http://dena-a--fst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-66228-Umum-Ulasan%20Pendidikan%20Kuliah%20Online.html"></a><br /></div>
<h2 style="text-align: justify;">
<a href="http://dena-a--fst09.web.unair.ac.id/artikel_detail-66228-Umum-Ulasan%20Pendidikan%20Kuliah%20Online.html"><br /></a></h2>
<div style="text-align: justify;">
<i>diposting oleh Rina Catur Kristyana 21 Maret 2013</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Ulasan Pendidikan Kuliah Online - </b>Selalu
ada banyak perdebatan mengenai apakah pendidikan perguruan online
adalah sebagai baik sebagai pendidikan tinggi tradisional. Jawaban untuk
ini cukup sederhana, ada lembaga yang baik yang menawarkan pendidikan
perguruan online dan ada pendirian buruk yang menawarkan pendidikan
perguruan online. Jadi, Anda perlu melakukan penelitian Anda dengan cara
yang sama ketika Anda mencari tempat terbaik untuk melanjutkan
pendidikan perguruan online Anda seperti yang Anda lakukan dengan kursus
offline.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selalu ada banyak perdebatan mengenai apakah pendidikan perguruan
online adalah sebagai baik sebagai pendidikan tinggi tradisional.
Jawaban untuk ini cukup sederhana, ada lembaga yang baik yang menawarkan
pendidikan perguruan online dan ada pendirian buruk yang menawarkan
pendidikan perguruan online. Jadi, Anda perlu melakukan penelitian Anda
dengan cara yang sama ketika Anda mencari tempat terbaik untuk
melanjutkan pendidikan perguruan online Anda seperti yang Anda lakukan
dengan kursus offline.</div>
<h1 style="text-align: justify;">
Ulasan Pendidikan Kuliah Online</h1>
<div style="text-align: justify;">
<img alt="Ulasan Pendidikan Kuliah Online" height="281" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnyGYsoXZf9VqcOslNVHulUBTIQXZt5_jqux6KAoTYBgE3j28xgyoWn8kuYTKUiyAW1tXh3KRds8F1pLacYJoCVTtBxHTr7o99zT99EV2DY2Y9ZtfUnN2EChgBP8iFSiKlAxmby3FTsE80/s1600/cambridge-university.jpg" style="display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tentu saja Anda tidak akan repot-repot terutama mencari tahu tentang
lokasi perguruan tinggi yang menawarkan pendidikan perguruan online
karena itu benar-benar tidak jadi masalah. Namun, banyak hal lain yang
Anda akan mempertimbangkan sebelum menghadiri sebuah perguruan tinggi
juga harus dipertimbangkan sebelum Anda mendaftar dengan sebuah
organisasi yang menawarkan pendidikan tinggi secara online.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertumbuhan jumlah orang mengejar pendidikan perguruan online telah
menyebabkan meningkatnya persaingan di antara lembaga-lembaga untuk
menarik siswa. Cara terbaik untuk menilai kredibilitas sebuah situs
iklan pendidikan perguruan tinggi terbaik online adalah untuk bertanya
tentang akreditasi program studi tersebut. Akreditasi berarti bahwa
badan untuk bidang tertentu telah menyetujui kursus dan ini sangat
penting dalam membantu Anda untuk memutuskan siapa yang percaya dengan
pendidikan perguruan online Anda. Jika kursus tersebut tidak
terakreditasi maka Anda perlu mencari tahu mengapa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin ada beberapa program studi yang belum menerima akreditasi
dari asosiasi sesuai atau badan tapi masih menawarkan pendidikan tinggi
baik secara online. Misalnya, pembentukan mungkin telah diterapkan untuk
akreditasi, tetapi belum dinilai, dalam hal ini Anda benar-benar dapat
memeriksa dengan tubuh tertentu bahwa mereka sedang dalam proses menilai
permohonan akreditasi. Alasan lain mungkin bahwa tidak ada tubuh yang
tepat yang tentu saja dapat terakreditasi dengan. Hal ini kurang
kemungkinan tetapi, bagaimanapun, alasan yang sah dan tidak menunjukkan
bahwa program yang ditawarkan tidak akan bernilai mengambil untuk
memajukan pendidikan perguruan online Anda.</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, jika Anda menemukan bahwa institusi perguruan tinggi
pendidikan online telah menolak akreditasi mereka akan mencoba untuk
memberitahu Anda bahwa akreditasi tidak penting. Hal ini cukup tidak
benar. Sebuah pendidikan perguruan online dari lembaga non-terakreditasi
tidak akan dipandang sebagai sangat sebagai salah satu dari sebuah
pendirian yang terakreditasi. Pilih mana Anda mendapatkan pendidikan
perguruan online Anda dengan hati-hati dari untuk memastikan bahwa Anda
tidak membuang-buang waktu dan uang dengan memiliki kualifikasi hampir
tidak berharga.<i> Ulasan Pendidikan Kuliah Online</i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-32997486586102323722013-03-21T20:00:00.001-07:002013-03-22T20:42:01.716-07:00Definisi dan Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli <div style="text-align: justify;">
<b>Kamis, 21 Maret 2013</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Posed By : Rina Catur Kristyana</b></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b>- Pendidikan adalah sebuah usaha sadar yang terencana yang dilakukan
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, dan juga keterampilan yang diperlukan untuk
dirinya sendiri beserta masyarakat.<br />
<br />
Dari filosofinya, pendidikan
sudah dimulai saat seseorang dilahirkan, yaitu mulai dari bayi dan akan
terus berlangsung selama umur hidupnya. Terkadang pendidikan juga
dianggap sudah terjadi sebelum kelahiran, hal ini sering terjadi ketika
ada orang yang mencoba memainkan musik dan membaca kepada bayi didalam
kandungan dengan harapan agar bayi tersebut bisa mendapatkan pengajaran,
meskipun belum dilahirkan.<br />
<span style="font-size: 130%;"><b><br />Definisi dan Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli</b></span><br />
<br />
Untuk
mengetahui Definisi dan Pengertian Pendidikan secara ilmiah, maka
baiknya kita menyimak beberapa pendapat para ahli tentang pengertian
dari Pendidikan ini:<br />
<b><br /><i>1. Menurut Juhn Dewey; </i></b><i><br />Pendidikan
adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal inimungkin akan
terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan
orang muda,mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk
untuk menghasilkan kesinambungan sosial. Proses ini melibatkan
pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok
dimana dia hidup.</i><b><i>2. Menurut H. Horne;</i></b><i><br />Pendidikan
adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih
tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan
mental, yang bebas dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam
alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.<br /><b><br />3. Menurut Frederick J. Mc Donald;</b><br />Pendidkan
adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk merubah tabiat
(behavior) manusia. Yang dimaksud dengan behavior adalah setiap
tanggapan atau perbuatan seseorang, sesuatu yang dilakukan oleh
sesorang.<br /><br /><b>4. Menurut M.J. Langeveld;</b><br />Pendidikan adalah
setiap pergaulan yang terjadi adalah setiap pergaulan yang terjadi
antara orang dewasa dengan anak-anak merupakan lapangan atau suatu
keadaan dimana pekerjaan mendidik itu berlangsung.</i><br />
<br />
Demikianlah
beberapa defenisi dan pengertian pendidikan menurut para ahli yang bisa
disampaikan kepada Anda pada artikel yang berjudul Definisi dan
Pengertian pendidikan Menurut Para Ahli ini. Semoga informasi ini
kiranya bermanfaat bagi Anda yang sudah menyempatkan waktu untuk
membacanya.<span class="fullpost"> </span></div>
<div style="left: -99999px; position: absolute; text-align: justify;">
Pengertian Pendidikan
Menurut Para Ahli - Halo sobat cara terbaru, dikesempatan yang baik ini
kita akan membahas mengenai informasi tentang Pengertian, melanjutkan
artikel sebelumnya tentang Pengertian Pendidikan Secara Umum, dan kali
ini Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli. dan buat sobat semua yang
lagi mencari untuk bahas tugas atau hanya untuk sekedar pengetahuan
sobat bisa ambil materinya disini :
Pengertian Definisi Pendidikan - Berikut ini adalah beberapa pengertian
ataudefinisi Pendidikan menurut para ahli:
M.J. Langeveld (1995) :
Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang belum
dewasa kepada kedewasaan.
Pendidikan ialah usaha menolong anak untuk melaksanakan tugastugas
hidupnya, agar bisa mandiri, akil-baliq, dan bertanggung jawab secara
susila.
Pendidikan adalah usaha mencapai penentuan-diri-susila dan tanggung
jawab. Stella van Petten Henderson :
Pendidikan merupakan kombinasai dari pertumbuhan dan perkembangan insani
dengan warisan sosial.
Kohnstamm dan Gunning (1995) :
Pendidikan adalah pembentukan hati nurani. Pendidikan adalah proses
pembentukan diri dan penetuan-diri secara etis, sesuai denga hati
nurani.
John Dewey (1978) :
Aducation is all one with growing; it has no end beyond itself.
(pendidikan adalah segala sesuatu bersamaan dengan pertumbuhan;
pendidikan sendiri tidak punya tujuan akhir di balik dirinya).
H.H Horne :
Dalam pengertian luas, pendidikan merupakan perangkat dengan mana
kelompok sosial melanjutkan keberadaannya memperbaharui diri sendiri,
dan mempertahankan ideal-idealnya.
Carter V. Good
Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk
sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana
seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya
di sekolah) sehingga iya dapat mencapai kecakapan sosial dan
mengembangkan kepribadiannya.
Thedore Brameld
Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan
perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa warga masyarakat
yang baru mengenal tanggung jawab bersama di dalam masyarakat. Jadi
pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada proses yang
berlangsung di dalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktivitas
sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang. Di dalam
masyarakat yang kompleks, fungsi pendidikan ini mengalami spesialisasi
dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa tetap berhubungan
dengan proses pendidikan informal di luar sekolah).
Definisi Pendidikan menurut Encyclopedia Americana (1978) :
Pendidikan merupakan sebarang proses yang dipakai individu untuk
memperoleh pengetahuan atau wawasan, atau mengembangkan sikap-sikap
ataupun keterampilan-keterampilan.
Pengertian Pendidikan versi Wikipedia
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan adalah segala perbuatan yang etis, kreatif, sistematis dan
intensional dibantu oleh metode dan teknik ilmiah, diarahkan pada
pencapaian tujuan pendidikan tertentu. Dari berbagai pengertian-definisi
tersebut di atas dapat kita kita simpulkan bahwa pendidikan merupakan
gejala insani yang fundamental dalam kehidupan manusia untuk
mengantarkan anak manusia ke dunia peradaban. Pendidikan juga merupakan
bimbingan eksistensial manusiawi dan bimbingan otentik, agar anak
belajar mengenali jatidirinya yang unik, bisa bertahan hidup, dan mampu
memiliki, melanjutkan mengembangkan warisan-warisan sosial generasi yang
terdahulu.
Demikian untuk informasi Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli ,
semoga bisa bermanfaat buat sobat semua. dan baca juga artikel menrik
lainya seperti cara membuat makalah yang baik dan benar
<br />
<br />
Read more at: <a href="http://www.cara-terbaru.com/2012/11/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html">http://www.cara-terbaru.com/2012/11/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html</a><br />
Di Mohon Buat Sobat Yang Sudah Mengcopy Paste Artikel Ini Tolong Di Cantumkan Link Aktif sumber Thanks...<br />
<div style="left: -99999px; position: absolute;">
Pengertian Pendidikan
Menurut Para Ahli - Halo sobat cara terbaru, dikesempatan yang baik ini
kita akan membahas mengenai informasi tentang Pengertian, melanjutkan
artikel sebelumnya tentang Pengertian Pendidikan Secara Umum, dan kali
ini Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli. dan buat sobat semua yang
lagi mencari untuk bahas tugas atau hanya untuk sekedar pengetahuan
sobat bisa ambil materinya disini :
Pengertian Definisi Pendidikan - Berikut ini adalah beberapa pengertian
ataudefinisi Pendidikan menurut para ahli:
M.J. Langeveld (1995) :
Pendidikan merupakan upaya manusia dewasa membimbing manusia yang belum
dewasa kepada kedewasaan.
Pendidikan ialah usaha menolong anak untuk melaksanakan tugastugas
hidupnya, agar bisa mandiri, akil-baliq, dan bertanggung jawab secara
susila.
Pendidikan adalah usaha mencapai penentuan-diri-susila dan tanggung
jawab. Stella van Petten Henderson :
Pendidikan merupakan kombinasai dari pertumbuhan dan perkembangan insani
dengan warisan sosial.
Kohnstamm dan Gunning (1995) :
Pendidikan adalah pembentukan hati nurani. Pendidikan adalah proses
pembentukan diri dan penetuan-diri secara etis, sesuai denga hati
nurani.
John Dewey (1978) :
Aducation is all one with growing; it has no end beyond itself.
(pendidikan adalah segala sesuatu bersamaan dengan pertumbuhan;
pendidikan sendiri tidak punya tujuan akhir di balik dirinya).
H.H Horne :
Dalam pengertian luas, pendidikan merupakan perangkat dengan mana
kelompok sosial melanjutkan keberadaannya memperbaharui diri sendiri,
dan mempertahankan ideal-idealnya.
Carter V. Good
Pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk
sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. Proses sosial dimana
seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (khususnya
di sekolah) sehingga iya dapat mencapai kecakapan sosial dan
mengembangkan kepribadiannya.
Thedore Brameld
Istilah pendidikan mengandung fungsi yang luas dari pemelihara dan
perbaikan kehidupan suatu masyarakat, terutama membawa warga masyarakat
yang baru mengenal tanggung jawab bersama di dalam masyarakat. Jadi
pendidikan adalah suatu proses yang lebih luas daripada proses yang
berlangsung di dalam sekolah saja. Pendidikan adalah suatu aktivitas
sosial yang memungkinkan masyarakat tetap ada dan berkembang. Di dalam
masyarakat yang kompleks, fungsi pendidikan ini mengalami spesialisasi
dan melembaga dengan pendidikan formal yang senantiasa tetap berhubungan
dengan proses pendidikan informal di luar sekolah).
Definisi Pendidikan menurut Encyclopedia Americana (1978) :
Pendidikan merupakan sebarang proses yang dipakai individu untuk
memperoleh pengetahuan atau wawasan, atau mengembangkan sikap-sikap
ataupun keterampilan-keterampilan.
Pengertian Pendidikan versi Wikipedia
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan adalah segala perbuatan yang etis, kreatif, sistematis dan
intensional dibantu oleh metode dan teknik ilmiah, diarahkan pada
pencapaian tujuan pendidikan tertentu. Dari berbagai pengertian-definisi
tersebut di atas dapat kita kita simpulkan bahwa pendidikan merupakan
gejala insani yang fundamental dalam kehidupan manusia untuk
mengantarkan anak manusia ke dunia peradaban. Pendidikan juga merupakan
bimbingan eksistensial manusiawi dan bimbingan otentik, agar anak
belajar mengenali jatidirinya yang unik, bisa bertahan hidup, dan mampu
memiliki, melanjutkan mengembangkan warisan-warisan sosial generasi yang
terdahulu.
Demikian untuk informasi Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli ,
semoga bisa bermanfaat buat sobat semua. dan baca juga artikel menrik
lainya seperti cara membuat makalah yang baik dan benar
<br />
<br />
Read more at: <a href="http://www.cara-terbaru.com/2012/11/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html">http://www.cara-terbaru.com/2012/11/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html</a><br />
Di Mohon Buat Sobat Yang Sudah Mengcopy Paste Artikel Ini Tolong Di Cantumkan Link Aktif sumber Thanks...</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-46798767702771339472013-03-21T19:56:00.001-07:002013-03-22T20:42:19.075-07:00Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Definisi, Tujuan, Unsur, Jalur, Faktor<div>
<center>
</center>
</div>
<div id="uds-searchControl">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7278206303327839575" name="uds-search-results"></a></div>
Kamis 21 Maret 2013<br />
Posed By : Rina Catur Kristyana<br />
<br />
<div class="postmeta">
</div>
<center>
</center>
<div style="float: right; margin-left: 0px;">
<br />
<a href="http://adserver.adtech.de/?adlink/1353/4089570/0/170/AdId=8779082;BnId=7;itime=920881962;key=key1+key2+key3+key4;" target="_blank"><br /></a>
</div>
<div class="entryContent" id="post-body-1159166030339735595">
<div style="text-align: justify;">
<b>Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli, Definisi</b><br />
<a href="http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html" target="_blank"><b>Pendidikan secara umum adala</b>h</a>
segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik
individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang
diharapkan oleh pelaku pendidikan. (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 16) <br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7278206303327839575" name="more"></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.sarjanaku.com/" target="_blank"><i>Definisi pendidikan</i></a>
- Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. (Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002 : 263) <br />
<br />
Artikel ini berjudul (<i><b>Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Definisi, Tujuan, Unsur, Jalur, Faktor</b></i>)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. (UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pasal 1) <br />
<br />
<br />
<b>Unsur-unsur Pendidikan </b> </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
1. Input <br />
Sasaran pendidikan, yaitu : individu, kelompok, masyarakat </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
2. Pendidik <br />
Yaitu pelaku pendidikan </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
3. Proses <br />
Yaitu upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
4. Output <br />
Yaitu melakukan apa yang diharapkan / perilaku (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 16) </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<a href="http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-pendidikan-menurut-para-ahli.html" target="_blank"><b>Tujuan pendidikan </b> </a></div>
<ol>
<li>Menanamkan pengetahuan / pengertian, pendapat dan konsep-konsep</li>
<li>Mengubah sikap dan persepsi </li>
<li>Menanamkan tingkah laku / kebiasaan yang baru (Soekidjo Notoatmodjo. 2003 : 68) </li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Jalur Pendidikan </b><br />
Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003, jalur pendidikan dibagi menjadi : </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Jalur Formal </div>
<div style="text-align: justify;">
a. Pendidikan Dasar <br />
Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah
atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat <br />
<br />
b. Pendidikan Menengah <br />
Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan
pendidikan menengah jurusan, seperti : SMA, MA, SMK, MAK atau bentuk
lain yang sederajat <br />
<br />
c. Pendidikan Tinggi <br />
Pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
2. Jalur Nonformal </div>
<div style="text-align: justify;">
3. Jalur Informal </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan </b><br />
Faktor yang mempengaruhi pendidikan menurut Hasbullah (2001) adalah sebagai berikut : <br />
<br />
1. Ideologi <br />
Semua manusia dilahirkan ke dunia mempunyai hak yang sama khususnya hak
untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan pendidikan.
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
2. Sosial Ekonomi <br />
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi memungkinkan seseorang mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi. <br />
<br />
3. Sosial Budaya <br />
Masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
4. Perkembangan IPTEK <br />
Perkembangan IPTEK menuntut untuk selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilan agar tidak kalah dengan negara maju. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
5. Psikologi <br />
Konseptual pendidikan merupakan alat untuk mengembangkan kepribadian individu agar lebih bernilai.<br />
<br />
<br />
Daftar Pustaka - <b>Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Definisi, Tujuan, Unsur, Jalur, Faktor</b><br />
<br />
Soekidjo Notoatmodjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta. <br />
<br />
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.<br />
<br />
_______.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Internet available from
http://www.geocities,com/frans_98/uu/uu_20_03.htm. Accesed on April 10th
2008 </div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-89387141603345560032013-03-21T19:51:00.001-07:002013-03-22T20:42:37.834-07:00Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pendidikan<h3 class="post-title entry-title" itemprop="name" style="text-align: justify;">
<br />
</h3>
<div class="post-header" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-5849407093127026872" itemprop="articleBody" style="text-align: justify;">
<div dir="ltr">
<div>
<b>kamis , 21 Maret 2013</b></div>
<div>
<b>Posed By : Rina Catur Kristyana</b></div>
<div>
<br />
Apa yang sekarang kita rasakan sekarang sangatlah berbeda jauh dengan 10 tahun kebelakang, <a href="http://www.aingindra.com/2012/04/manfaat-tik.html" target="_blank">Teknologi informasi dan komunikasi</a>
bisa kita nikmati dalam berbagai bidang. salah satunya dalam bidang
pendidikan. para siswa di zaman yang serba canggih ini dituntut bisa
menguasai komputer dan internet. namun sangatlah disayangkan dari
beberapa siswa yang mulai mengerti dunia komputer dan internet hanya
<br />
sekedar tegur sapa melalui layanan Jejaring sosial seperti <a href="http://www.facebook.com/pages/Aingindracom/124028757616653" target="_blank">facebook</a> dan <a href="https://twitter.com/#%21/aingindra" target="_blank">Twitter</a>.</div>
<div>
</div>
<div>
Kehadiran <a href="http://www.aingindra.com/2012/03/manfaat-teknologi-informasi-dan.html" target="_blank">Teknologi informasi dan komunikasi</a>,
terutama komputer dan internet sudah lama dimanfaatkan oleh
negara-negara maju. Misalnya, di negara seperti Inggris, Amerika, dan
Jepang, <i>teknologi informasi dan komunikasi</i> digunakan dalam
kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah melalui pemanfaatan komputer
dengan didukung teknologi internet. Dengan teknologi komputer dan
internet, para siswa atau mahasiswa tidak hanya dapat belajar di dalam
kelas. Mereka dapat belajar di mana pun karena hampir semua materi
pelajaran dapat diiperoleh melalui CD atau langsung diakses melalui <a href="http://www.aingindra.com/2011/10/cara-mempercepat-koneksi-internet.html" target="_blank">Internet</a>.</div>
<div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifK-Dqm_wPl-L9wVHxKOzvfjoMYbWH4w596MUyE2x6WV0OwBPoz7-5Q7BdHSG7QDR-MNc3UzvoEkrOct-wDALDeKCKK0s0lEU5SIoE0OxdKvSvVgYpi6bd0Hf29h4sZahS3K-3HM6iOfY/s1600/Manfaat+Teknologi+Informasi+dan+Komunikasi+dalam+Dunia+Pendidikan.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan" border="0" height="210" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifK-Dqm_wPl-L9wVHxKOzvfjoMYbWH4w596MUyE2x6WV0OwBPoz7-5Q7BdHSG7QDR-MNc3UzvoEkrOct-wDALDeKCKK0s0lEU5SIoE0OxdKvSvVgYpi6bd0Hf29h4sZahS3K-3HM6iOfY/s320/Manfaat+Teknologi+Informasi+dan+Komunikasi+dalam+Dunia+Pendidikan.jpg" title="Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Dunia Pendidikan" width="320" /></a></div>
<div>
<br />
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7278206303327839575" name="more"></a></div>
<div>
Indonesia tidak mau ketinggalan
dengan negara-negara maju. Sekarang ini, komputer sudah mulai
diperkenalkan di sekolah. Mulai dari pendidikan prasekolah (playgroup)
sampai universitas. Bagi anak-anak playgroup dan taman kanak-kanak,
sudah tersedia berbagai media pembelajaran melalui komputer yang
memungkinkan pembelajaran secara interaktif tanpa meninggalkan sifat
anak-anak, yaitu hermain. Secara umum, peran TIK dalam lingkungan
pendidikan dapat dirasakan oleh para siswa, sekolah, dan orang tua.</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="post-author vcard">
</span><span class="post-timestamp"><a class="timestamp-link" href="http://rinaldyrusliantoro.blogspot.com/2013/02/manfaat-teknologi-informasi-dan.html" itemprop="url" rel="bookmark" title="permanent link"><abbr class="published" itemprop="datePublished" title="2013-02-07T04:16:00-08:00"></abbr></a>
</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-90694934686114900002013-03-21T19:49:00.001-07:002013-03-22T20:44:40.572-07:00Mengapa Komunikasi Teknologi dan Informasi penting untuk Pendidikan<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="postheader" style="text-align: justify;">
<h2>
</h2>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>kamis, 21 Maret 2013</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Posed By Rina Catur Kristyana</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK )</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Indo-komputer | Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) dalam
Kehidupan Sehari-hari sangat banyak manfaatnya disegala bidang seperti
Pendidikan, Bisnis, Kesehatan, Perbankan dan Perusahaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang Pendidikan</div>
<div style="text-align: justify;">
TIK sangat penting di bidang pendidikan, cepatnya akses informasi
saat ini seperti akses internet membuat cakupan ilmu pendidikan menjadi
luas, dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari, Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) sering dijumpai dalam bentuk audio/data,
video/data, audio/video, dan internet.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran diantaranya :</div>
<div style="text-align: justify;">
Presentasi :</div>
<div style="text-align: justify;">
Pembelajaran bisa dilakukan melalui presentasi sehingga dapat
menarik perhatian pelajar untuk lebih memahami materi yang disampaikan
dengan baik</div>
<div style="text-align: justify;">
Cakupan Ilmu yang dipelajari semakin luas</div>
<div style="text-align: justify;">
Adanya internet sehingga informasi mengenai ilmu sangat luas di
segala bidang keilmuan tidak hanya terbatas di buku pelajaran, di mulai
dari MIPA, Olahraga, kesenian dan ilmu-ilmu lainnya</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelas Virtual</div>
<div style="text-align: justify;">
Adanya internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar
jarak jauh (E-Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat
diperoleh hasil yang lebih baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang Bisnis</div>
<div style="text-align: justify;">
TIK juga bermanfaat dalam bidang bisnis, sudah banyak yang sukses
karena teknologi informasi dan komunikasi. Anda tahu dan mengenal Bill
Gates (pendiri Microsoft) atau Mark Zuckerberg (pencipta jejaring sosial
seperti facebook), mereka adalah salah satu contoh orang yang sukses
karena memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pendapatan
mereka ditaksir lebih dari $17,55 miliar, sekarang bisnis menggunakan
TIK itu sangat menguntungkan hanya dengan menggunakan teknologi seperti
internet, anda dapat mempromosikan bisnis anda secara online
(E-commerce) dengan cakupan dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
C. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang Kesehatan</div>
<div style="text-align: justify;">
Sistem berbasis kartu cerdas (smart card) dapat digunakan juru medis
untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit
karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat
penyakit pasien. Digunakannya robot untuk membantu proses operasi
pembedahan serta penggunaan komputer hasil pencitraan tiga dimensi untuk
menunjukkan letak penyakit dalam tubuh pasien.</div>
<div style="text-align: justify;">
D. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang Perbankan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah
diterapkannya transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan
Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui
Internet Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo,
pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening bisa
dilakukan secara online dan mempercepat transaksi keuangan anda.</div>
<div style="text-align: justify;">
E. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang Perusahaan</div>
<div style="text-align: justify;">
Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi banyak digunakan para
usahawan. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap pelaku
usaha merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan
kerja. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi menyebabkan
perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice Resource
Planning (ERP). ERP adalah salah satu aplikasi perangkat lunak yang
mencakup sistem manajemen dalam perusahaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sumber : Google</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-67352564399028385822013-03-21T19:48:00.001-07:002013-03-22T20:45:47.314-07:00PERANAN TEKHNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN<h1 class="entry-title" style="text-align: justify;">
</h1>
<div class="entry-meta" style="text-align: justify;">
<span class="meta-prep meta-prep-author">Posted on</span> March, 21, 2013 Posed By Rina Catur Kristyana</div>
<div class="entry-meta" style="text-align: justify;">
<span class="comments-link"><span class="meta-sep">|</span> <a href="http://masugiyono.wordpress.com/2012/10/06/peranan-tekhnologi-informasi-dalam-pendidikan/#comments" title="Komentar pada PERANAN TEKHNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN">2 Komentar</a></span>
</div>
<div style="text-align: center;">
<b>BAB 1</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>PENDAHULUAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1.1 </b><b>Latar Belakang</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengaruh globalisasi semakin terasa dengan semakin banyaknya saluran
informasi dalam berbagai bentuk seperti elektronik maupun non elektronik
seperti surat kabar, majalah, radio. TV, telepon, fax, komputer,
internet, satelit komunikasi dan sebagainya. Teknologi komunikasi dan
informasi yang terus berkembang cenderung akan mempengaruhi segenap
bidang kehidupan termasuk bidang pendidikan kejuruan dan pelatihan yang
akan semakin banyak diwarnai oleh oleh teknologi komunikasi dan
informasi. Secara khusus untuk pendidikan dan pelatihan akan dirasakan
adanya kecenderungan : (a) bergesernya pendidikan dan pelatihan dari
sistem berorientasi pada guru/dosen/lembaga ke sistem yang berorientasi
pada siswa/mahasiswa/peserta didik. (b) tumbuh dan makin memasyarakatnya
pendidikan terbuka/jarak jauh. (c) semakin banyaknya pilihan sumber
belajar yang tersedia. (d) diperlukannya standar kualitas global dalam
rangka persaingan global dan (e) semakin diperlukannya pendidikan
sepanjang hayat (life long learning).</div>
<div style="text-align: justify;">
Dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi
terutama di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya teknologi
informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan
mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan
dari siapa saja. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi
informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif karena dengan
berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan
perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan
berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat
sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk
mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di Indonesia yang notabenenya sebagai negara berkembang dimana
ketersediaan infrastruktur komunikasi yang masih minim mengakibatkan
kesempatan setiap orang untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan
menjadi terbatas. Ketersediaan infrastruktur ini sangat terasa di
daerah-daerah yang proses memperoleh informasinya masih terbatas. Hal
ini dikarenakan di Indonesia penyebaran teknologi informasi dan
komunikasi belum merata, sekarang ini hanya di kota-kota besar sajalah
yang sudah dengan mudah menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang
tersedia. Dengan demikian perkembangan pendidikan pun menjadi terhambat
dan juga tidak merata.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1.2. Tujuan Penulisan Makalah </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Makalah ini ditulis dengan beberapa tujuan sebagai berikut :</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Mengetahui perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan;
<ol>
<li>Mengetahui dampak positif dan negatif dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi pada bidang pendidikan;</li>
</ol>
</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>1.3. </b><b>Rumusan Masalah</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Apakah yang dimaksud dengan Tekhnologi Informasi ?</li>
<li>Bagaimana peranan guru dalam tekhnologi informasi ?</li>
<li>Bagaiamana pernanan tekhnologi informasi dalam pendidikan ?</li>
<li>Apa manfaat dan dampak dari tekhnologi informasi</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>BAB 2</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.1 </b><b>Pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu
pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang
berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,
penyebaran, dan penyajian informasi. (Kementerian Negara Riset dan
Teknologi, 2006: 6).</div>
<div style="text-align: justify;">
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan
merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data,
sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang
lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan
agar data dapat disebar dan diakses secara global. Arti teknologi
informasi bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran
atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan sudah merupakan
kelaziman.</div>
<div style="text-align: justify;">
Membantu menyediakan komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah
murid dengan ruang kelas, guru, dan administrator sekolah. Semuanya
dihubungkan ke Internet, dan para guru dilatih menggunakan komputer
pribadi. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi
ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti
informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk
profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan
asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang
satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas
jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor
lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam
kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan
seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah
dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi
terutama di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya teknologi
informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan
mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan
dari siapa saja. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi
informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif karena dengan
berkembangnya teknologi informasi dunia pendidikan mulai memperlihatkan
perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa berbeda dan
berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat
sekarang ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk
mendapatkan ilmu, berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di Indonesia yang notabenenya sebagai negara berkembang dimana
ketersediaan infrastruktur komunikasi yang masih minim mengakibatkan
kesempatan setiap orang untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan
menjadi terbatas. Ketersediaan infrastruktur ini sangat terasa di
daerah-daerah yang proses memperoleh informasinya masih terbatas. Hal
ini dikarenakan di Indonesia penyebaran teknologi informasi dan
komunikasi belum merata, sekarang ini hanya di kota-kota besar sajalah
yang sudah dengan mudah menikmati dan memanfaatkan fasilitas yang
tersedia. Dengan demikian perkembangan pendidikan pun menjadi terhambat
dan juga tidak merata.</div>
<div style="text-align: justify;">
Salah satu wadah yang dirasa paling berperan dalam dunia teknologi
informasi dan komunikasi di Indonesia saat ini adalah internet. Di
Indonesia terutama yang berada di kota-kota besar sudah banyak
masyarakat yang mempunyai akses internet, sehingga pemanfaatan internet
sebagai salah satu media pembelajaran dan pencarian informasi dan
pengetahuan dapat lebih maksimal walaupun akses internet di Indonesia
belum sepenuhnya dapat dirasakan semua orang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.2.</b><b>Peranan Guru dalam Pembelajaran TIK</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Semua hal itu tidak akan terjadi dengan sendirinya karena setiap
siswa memiliki kondisi yang berbeda antara satu dengan lainnya. Siswa
memerlukan bimbingan baik dari guru maupun dari orang tuanya dalam
melakukan proses pembelajaran dengan dukungan TIK. Dalam kaitan ini guru
memegang peran yang amat penting dan harus menguasai seluk beluk TIK
dan yang lebih penting lagi adalah kemampuan memfasilitasi pembelajaran
anak secara efektif. Peran guru sebagai pemberi informasi harus bergeser
menjadi manajer pembelajaran dengan sejumlah peran-peran tertentu,
karena guru bukan satu-satunya sumber informasi melainkan hanya salah
satu sumber informasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Informasi melalui media internet, bisa menjadi salah satu kunci untuk
membuat dunia pendidikan di Indonesia mempunyai standar yang sama
dengan negara lain. Dengan menggunakan media internet, pemerintah dan
institusi pendidikan sudah mulai menerapkan pola belajar yang cukup
efektif untuk diterapkan bagi masyarakat yang memiliki kendala dengan
jarak dan waktu untuk mendapatkan informasi terutama informasi dalam
dunia pendidikan. Salah satu metode yang mulai diterapkan yaitu
pembelajaran <i>distance learning</i>. Metode <i>distance learning </i>merupakan
suatu metode alternatif dalam pemerataan kesempatan dalam bidang
pendidikan. Sistem ini diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang
ditimbulkan akibat keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas.
Metode <i>distance learning </i>sangat membantu siswa atau masyarakat
dalam mempelajari hal-hal atau ilmu-ilmu baru dengan tampilan yang lebih
menarik dan mudah untuk dipahami. Dalam pengaksesan dan pemanfaatan
metode ini, peran internet sangatlah diperlukan, karena melalui internet
seseorang dapat mengirim <i>file</i> atau meng-<i>upload</i> <i>file</i> yang ingin dipublikasikan dan melalui internet juga seseorang dapat mengakses file yang ingin dicari. Selain metode <i>distance learning</i>,
masih banyak metode-metode lain yang sangat membantu dalam meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia, diantaranya dengan adanya modul-modul
pembelajaran gratis yang tersedia, portal pembelajaran <i>online,</i> dll.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika kita bercermin ke negara lain, perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi di Indonesia bisa dibilang cukup tertinggal. Peran
pemerintah sangat diharapkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia. Pemerintah
diharapkan dapat menyamaratakan perkembangan teknologi informasi
disemua daerah di negara ini. Pemerintah diharapkan dapat membantu
daerah-daerah yang penyampaian proses informasinya masih minim dan tidak
hanya fokus pada daerah atau kota-kota besar saja seperti yang terjadi
pada saat sekarang ini, karena pada kenyataannya peran daerah dalam
mendukung perkembangan teknologi informasi dan perkembangan pendidikan
di Indonesia sangatlah penting.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan belum meratanya penyebaran teknologi informasi akan
berpengaruh terhadap proses perkembangan pendidikan. Hal ini dikarenakan
peran teknologi informasi di dunia pendidikan sangatlah penting. Dengan
adanya teknologi informasi segala macam ilmu pengetahuan dan informasi
dapat diterima dan didapatkan dengan mudah dan cepat. Dalam kehidupan
kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan komunikasi
merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai
teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk dapat memanfaatkan TIK dalam memperbaiki mutu pembelajaran, ada tiga hal yang harus diwujudkan yaitu:</div>
<ol start="1" style="text-align: justify;">
<li>Siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan guru.</li>
<li>Harus tersedia materi yang berkualitas, bermakna, dan dukungan kultural bagi siswa dan guru.</li>
<li>Guru harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam menggunakan
alat-alat dan sumber-sumber digital untuk membantu siswa agar mencapai
standar akademik.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<b>2.3.</b><b>Peranan TIK dalam Bidang Pendidikan (e-education)</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pengembangan Tekonologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada
hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kenyataan menunjukan TIK telah membawa perubahan penting dalam
perkembangan peradaban dunia terutama ekonomi. Bahkan abad ke-21
diyakini akan menjadi abad baru yang disebut era informasi-ekonomi
(digital-economic) dengan cirri khas perdagangan yang memanfaatkan
peralatan elektronik (electronic commerce). Keadaan ini mengakibatkan
adanya pergeseran paradigma strategis pembangunan masyarakat dunia dari
era industri menuju informasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari berbagai peranan TIK salah satunya yaitu peranan Teknlogi Informasi dan Komunikasi di bidang pendidikan <i>(e-education)</i> tidak
dapat dihindarkan lagi. Misalnya tidak mungkin lagi mengecek jumlah
siswa yang hadir mengikuti pelajaran dari tahun ke tahun hanya dengan
catatan di buku tahunan saja, demikian juga hasil nilai siswa yang
diperoleh selama mengkuti pendidikan hanya mengandalkan buku nilai guru,
leger sekolah atau buku induk sekolah , begitu pula pekerjaan sederhana
apapun pekerjaan akan menjadi lebih efisien jika menggunakan
computer. Pendidikan yang menggunakan sarana TIK terutama internet biasa
disebut <b><i>e-education</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia pada masa yang mendatang hubungannya dengan perkembangan TIK sebagai berikut :</div>
<ol start="1" style="text-align: justify;">
<li>Berkembangnya pendidikan terbuka dengan cara belajar jarak jauh <i>(distance learning)</i>.
Untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu dimasuka
sebagai setrategi utama pendidikan jarak jauh dengan memanfaatkan
teknologi internet secara maksimal dapat memberikan efektifitas dalam
hal waktu, tempat bahkan meningkatkan kualitas pendidikan.</li>
<li>Terjadinya <i>sharing resource</i> (berbagi sumber daya) antara lembaga pendidikan dan pelatihan .</li>
<li>Perpustakaan dan instrument pendidikan lainnya misalnya guru dan
laboratorium berfungsi sebagai fasilitator bukannya sumber informasi.</li>
<li>Penggunaan perangkat informasi interaktif seperti CD-ROM multimedia yang secara bertahap akan menggantikan fungsi papan tulis.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Manfaat internet bagi bidang pendidikan di Indonesia antara lain akan
mendapatkan akses keperpustakaan, direktori sekolah, para pakar dapat
melalukan perkuliahan secara online, penyediaan sarana informasi
akademik lembaga pendidikan secara online dapat melaksankan kerjasama
dengan lembaga lain melalui internet serta melakukan marketing dan
promosi hasil karya penelitian secara lebih efisien.Disamping itu kita
dapat merancang program <i>artificial intelegence </i>untuk membuat sebuah model rencana pengajaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan TIK di bidang pendidikan memungkinkan adanya sistem
belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungan
antara mahasiswa dengan dosennya. Melihat nilai mahasiswa secara online,
mengecek keuangan, mengecek jadwal kuliah mengirimkan berkas tugas yang
diberikan dosen. Sistem pendidikan TIK terbukti telah berhasil
menurunkan angka putus sekolah dan meningkatkan nilai rata-rata ujian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata banyak sekali manfaat <b>Teknologi Informasi dan Komunikasi</b><b> </b>dalam
kehidupan kita sehari-hari. Misalnya dalam bidang pendidikan. Dengan
pendidikan dimungkinkan terjadinya penyebarluasan Teknologi Informasi
dan transformasi ilmu pengetahuan untuk sektor-sektor pendidikan. Para
siswa yang duduk di bangku sekolah dan mahasiswa juga terbantu dengan
adanya internet dalam mengerjakan tugas sekolah atau tugas kuliah. Para
mahasiswa dapat mencari bahan skripsi di internet atau para siswa
mencari bahan tugas makalahnya di internet. Dengan adanya pelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi di sekolah, para siswa dapat belajar
dan memanfaatkan TIK dalam kehidupan mereka sehari-hari dengan baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Harus kita sadari, TIK khususnya internet hanyalah merupakan alat
bantu saja dan bukan menjadi solusi dalam dunia pendidikan, formal
maupun nonformal. Bagaimanapun pendidikan yang bermutu didapat dari para
pendidik yang bermutu ditambah dukungan pemerintah dengan kurikulum
yang sesuai dengan kebutuhan siswa didik yang diimplementasikan dengan
benar dan kreatif.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<h4 style="text-align: justify;">
2.4.Manfaat dan Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi</h4>
<div style="text-align: justify;">
Teknologi Informasi adalah suatu cara bagi pengguna media untuk
mengkomunikasikan hal yang ingin mereka sampaikan kepada orang lain.
Penggunaan Informasi dapat berdampak buruk dan baik. Dampak baiknya kita
memperoleh banyak informasi dari teknologi yang canggih yang banyak
bermunculan belakangan ini. Dampak buruknya mungkin ada orang lain yang
salah mengartikan arti teknologi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dampak positif dan negatif pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi antara lain:</div>
<div style="text-align: justify;">
A. Manfaat TIK antara lain :</div>
<ol start="1" style="text-align: justify;">
<li>Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan</li>
<li>Konsultasi dengan pakar, konsultasi dangan para ahli dibidangnya
dapat dilakukan dengan mudah walaupun ahli tersebut berada ditempat yang
sangat jauh.</li>
<li>Perpustakaan online, perpusatakaan online adalah perpustakaan dalam bentuk digital.</li>
<li>Diskusi online. Diskusi online adalah diskusi yang dilakukan melalui internet.</li>
<li>Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi <i>e-learning </i>yang semakin memudahkan proses pendidikan.</li>
<li>Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas <i>virtual</i> atau kelas yang berbasis <i>teleconference </i>yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.</li>
<li>Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
B. Dampak Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)<b> </b></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran
terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya
mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan
kecurangan.</li>
<li>Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan
sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan
dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.</li>
<li>Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk
berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat <i>(short span of attention).</i></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>BAB 3</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>KESIMPULAN DAN SARAN</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3.1. </b><b>Simpulan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tuntutan pembelajaran di masa yang akan datang harus bersifat terbuka
dan dua arah, beragam, multi disipliner serta terkait pada
produktifitas kerja “saat itu juga” dan kompetitif. Teknologi informasi
dan telekomunikasi dengan murah dan mudah akan menghilangkan
batasan-batasan ruang dan waktu yang selama ini membatasi dunia
pendidikanDewasa ini banyak dampak-dampak yang terjadi akibat semakin
berkembangnya IT didalam negeri ini. Memang perkembangan IT jika
disikapi secara positif mampu memberikan dampak yang positif dan apabila
disikapi secara negatif dapat memberikan dampak negatif pula.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dunia internet misalnya, merupakan sebuah perpustakaan maya terbesar
di dunia. hampir semua yang ingin kita cari ada di internet. Informasi
melalui media internet, bisa menjadi salah satu kunci untuk membuat
dunia pendidikan di Indonesia mempunyai standar yang sama dengan negara
lain. Dengan menggunakan media internet, pemerintah dan institusi
pendidikan sudah mulai menerapkan pola belajar yang cukup efektif untuk
diterapkan bagi masyarakat yang memiliki kendala dengan jarak dan waktu
untuk mendapatkan informasi terutama informasi dalam dunia pendidikan.
Salah satu metode yang mulai diterapkan yaitu pembelajaran distance
learning. Metode distance learning merupakan suatu metode alternatif
dalam pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini
diharapkan dapat mengatasi beberapa masalah yang ditimbulkan akibat
keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas. Metode distance learning
sangat membantu siswa atau masyarakat dalam mempelajari hal-hal atau
ilmu-ilmu baru dengan tampilan yang lebih menarik dan mudah untuk
dipahami</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>3.2 </b><b>Saran</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa saran yang dapat dikemukakan untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan pendidikan berbasis TIK sebagai berikut.</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam
pendidikan baik di sekolah atau perguruan tinggi menjadi hal mutlak
mengingat kondisi permasalahan pendidikan yang makin kompleks.
Pendidikan berbasis TIK hanya akan berhasil apabila dikelola dan
ditangani dengan terencana, sistematis dan terintegrasi.</li>
<li>Perencanaan dalam pemanfaatan TIK dalam pendidikan yang integratif
meliputi kebijakan, standarisasi mutu, infrastruktur jaringan dan
konten, kesiapan dan kultur SDM pendidikan menjadi penting untuk ditata
dan dikelola dengan efektif dan efisien.</li>
<li>Penyelenggaraan pendidikan berbasis TIK melalui pendidikan terbuka dan jarak jauh (e<i>-Learnin</i>g),
membutuhkan dukungan dari semua pihak khususnya pemerintah, swasta
serta masyarakat untuk mengalokasikan anggaran dan investasi pendidikan
yang memadai.</li>
<li>Standarisasi mutu penyelenggaran pendidikan berbasis TIK perlu
ditindaklanjuti dengan standarisasi konten untuk menjamin kualitas,
aksesibilitas dan akuntabilitas program pendidikan berbasis TIK</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>DAFTAR PUSTAKA</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Munir. (2008). <i>Dampak Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pendidikan</i>. Bandung, Penerbit: Universitas Pendidikan Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>____Pengertian teknologi informasi dan komunikasi</i> dikutip dari </div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://staff.blog.ui.ac.id/harrybs/2009/04/21/perkembangan-tik-di-bidang-pendidikan-di-%20indonesia/">http://staff.blog.ui.ac.id/harrybs/2009/04/21/perkembangan-tik-di-bidang-pendidikan-di- indonesia/</a> diakses tanggal 02 Desember 2011</div>
<div style="text-align: justify;">
____<i>Dampak dari teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan</i> dikutip dari<a href="http://risyana.wordpress.com/2009/04/13/keuntungan-dan-kerugian-dalam-penggunaan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-tik/">http://risyana.wordpress.com/2009/04/13/keuntungan-dan-kerugian-dalam-penggunaan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-tik/</a> diakses tanggal 02 Desember 2011</div>
<div style="text-align: justify;">
/ </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-24118510972358169552013-03-21T19:44:00.002-07:002013-03-21T19:44:22.752-07:00Pengaruh Media Bagi Pendidikan Anak <header> <div class="taglib-header ">
<h1 class="header-title">
<span><br /> </span> </h1>
</div>
<div class="asset-metadata">
<time datetime="2012-06-21" pubdate=""> Kamis, 21 Maret 2013</time></div>
Posted By : Rina Catur Kristyana</header><div class="m-txt clearfix">
<img alt="" src="http://indonesian.irib.ir/image/image_gallery?uuid=7200b450-22ba-46dc-a573-8d3775da5e76&groupId=10330&t=1340274969672" style="float: left; height: 273px; width: 365px;" />Para
psikolog menyakini bahwa kegiatan mendidik anak adalah sebuah seni yang
membutuhkan kreativitas, energi, waktu, dan biaya. Sebagian besar
energi itu digunakan untuk menyusun program dan mengatur waktu luang
anak-anak. Akan tetapi, hasilnya tentu saja tidak selalu memuaskan,
sebab kebanyakan orang tua tidak berhasil dalam menciptakan kondisi
ideal untuk mengisi waktu luang putra-putri mereka. Mayoritas anak dan
bahkan orang tua lebih memilih menonton televisi dan memainkan game
ketimbang hiburan-hiburan lain. Padahal, dampak buruk yang diakibatkan
oleh kegiatan-kegiatan seperti ini terkadang tidak kurang dari kekerasan
sosial.<br />
<br />
Masa kanak-kanak di dunia modern dianggap
sebagai sebuah kategori penting dan berpengaruh dalam berbagai bidang
riset. Para pakar dan lembaga-lembaga di seluruh dunia berusaha
menyelesaikan problema dunia anak dan meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap hal itu. Menurut statistik, lebih dari dua juta anak tersebar
di seluruh dunia dan setiap harinya hak-hak jutaan dari mereka dirampas.
Di antara problema utama mereka adalah hilangnya kebutuhan-kebutuhan
dasar seperti, asupan gizi yang cukup, air bersih, bantuan medis,
pendidikan, dan pengasuhan.<br />
<br />
Selama beberapa tahun
terakhir, kebanyakan peneliti, pemikir, dan guru ilmu sosial menilai
pendidikan anak di dunia modern sebagai salah satu hal yang menghadapi
berbagai masalah dan hambatan. Kajian terhadap pelanggaran norma-norma
sosial menunjukkan bahwa pendidikan di masa kanak-kanak memainkan peran
penting dalam menciptakan penyimpangan sosial atau penyakit-penyakit
psikis pada usia remaja dan pemuda. Dalam proses itu, dapat disinggung
dampak media-media visual seperti, televisi, sinema, video, parabola,
dan komputer dan sarana tersebut memiliki peran signifikan dalam
pendidikan generasi masa depan.<br />
<br />
Hampir semua anak
sejak lahir duduk rapi di depan layar televisi dan suara televisi sudah
menjadi bagian dari lingkungan mereka sepanjang sarana itu menyala.
Namun, motivasi menonton televisi berubah seiring bertambahnya usia
anak-anak. Dua pertiga anak secara sadar mengikuti acara televisi dan
sekitar usia 2,5 tahun mereka menjadi pemirsa setia dan mengikuti
berbagai program televisi.<br />
<br />
Penelitian menunjukkan
bahwa dominasi televisi pada 10 tahun pertama usia anak sangat
menakjubkan dan 90 persen anak-anak pada usia 6 tahun, menonton televisi
secara rutin. Oleh karena itu, televisi berperan lebih dari setiap
media lain dalam mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan sosial dan
perilaku-perilaku individu. Media ini bahkan menjadi parameter
pengambilan keputusan anak untuk memilih media-media lain dan di masa
depan juga mempengaruhi proses kehidupannya secara langsung.<br />
<br />
Peneliti ilmu komunikasi, Doktor Naser Bahonar percaya bahwa televisi
sebagai pendidik yang tangguh dan kemungkinan berbahaya. Dia berpendapat
kebanyakan pemirsa tidak sadar bahwa mereka sedang mengenyam sesuatu
ketika memanfaatkan media. Berbagai informasi secara tidak sadar
tertanam dalam memori pemirsa dan pesan-pesan acara televisi terserap
tanpa disadari. Seraya memaparkan metode pemahaman anak-anak terhadap
pesan-pesan acara televisi dan pengolahan informasi di memori mereka,
Doktor Bahonar meyakini bahwa anak-anak tidak hanya membutuhkan liburan
dan hiburan, namun mereka ingin mempelajari sesuatu.<br />
<br />
Berdasarkan itu, Doktor Bahonar mengatakan bahwa tugas utama media
adalah mempersiapkan pendidikan yang dapat membantu pertumbuhan
kepribadian anak. Sebab, pendidikan adalah sebuah usaha matang untuk
membentuk kepribadian. Dia melanjutkan bahwa media dapat menaruh
perhatian pada masalah pendidikan anak dalam dimensi moral, mengajak
mereka memperhatikan nilai-nilai agama dan spiritual, serta mengarahkan
mereka dalam kesehatan fisik dan mental. Pendidikan anak dalam
bidang-bidang tersebut dapat disesuaikan dengan kemampuan pemahaman dan
kapasitas mereka, di samping memperkuat kemampuan penilaian anak.<br />
<br />
Konsep "masa kanak-kanak" sebagai bagian dari proses evolusi individu
dengan segala karakteristiknya, merupakan sesuatu yang baru dalam
literatur Barat. Menurut penuturan Neil Postman, hingga empat tahun
lalu, dalam sejarah dan budaya Barat, tidak ada kata yang mendefinisikan
anak seperti sekarang ini. Pada dasarnya, kata anak sebagai sebuah
fenomena yang dikaji di bidang kemasyarakatan dan ilmu psikologi, baru
lahir pada abad ke-16. Tentu saja sebelum itu ada sebuah konsep umum, di
mana kencenderungan dan hasrat anak tidak diperhatikan dan mereka hanya
mengikuti kehendak dan keinginan orang tua.<br />
<br />
Postman
lebih lanjut menjelaskan bahwa ketidakpedulian terhadap struktur fisik
dan mental anak hingga masa Renaissance telah menyebabkan orang dewasa
mengajari anak-anak dengan hal-hal yang mereka anggap baik. Menurut
pandangan ini, anak diajari untuk menjadi masyarakat masa depan dan masa
kanak-kanak sendiri terlupakan begitu saja. Proses memperhatikan masa
kanak-kanak berlanjut hingga abad ke-18 dan pada masa itu, perlahan
mulai muncul pertanyaan-pertanyaan tentang anak, pertumbuhan manusia
pada usia dini, dan karakteristik setiap jenjang usia serta pendidikan
anak-anak.<br />
<br />
<br />
Dalam mendidik anak, pendidikan
dimensi rasionalitas kepribadian mereka memiliki banyak manfaat, sebab
dimensi itu punya hubungan erat dengan seluruh eksistensi anak. Perlu
diperhatikan bahwa kekuatan akal ibarat seorang raja yang memerintah
kerajaannya dan dengan berbekal pendidikan yang benar, manusia akan
sampai pada kesempurnaan. Oleh karena itu, para pemilik media perlu
memiliki kepekaan untuk membangkitkan semangat berpikir dan rasionalitas
dalam diri anak-anak. Kemampuan ini selain sebagai sebuah keahlian akal
yang sangat bernilai, juga dapat menyelamatkan anak-anak dari
bahaya-bahaya seperti, takhayul dan ilusi.<br />
<br />
Pendidikan
rasionalitas bagi anak-anak memiliki banyak hasil positif, seperti
memperkuat insting rasa ingin tahu dan kecenderungan untuk menyingkap
rahasia alam, di mana rasa itu akan hadir bersama mereka sepanjang
usianya. Oleh sebab itu, jika kinerja sebuah media berlandaskan pada
peningkatan kesadaran dan penguatannya, maka para penikmat media juga
dapat mengenal konsep-konsep penting di sela-sela program media dan
berpengaruh langsung bagi pendidikan mereka. Sebagai contoh, pendidikan
konsep agama untuk anak-anak di media.<br />
<br />
Keterbatasan
berpikir dan kemampuan anak-anak untuk memahami argumentasi-argumentasi
rumit membuat pendidikan langsung tidak efektif bagi mereka. Oleh karena
itu, prioritas utama media adalah perlu menggunakan bahasa yang menarik
dan contoh-contoh yang akrab dalam mengajari pendidikan agama kepada
anak-anak. Format cerita dan tamsil sangat sesuai dan hingga usia akhir
Sekolah Dasar dapat menjadi metode ideal untuk memberi pendidikan agama
kepada anak-anak.<br />
<br />
Anak-anak dapat mengenal Tuhan dan
nikmat-nikmat serta bentuk kasih sayang-Nya. Turunnya salju dan hujan,
mekarnya bunga-bunga, dan panorama alam, semua dapat menghidupkan sinyal
pengingat Tuhan dalam memori anak-anak dan membuat mereka cinta kepada
Sang Pencipta. Media dan program-programnya dapat menghadirkan gambaran
ini dalam pikiran anak-anak, di mana Tuhan mencintai mereka dan
menciptakan dunia yang indah untuk mereka. Oleh sebab itu, penegasan
pada rahmat dan kasih sayang Tuhan merupakan prinsip utama dalam
pendidikan agama untuk anak-anak. (IRIB Indonesia/RM/NA)</div>
<h3 class="btn-tag">
Tags:</h3>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-62420450645817836302013-03-21T19:41:00.000-07:002013-03-21T19:41:01.229-07:00PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER BAGI OLAHRAGAWAN USIA DINI<table class="contentpaneopen"><tbody>
<tr><td class="contentheading" width="100%"><br /></td>
<td align="right" class="buttonheading" width="100%">
<a href="http://sbitlogowaru.sch.id/index.php?view=article&catid=23%3Aartikel&id=75%3Apentingnya-pendidikan-karakter-bagi-olahragawan-usia-dini&tmpl=component&print=1&layout=default&page=&option=com_content&Itemid=109" rel="nofollow" title="Print"><img alt="Print" src="http://sbitlogowaru.sch.id/templates/ja_antares/images/printButton.png" /></a> </td>
<td align="right" class="buttonheading" width="100%">
<a href="http://sbitlogowaru.sch.id/index.php?option=com_mailto&tmpl=component&link=4806abf2e79100d4835fad9c7f159689d6085182" title="E-mail"><img alt="E-mail" src="http://sbitlogowaru.sch.id/templates/ja_antares/images/emailButton.png" /></a> </td>
</tr>
</tbody></table>
<table class="contentpaneopen">
<tbody>
<tr>
<td valign="top">
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span> </span><strong>Kamis 21 Maret 2013</strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><strong>Posted By : Rina Catur Kristyana</strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><strong><br /></strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dewasa
ini pendidikan karakter sangat gencar didengungkan di setiap ranah
Pendidikan. Tentu semua ini tidak lepas dari kondisi bangsa yang saat
ini bisa dikatakan mengalami “KRISIS MORAL”. Pendidikan karakter ini
bertujuan untuk membentuk manusia seutuhnya, manusia yang berkepribadian
unggul. Sesuai dengan amanat konstitusi :</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">UU No. 20 Th. 2003 : “Manusia yang beriman, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri dan warga Negara yang demokratis”.</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Menekankan olah hati, olah pikir, olah rasa, olah raga ( IQ, EQ, SQ )</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sedangkan kondisi lapangan yang terjadi adalah :</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 39.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penekanan intelektual</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 39.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Erosi budi pekerti dan perilaku baik</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 39.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Solidaritas kesetiakawanan rendah</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 39.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Anak hafal tapi tidak paham</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 39.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Baik secara intelektual, gagal dalam kehidupan masyarakat</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Harapan
dengan adanya Pendidikan Karakter ini, krisis moral bangsa ini dapat
berkurang bahkan kalau bisa tidak ada lagi yang namanya krisis moral.
Dengan kata lain dapat kembali ke nilai-nilai budaya bangsa atau
kepribadian bangsa. Sehingga terwujudnya bangsa dengan karacter yang
positif atau unggul dapat terealisasi.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Disini saya mencoba membahas tentang pentingnya pendidikan karakter bagi olahragawan usia dini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ternyata krisis moral tidak hanya terjadi dilinkungan instansi-instansi pemerintahan atau sebuah perusahaan <span> </span>bahkan
saat ini dunia olahragapun juga telah merasakan dampak dari sebuah
krisis moral. Semua ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya para
atlit kita yang kedapatan sedang memakai doping atau obat-obatan
terlarang lainya ( Narkoba) dalam meningkatkan prestasinya. Tidak
sedikit juga para atlit kita terlibat dalam sebuah aksi anarki disebuah
pertandingan, antara lain : tawuran antar pemain, pemukulan terhadap
pengadil lapangan,dll. Bahkan mereka tidak tanggung-tanggung
melakukannya disaat sedang ditonton oleh jutaan orang. Sungguh miris
jika hal itu terus menerus terjadi. Mungkin ini juga bisa menjadi
pukulan yang telak bagi dunia olahraga yang notabenenya menjunjung
tinggi nilai sportifitas dan fair play. Tentu kita akan bertanya dalam
hati siapa yang salah dalam hal ini? Pelatih? Atlit? Atau sang pengadil
dalam lapangan? Dan tentunya juga kita tidak akan mencari kambing hitam
dalam masalah diatas, mungkin alangkah baiknya kalau kita duduk bersama
dan mencari solusinya. Disini saya akan menyoroti peran seorang guru
penjas dan para pelatih olahragawan usia dini, karena bagi kebanyakan
anak, pengalaman pertamanya dalam aktivitas olahraga ditangani oleh
pelatih yang belum berpengalaman atau bahkan seseorang yang profesinya
bukan pelatih. Walaupun orang-orang tersebut menguasai tehnik olahraga
yang dilatihnya, namun jarang sekali dari mereka yang telah mengikuti
pelatihan formal dalam menciptakan lingkungan psikososial yang sehat
bagi olahragawan usia dini. Dikhawatirkan, para pelatih ini hanya
mengejar kemenangan, dimana hal ini sangat tidak mendidik dalam konteks
olahraga rekreasi dan mengasah ketrampilan bagi olahragawan usia dini. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Disamping
itu tentunya kita semua tahu bahwa semua proses diawali dari hal yang
paling kecil dan saya rasa pendidkan karakter olahragawan usia dinilah
yang cocok untuk saya bahas. Dan semua ini tidak lepas dari partisipasi
olahragawan usia dini di dalam bidang olahraga. Terbukti dengan semakin
banyaknya klub-klub olahraga yang dibuka atau sekolah-sekolah sepakbola
bagi anak usia dasar. Dalam institusi pendidikan pun semakin
diperhatikan sarana dan prasarana kompetisi olahraga bahkan sampai
dengan kompetisi olahraga usia dini tingkat nasional.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Olahraga usia dini adalah olahraga yang dilakukan oleh<span> </span>anak-anak
usia sekolah dasar, yaitu usia 6 sampai dengan 12 tahun. Bentuk-bentuk
aktifitas fisik atau olahraga anak umumnya disesuaikan dengan
tahap-tahap perkembangan anak, khususnya aspek biologis dan
psikososialnya. Dilihat dari aspek biologis, olahraga anak usia dini
masih dalam taraf mengembangkan aspek-aspek kebugaran jasmani (
menguatkan jantung, tulang dan otot ) serta merangsang tumbuh kembang
anak secara optimal. Olahraga anak usia dini selayaknya dikemas menjadi
suatu permainan olahraga yang selain mengembangkan aspek-aspek tersebut
juga mengembangkan aspek psikososial, yaitu mengembangkan nilai-nilai
diri anak secara positif, menuju pembangunan karakter yang sportif,
dinamis, kreatif, penuh<span> </span>toleransi, jujur, dan bertanggung jawab.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Konsep <strong>“Nation and Character Building”</strong>
melalui Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan sebagai konsep dasar
pembentukan karakter anak bertumpu pada pemberdayaan anak melalui jalur
pendidikan atau kegiatan olahraga disekolah. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembentukan karakter dalam pembelajaran penjasorkes ini antara lain :</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 39.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembentukan fisik yang sehat, bugar, tangguh, unggul dan berdaya saing</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 39.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembentukan mental berupa sportifitas, demokratis, toleran dan disiplin</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 39.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembentukan moral menjadi lebih tanggap, peka, jujur dan tulus</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt 39.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pembentukan kemampuan social, yaitu mampu bersaing, bekerjasama, berdisiplin, bersahabat, dan berkebangsaan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dari
uraian diatas dapat kita simpulkan betapa pentingnya sebuah pendidikan
karakter bagi olahragawan usia dini. Dengan pendidikan karakter yang
baik bagi olahragawan usia dini diharapkan kelak akan bermunculan
atlit-atlit yang unggul dalam segala hal. Seperti motto yang sering kita
dengar yaitu <strong>“PRESTASI YES! NARKOBA NO!”.</strong> Tanpa adanya
pendidikan karakter yang baik sepertinya mustahil motto diatas dapat
tercapai dalam implementasi kehidupan berolahraga sehari-hari. Dengan
kata lain <strong>“Tumbuhkan karakter yang positif pada diri olahragawan
usia dini, niscaya kelak mereka akan jadi atlit-atlit yang tidak hanya
berorientasi prestasi tetapi juga berbudi pekerti yang luhur”.</strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Oleh karena itu perlu di ingat baik-baik oleh seorang guru penjas atau pelatih olahragawan usia dini dalam pencarian <strong>“bibit olahragawan”</strong> merupakan suatu <strong>“proses”</strong>
yang panjang, tidaklah instan sifatnya. Dalam pembinaan olahraga usia
dini, guru penjas atau pelatih olahragawan usia dini selayaknya memegang
teguh prinsip-prinsip antara lain:</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Aktifitas
fisik dan aktifitas olahraga bertujuan mendidik anak disamping untuk
memelihara kesehatan atau kebugaran anak, tetapi juga meningkatkan
kemampuan atau ketrampilan gerak, kematangan pribadi dan karakter sampai
akhirnya menuju pencapaian prestasi tertentu</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><span>·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Situasi
kompetisi yang sangat disenangi oleh anak-anak,hendaknya disikapi oleh
guru atau pelatih secara bijak atau adil. Suasana kegembiraan dalam
berolahraga lebih penting dan tidak selayaknya mendorong anak untuk
bersikap <strong>“mencari kemenangan dengan segala cara”.</strong></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Nah,
sudah saatnya para guru penjas atau pelatih olahragawan usia dini untuk
merubah mindset (pola pikir) untuk lebih menekankan karakter positif
olahragawan atau anak didiknya dengan harapan anak didiknya kelak dapat
meraih prestasinya dengan nilai-nilai karakter yang baik.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">AMIN……………………..</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Andrean Agung Trimulya, S.Pd</span></div>
<div align="right" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">RSDN Bertaraf Internasional Tlogowaru Malang</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span></div>
<table align="center" class="pagenav">
<tbody>
<tr>
<th class="pagenav_prev">
<a href="http://sbitlogowaru.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=76:pengembangan-program-uks&catid=23:artikel&Itemid=109">< Prev</a>
</th>
<td width="50">
</td>
<th class="pagenav_next">
<a href="http://sbitlogowaru.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=74:bermain-di-taman-safari-indonesia-prigen&catid=23:artikel&Itemid=109">Next ></a></th></tr>
</tbody></table>
</td></tr>
</tbody></table>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-85740689288097477062013-03-21T19:35:00.003-07:002013-03-21T19:35:48.819-07:00Pentingnya Pendidikan Khusus Olahraga<h3>
Opinion</h3>
<h1>
<strong><br /></strong></h1>
<strong>Kamis, 21 Maret 2013</strong><br />
<strong>posted By : Rina Catur Kristyana</strong><br />
<strong> </strong><br />
<div class="img_details">
<img src="http://ghiboo.com/assets/modules/article/images/big/djoko-pekik-2edt-4da2e79cf1f85.jpg" width="300" /> <div class="clear" style="margin-top: 5px;">
Djoko Pekik Irianto</div>
<div class="fr">
<strong>Foto : Ghiboo</strong></div>
</div>
Semenjak berdirinya KNSU, prestasi olahraga Korea Selatan meningkat. <br /><br />KNSU
(Korea National Sport University) merupakan Universitas umum
satu-satunya yang memfokuskan diri dalam olahraga, yang diresmikan pada
1977.<br /><br />Pola universitas ini semacam STAN bila di sini, karena
biaya semua perkuliahannya gratis dan yang sedikit beda di KNSU
mahasiswanya diharuskan tinggal di asrama sedangkan di STAN berupa
pilihan. <br /><br />KNSU bertujuan untuk mendidik dan membina olahragawan,
begitu juga di bidang kepelatihan. Hasilnya adalah Korea berhasil
menduduki peringkat dua pada ASIAN Games 2010 di Cina, dengan 76 emas,
yang 24 diantaranya diraih atlet binaan KNSU serta telah menghasilkan 17
emas olimpiade dari 1988 - 2004.<br /><br />Berdasarkan prestasi tersebut,
sangat bijak bila Indonesia mencontoh program pendidikan seperti Korea.
Kabar baiknya pada 7 April 2011, Pemerintah RI melalui Kemenpora telah
menandatangani kerja sama dengan pihak KNSU. <br /><br />RI yang diwakili
Deputi Bidang Peningkatan Prestasi dan Olahraga, Prof. DR. Djoko Pekik
Irianto, M.Kes dan pihak KNSU yang diwakili oleh Rektor Jong Kim Wook,
pada 7 April 2011 secara resmi menandatangani kerjasama bidang olahraga.<br /><br />Bp. Djoko menyebutkan empat butir penting dalam kerjasama ini, yaitu:<br />1. Pertukaran atlet dan pelatih<br />2. Penelitian bersama yang akan melibatkan beberapa perguruan tinggi tanah air<br />3. Pertukaran informasi dan publikasi bidang iptek keolahragaaan<br />4. Pelatihan-pelatihan bersama<br /><br />Menjelang
SEA Games ke-26 di Indonesia, cabang olahraga Taekwondo dan Panahan
yang merupakan unggulan Korea, akan lebih difokuskan dalam kerja sama
ini. Tetapi tentunya tidak melupakan cabang-cabang lainnya. Seperti yang
ditegaskan Bp. Djoko "Taekwondo dan panahan yang segera kita hire utk
persiapan SEA Games." <br /><br />Semoga kerja sama ini merupakan tonggak
bangkitnya olahraga tanah air dan memicu munculnya Universitas Olahraga
pertama di Indonesia sehingga meningkatkan prestasi olahraga di Asian
bahkan dunia.<span style="font-size: xx-small;"><br /></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-66085939378101885632013-03-21T19:34:00.000-07:002013-03-21T19:34:00.309-07:00Pendidikan Olahraga INFORMASI PENDIDIKAN OLAHRAGA<br />
<strong>VISI, MISI dan TUJUAN</strong><br />
<span style="color: #993300;"><strong>Visi</strong></span><br />
<hr />
Olahraga adalah unsur penting dan strategis dalam proses pembangunan
bangsa dalam rangka peningkatan kualitas/sumber daya manusia Indonesia,
maupun pembangunan kekuatan ekonomi, sosial budaya, politik, pertahanan
dan kemanan, dalam upaya peningkatan produktivitas dan efisiensi
nasional, guna menyikapi dan mengatasi tantangan serta memanfaatkan
peluang dalam peradaban manusia yang semakin global.<br />
Olahraga adalah unsur penting dalam proses pembangunan bangsa dalam
meningkatkan kualitas interaksi dan integrasi masyarakat Indonesia yang
sangat heterogen, sebagai upaya menyikapi perkembangan peradaban manusia
dalam rangka meningkatkan prestasi yang dapat membangkitkan kebanggaan
Nasional, dan harkat serta martabat bangsa Indonesia.<br />
Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Padang adalah
lembaga Pendidikan Tinggi yang berlandaskan pada Iman dan Taqwa,
mengembangkan diri secara kreatif, inovatif dan produktif untuk
membentuk kemampuan adaptasi yang handal terhadap perubahan dan
perkembangan masyarakat, Ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagai upaya
memberikan pelayanan secara ilmiah dan professional kepada masyarakat
dan sebagai agent of change dalam bidang keolahragaan.<br />
<hr />
<br />
<span style="color: #993300;"><strong>Misi</strong></span><br />
<hr />
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang adalah Lembaga
Pendidikan Tinggi yang berperan sebagai Pusat pendidikan dan Pengajaran
yang menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia,
memiliki wawasan nasional, memiliki kinerja yang tinggi dan memiliki
kemampuan ilmiah dan professional dalam bidang keolahragaan.<br />
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri padang adalah Lembaga
Pendidikan Tinggi sebagai Wadah Pusat Pengkajian Ilmu Keolahragaan yang
menggali dan mengembangkan serta memelihara Ilmu pengetahuan dan
Teknologi Keolahragaan dan memperluas hasil-hasilnya agar bisa
dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemaslahatan masyarakat.<br />
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang adalah Lembaga
Pendidikan Tinggi yang menjunjung tinggi intelektualitas dan
mengutamakan pelayanan professional dalam bidang keolahragaan sebagai
pengabdian terhadap kepentingan pembangunan daerah maupun nasional.<br />
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang adalah Lembaga
Pendidikan Tinggi yang selalu terbuka dalam ide-ide pembaharuan dan
kerjasama dengan berbagai pihak guna menghimpun segala sumber daya agar
meningkatkan kualitas pengabdiannya dalam bidang keolahragaan dan selalu
berorientasi ke masa depan guna memenuhi tuntutan pembangunan nasional,
sehingga menjadi lembaga yang handal dan produktifitas dalam
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.<br />
<hr />
<br />
<span style="color: #993300;"><strong>Tujuan</strong></span><br />
Fakultas Ilmu Keolahragaan bertujuan untuk :<br />
<blockquote>
Menghasilkan lulusan yang memiliki ilmu pengetahuan
sikap, dan keterampilan yang profesional dalam bidang olahraga bermoral,
berwawasan nasional, memiliki etos kerja yang tinggi serta berbudi
luhur.</blockquote>
<br />
<span style="color: #993300;"><strong>Program Studi</strong></span><br />
Fakultas Ilmu Keolahragaan memiliki beberapa program studi kependidikan dan non kependidikan, yaitu :<br />
<blockquote>
1. Strata 1 Pendidikan Olahraga<br />
2. Strata 1 Pendidikan Olahraga</blockquote>
<br />
<strong>Organisasi dan Pimpinan Jurusan</strong><br />
<span style="color: #993300;"><strong>Ketua Jurusan, Sekretaris</strong></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-11531201000089356792013-03-21T19:32:00.005-07:002013-03-21T19:32:50.297-07:00Manfaat Pendidikan Olahraga Untuk anak sekolah
<br />
<div class="post">
<div class="entry-head">
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7278206303327839575" name="7610811787195129351"></a>
<h2 class="entry-title">
<br />
</h2>
<div class="entry-meta">
<span class="entry-date">
Rabu, <b>21 Maret 2013</b>
</span>
<span class="author">Published by Rina Catur</span></div>
<div class="entry-meta">
<span class="author"> </span>
<span class="comments-link">
</span>
</div>
</div>
</div>
<span class="CommentLarge"></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><i> <a href="http://id.88db.com/Olahraga-Fitness/Latihan-Olahraga/1/">Pendidikan olahraga</a></i></b>
mempunyai peran penting dan strategis dalam pembangunan bangsa.
Pendidikan dapat menjadi sarana dalam pengembangan olahraga di
sekolah.Olahraga secara teratur berdampak pada meningkatnya kebugaran.
Muaranya adalah membaiknya kesejahteraan masyarakat, terutama bagi kaum
muda,</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pemerintah
berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya melalui program
membentuk remaja dan generasi muda yang sehat, dan berkarakter baik.
Kampanye Stay away from drug ini diikuti oleh anak-anak remaja, yang
pada umumnya adalah pelajar sekolah, baik dari tingkat SD, SMP maupun
SMA.Para pelajar sekolah akan mempunyai kesempatan masa depan yang lebih
baik, jika mereka menyadari sejak dini pentingnya masa depan. Dengan
begitu, mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan dengan cara
menghindari, atau tidak berpartisipasi dalam berbagai perilaku yang
kurang baik, seperti merokok, narkoba, seks bebas, dan lainnya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Program
kampanye Stay away ini, lanjutnya, bertujuan untuk mengurangi, bahkan
menghilangkan dorongan keinginan para pemuda dan remaja untuk melakukan
hal-hal yang negatif tersebut, juga untuk menekan risiko terjangkitnya
HIV/AIDS.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kegiatan ini tentu harus didukung dan disukseskan. Pengetahuan remaja perlu terus ditingkatkan<span style="font-family: 'Tahoma','sans-serif';">,</span>mengenai
konsekuensi, atau akibat buruk jika mereka melakukan hal-hal negatif.
Karena semua mengetahui olahraga adalah salah satu cara untuk mengisi
waktu para remaja secara positif, dan sangat bermanfaat</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dijelaskan
beberapa negara di Asia seperti Jepang dan Singapura, telah mampu
mendorong rakyatnya dengan berbagai cara untuk menjaga kaum mudanya
tidak jatuh ke dalam hal-hal yang tidak diinginkan, dan salah satunya
lewat olahraga</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sumber - indonesia.go.id</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="commentlarge">Temukan semuanya tentang Bisnis & Promosikan Usaha Anda di <a href="http://id.88db.com/"><b>Iklan Gratis</b></a></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-53560934572826429052013-03-21T19:27:00.001-07:002013-03-21T19:27:05.885-07:00PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI TINGKAT SMA<h1 class="entry-title">
<br /></h1>
<div class="entry-meta">
<span class="sep">Posted on </span><a href="http://ghinojanawi.wordpress.com/2012/11/19/tugas-7-perkembangan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-di-tinkat-sma/" rel="bookmark" title="9:14 am"><time class="entry-date" datetime="2012-11-19T09:14:22+00:00" pubdate="">March 21, 2013</time></a><span class="byline"><span class="sep"> by </span><span class="author vcard">Rina Catur</span></span></div>
<div class="entry-content">
<b>MAKALAH</b><br />
<b>PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DI TINGKAT SMA</b><br />
<a href="http://ghinojanawi.files.wordpress.com/2012/11/index1.jpeg"><img alt="Gambar" class="size-full wp-image" id="i-70" src="http://ghinojanawi.files.wordpress.com/2012/11/index1.jpeg?w=230" /></a><br />
<br /><b>KATA PENGANTAR</b><br />
<div style="text-align: justify;">
Puji syukur marilah kita sama-sama
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat karunia dan
pertolongannya saya biasa menyelesaikan tugas makalah mengenai <strong>“ <span style="text-decoration: underline;">Perkembangan Teknologi Informasi Di Tingkat Sma</span> “. </strong>Dalam
makalah ini mencakup berbagai hal / aspek mengenai perkembangan TIK,
yang semua ini adalah hasil inovasi manusia yang tidak henti-hentinya
yang terus maju dan berkembang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Makalah ini saya susun dengan
sebaik-baiknya, saya ambil berita dari berbagai sumber melalui internet
dan saya susun kembali dalam makalah ini dengan bahasa yang dapat lebih
mudah dimengerti.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mudah – mudahan makalah ini bisa
bermanfaat untuk siapa saja yang membacanya dan dapat menjadi
pengetahuan baru untuk kita. Mohon maaf apabila ada kekurangan dan
kesalahan dalam pengetikan, semata-mata ini hanya kecerobohan saya
selaku penyusun.</div>
<i>Terima kasih</i><br />
<i><br />
</i><br />
<br />
<b>DAFTAR ISI</b><br />
<b>Perkembangan Teknologi Informasi Di Tingkat Sma</b><br />
<ol>
<li><b>1. </b><b>BAB I</b></li>
</ol>
<b>PENDAHULUAN…………………………………………………………..</b><br />
<ol>
<li><b>2. </b><b>BAB II</b></li>
</ol>
<b>ISI………………………………………………………………………………..</b><br />
<ol>
<li><b>3. </b><b>BAB III</b></li>
</ol>
<b>PENUTUP…………………………………………………………………….</b><br />
<b>DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….</b><br />
<b>Perkembangan</b><br />
<b>Teknologi Informasi Di Tingkat Sma</b><br />
<b><span style="text-decoration: underline;">Bab I</span></b><br />
<ol start="1">
<li>Pendahuluan</li>
</ol>
<table align="left" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 75px;">
<tbody>
<tr>
<td><br /></td>
</tr>
</tbody>
</table>
<div style="text-align: justify;">
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum
adalah semua yang teknologi berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan
(akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian
informasi. Tercakup dalam definisi tersebut adalah semua perangkat
keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur computer maupun
(tele)komunikasi. Istilah TIK atau ICT (<i>Information and</i> <i>Communication Technology</i>), atau yang di kalangan Negara Asia berbahasa Inggris disebut sebagai <i>Infocom</i>,
muncul setelah berpadunya teknologi komputer (baik perangkat keras
maupun perangkat lunaknya) dan teknologi komunikasi sebagai sarana
penyebaran informasi pada paruh kedua abad ke-20. Perpaduan kedua
teknologi tersebut berkembang sangat pesat, jauh melampaui bidang-bidang
teknologi lainnya. Bahkan sampai awal abad ke-21 ini, dipercaya bahwa
bidang TIK masih akan terus pesat berkembang dan belum terlihat titik
jenuhnya sampai beberapa dekade mendatang. Pada tingkat global,
perkembangan TIK telah mempengaruhi seluruh bidang kehidupan umat
manusia. Intrusi TIK ke dalam bidang-bidang teknologi lain telah
sedemikian jauh sehingga tidak ada satupun peralatan hasil inovasi
teknologi yang tidak memanfaatkan perangkat TIK. Membicarakan pengaruh
TIK pada berbagai bidang lain tentu memerlukan waktu diskusi yang sangat
panjang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan ditunjang teknologi informasi
komunikasi data dapat disebar dan diakses secara global. Peran yang
dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan
informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan,
hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains,
teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana
kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau
kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras,
kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat
bertukar pikiran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan teknologi informasi memacu
suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan itu dimulai sampai
dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya
kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara
elektronik. Sehingga sekarang sedang semarak dengan berbagai terminologi
yang dimulai dengan awalan e seperti e-commerce, e-government,
e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory,
e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Perkembangan TIK</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Bila dilacak ke belakang, terdapat
beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata member
sumbangan terhadap eksistensi TIK saat ini. Pertama adalah temuan
telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian
ditindaklanjuti dengan penggelaran jaringan komunikasi dengan kabel yang
melilit seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan
kabel komunikasi trans-atlantik. Inilah infrastruktur masif pertama yang
dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya
antara tahun 1910-1920, terealisasi transmisi suara tanpa kabel melalui
siaran radio AM yang pertama (Lallana, 2003:5). Komunikasi suara tanpa
kabel segera berkembang pesat, dan kemudian bahkan diikuti pula oleh
transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada
tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943,
yang kemudian diikuti oleh tahapan miniaturisai komponen elektronik
melalui penemuan transistor pada tahun 1947, dan rangkaian terpadu (<i>integrated</i> <i>electronics</i>)
pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan
soko guru TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era perang
dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok
Timur (eks Uni Sovyet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika
lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat
ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen
elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya
melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’
perangkat keras komputer, dan terus berevolusi sampai saat ini. Di lain
pihak, perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat mulai
diimplementasi-kannya teknologi digital menggantikan teknologi analog
yang mulai menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya.
Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan
perangkat komputer yang dari awal merupakan perangkat yang mengadopsi
teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul
dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan
komputasi inilah kandungan isi (<i>content</i>) berupa multimedia,
mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi
telekomunikasi-komputasimultimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21,
sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi
industry menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti ‘otot’ manusia maka
revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi komputasi-
multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan
mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan)
‘otak’ manusia. Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (<i>telematics</i>) untuk maksud yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. <i>Encarta Dictionary </i>mendeskripsikan <i>telematics</i> sebagai <i>telecommunication+informatics </i>(telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna <i>science</i> <i>of data transmission</i>.
Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan
telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai
bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Ide untuk
menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit,
animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan, sangat menarik minat
praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani
pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat, juga dapat
difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai
jargon berawalan <i>e</i>, mulai dari <i>e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, elibrary</i> dan sebagainya. Awalan <i>e- </i>bermakna <i>electronics </i>yang secara implisit dimaknai <i>berdasar teknologi elektronika digital</i>.</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Perkembangan Dan Implikasi TIK Dalam Pendidikan Di Indonesia</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan dan implikasi dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning).</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Penggunaan perangkat teknologi
informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara
bertahap menggantikan TV dan Video.</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Contoh Pemanfaatan Atas Perkembangan TIK Untuk Pendidikan Di Indonesia</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Perpustakaan elektronik (e-library) Revolusi teknologi informasi
tidak hanya mengubah konsep pendidikan di kelas tetapi juga membuka
dunia baru bagi perpustakaan. Perpustakaan yang biasanya merupakan arsip
buku-buku dengan dibantu teknologi informasi dan internet dapat dengan
mudah mengubah konsep perpustakaan yang pasif menjadi lebih agresif
dalam berinteraksi dengan penggunanya. Dengan banyaknya perpustakaan
tersambung ke internet, sumber ilmu pengetahuan yang biasanya terbatas
ada di perpustakaan menjadi tidak terbatas.</li>
<li>Surat elektronik (e-mail) Dengan aplikasi e-mail, seorang guru,
orang tua, pengelola, dan siswa dapat dengan mudah saling berhubungan.
Pihak sekolah dapat membuat laporan perkembangan siswa dan prestasi
belajar baik diminta orang tua atau pun tidak. Dalam kegiatan belajar
diluar sekolah, siswa yang menghadapai kesulitam materi pelajaran dapat
bertanya lewat e-mail kepada pihak sekolah atau guru bidang studi.
Demikian pula untuk guru yang berhalangan hadir dapat memberikan tugas
via e-mail kepada siswa</li>
<li>Ensiklopedia Sebagian perusahaan yang menjalankan ensiklopedia saat
ini telah mulai bereksperimen menggunakan CD-ROM untuk menampung
ensiklopedia sehingga duharapkan ensiklopedia di masa mendatang tidak
hanya berisi tulisan dan gambar saja, tetapi juga video dan audio.</li>
<li>Jurnal atau majalah ilmiah Salah satu argumentasi umumnya di dunia
pendidikan Indonesia adalah kurangny akses informasi ke jurnal atau
majalah ilmiah yang berada di internet sehingga memudahkan bagi para
siswa untuk mengakses informasi ilmiah terkahir yang ada di seluruh
dunia.</li>
<li>Pengembangan homepage dan sistim distribusi bahan belajar secara
elektronik (digital) Sistem pembelajaran melalui homepage dapat
dikembangkan dalam bentuk sekolah maya (virtual school) sehingga semua
kegiatan pembelajaran mulai dari akses bahan belajar, penilaian, dan
kegiatan administrasi pendukung dapat secara online selama 24 jam.</li>
<li>Video teleconference Keberadaan teknologi informasi video
teleconference memungkinkan bagi anak-anak di seluruh dunia untuk saling
mengenal dan berhubungan satu dengan lainnya. Video teleconference di
sekolah merupakan saranan untuk diskusi, simulasi dan dapat digunakan
untuk bermain peran pada kegiatan belajar mengajar yang bersifat social.
Disamping itu dapat pula untuk pengamatan proses eksperimen dari
seorang guru.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
5. Sejarah singkat perkembangan teknologi di Indonesia:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. televisi</div>
<div style="text-align: justify;">
2. radio</div>
<div style="text-align: justify;">
Di tahun 1986-1987-an awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia</div>
<div style="text-align: justify;">
3. telepon</div>
<div style="text-align: justify;">
4. pager</div>
<div style="text-align: justify;">
5. handphone</div>
<div style="text-align: justify;">
6. Bluetooth</div>
<div style="text-align: justify;">
7. Wi-fi</div>
<div style="text-align: justify;">
8. GPS</div>
<div style="text-align: justify;">
9. internet :</div>
<div style="text-align: justify;">
Ledakan Internet di Indonesia sendiri
terjadi sekitar tahun 1994. Sebelumnya Internet sudah masuk ke Indonesia
melalui jaringan akademis dan pusat riset, sehingga hanya golongan
akademis dan peneliti yang dapat memanfaatkannya. Itupun masih terbatas
pada fasilitas e-mail saja. Nicholas Negroponte sendiri mengakui,
“…bahwa pertumbuhan host Internet tercepat pada kwartal ketiga 1994
terjadi di Argentina, Iran, Peru, Mesir, Filipina, Federasi Rusia,
Slovenia dan Indonesia.” (Being Digital, Mizan, 1998, hal. 184).</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="text-decoration: underline;">Bab II</span></b></div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Perkembangan Teknologi Informasi Di Tingkat Sma</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Di semester 1, biasanya siswa belajar
internet dan perkembangannya termasuk di dalamnya pembuatan website
(situs) dengan Notepad atau Frontpage bahkan menggunakan Dreamweaver.
Sedangkan di semester 2, siswa akan mempelajari perangkat lunak
database. Dalam praktiknya, biasanya sekolah menggunakan Microsoft
Access atau Visual Basic, sekaligus siswa-siswa juga belajar tentang
bahasa pemrograman. Sebagai guru, jika Anda ingin mengembangkan diri
Anda dapat menggunakan software-software open source yang dapat di
install di sistem operasi windows ataupun linux.</div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan <strong>teknologi</strong> pada saat ini sangat pesat sekali terutama teknlogi di bidang <strong>informasi komunikasi</strong>.baik
dari sisi kecepatan maupun kemudahan masyarakat dalam mengakses
informasi yang dibutuhkan juga semakin berkembang. teknologi informasi
dan teknologi ini sangat penting sekali bagi suatu negara apalagi bagi
negara yang berkembang. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
di Indonesia saat juga tidak kalah pesatnya di banding dengan Negara
Negara lain. Komunikasi yang dahulu identik dengan penggunaan kabel pun
mulai ditinggalkan. Untuk mengakses informasi secara cepat, kini manusia
tidak lagi bergantung pada teknologi ‘kabel’. Sebagai gantinya,
jaringan <strong>nirkabel</strong> (tanpa kabel) kini telah menggeser peranan jaringan berkabel.berkabel.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di <strong>dunia</strong> <strong>Komputer</strong>
saat ini banyaknya bermunculan komputer komputer dengan teknologi
canggih mulai dari komputer dengan layar tabung biasa sampai dengan
layar LCD yang sangat tipis. Sekarang ini juga banyak sekali di jual.
Untuk Komputer versi Portabelnya atau yang lebih sering disebut laptop
sekarang ada keluaran jenis terbarunya berbentuk buku. Memiliki layar
sentuh dan menggunakan teknologi tablet digital yang memungkinkan
pengguna komputer mempergunakan stylus atau pulpen digital Produk ini
juga sering disebut <strong>PC Tablet</strong>.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk <strong>dunia Mobile</strong>
sekarang Handphone sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat
Indonesia Sebagai alat komunikasi,Dulu handphone hanya dimiliki oleh
orang kaya dan orang tertentu saja. tapi sekarang handphone telah
menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi komunikasi masyarakat. Perkembangan
teknologinya pun semakin cepat. Handphone sebagai sebuah media
komunikasi masa kini .Sekarang Fungsi Handphone selain berfungsi untuk
alat komunikasi juga bisa untuk Internet, multimedia dan entertainment
sekaligus. Hal ini tentunya memberikan kemudahan sekaligus nilai tambah
bagi masyarakat pemakainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk keperluan pengaksesan data dan
informasi. Teknologi yang sangat berperan dalam pengembangan generasi
nirkabel ini antara lain adalah teknologi <strong>Wi-Fi</strong> dan <strong>3G</strong>. Sekarang ini Hampir semua Smartphone dan Laptop sudah memiliki fasilitas <strong>Wi-Fi</strong> dan <strong>3G</strong>. sehingga memudahkan kita untuk mengakses internet dimana pun berada.</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://ghinojanawi.files.wordpress.com/2012/11/laptop-netbook-smartphone-300x2441.jpg"><img alt="Gambar" class="size-full wp-image" id="i-73" src="http://ghinojanawi.files.wordpress.com/2012/11/laptop-netbook-smartphone-300x2441.jpg?w=290" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Seiring perkembangan Zaman Teknologi
informasi dan komunikasi ini sangat berperan penting dalam tingkat
kehidupan di masyarakat suatu negara atau daerah sehingga dalam
penerapannya menimbulkan dampak dan akibat. Dengan perkembangan
teknologi yang semakin canggih saat ini terutama dibidang informasi dan
komuniksi sehingga orang sekarang ini dapat sangat mudah untuk mengakses
dunia maya dimana pun berada baik lewat handphone atau pun laptop.
dengan kemudahan tersebut kalau tidak diikuti dengan pengawasan yang
ketat dari kita semua maka juga akan berdampak negatif terutama terhadap
anak anak. Jadi ini menjadi tugas kita semua untuk menerapkan teknologi
informasi dan komunikasi sebagai mana mestinya agar bermanfaat dalam
kehidupan kita semua.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="text-decoration: underline;">Bab III</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>PENUTUP</b></div>
<div style="text-align: justify;">
A. Kesimpulan</div>
<div style="text-align: justify;">
Beberapa dampak positif dan negativ dari
teknologi informasi dan komunikasi kita jadikan pertimbangan bagaimana
kita harus menggunakan informasi terutama penggunaan teknologi-teknologi
informasi dan komunikasi yang sedang popular saat ini. Seperti
internet, hand phone dan televisi</div>
<div style="text-align: justify;">
B. Saran</div>
<div style="text-align: justify;">
Segala bentuk aplikasi maupun data dari
teknologi informasi dan komunilasi yang sudah ada semuanya sangat
bermanfaat bagi kita, namun beberapa orang yang tidak bertanggung jawab
memanfaatkan teknologi tersebut untuk hal-hal yang negative yang
merugikan orang lain. Untuk mengantisipasi hal ini mungkin perlu adanya
internet police ( polisi internet) agar terus berpatroli sepanjang 24
jam untuk melindungi pengguna teknologi informasi bisnis.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="text-decoration: underline;">DAFTAR PUSTAKA</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="text-decoration: underline;"><a href="http://hamidcell.wordpress.com/kumpulan-makalah/perkembangan-tik/" rel="nofollow">http://hamidcell.wordpress.com/kumpulan-makalah/perkembangan-tik/</a></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="text-decoration: underline;"><a href="http://tik-learning.blogspot.com/2010/02/pengembangan-ktsp-tik-smp-dan-sma.html">http://tik-learning.blogspot.com/2010/02/pengembangan-ktsp-tik-smp-dan-sma.html</a></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="text-decoration: underline;"><a href="http://as-sosunila.blogspot.com/2012/05/makalah-perkembangan-teknologi.html" rel="nofollow">http://as-sosunila.blogspot.com/2012/05/makalah-perkembangan-teknologi.html</a></span></b></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-15320996599163133102013-03-21T19:25:00.000-07:002013-03-22T21:55:49.430-07:00Pemanfaatan Multi Media Untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Kamis, 21 Maret 2013</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Posted By : Rina catur </i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Prof. Dr</i><i>. Mustaji, M.Pd</i><i>.</i></div>
<div style="text-align: center;">
<i>Disajikan dalam seminar AKAL Interaktif di TB. Gramedia EXSPO Surabaya,<br />Tanggal 29 Januari 2011</i></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<img alt="Prof. Dr. Mustaji, M.Pd." height="168" src="http://blog.tp.ac.id/wp-content/uploads/2011/07/dr-mustaji-mpd.jpg" style="float: left; margin-left: 10px; margin-right: 10px;" title="Prof. Dr. Mustaji, M.Pd." width="143" /><b><i>Pengantar</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Perkembangan
teknologi komunikasi dan informasi yang sangat pesat telah berpengaruh
terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Sampai saat ini, menurut
TofFler, perkembangan tersebut telah mencapai gelombang yang ketiga.
Gelombang pertama timbul dalam bentuk teknologi pertanian, dimana era
pertanian ini telah berlangsung selama ratusan ribu tahun yang lalu
bahkan sampai sekarang. Gelombang kedua timbul dalam bentuk teknologi
industri, era industri ini telah berlangsung sejak ratusan tahun yang
lalu sampai sekarang. Kini, gelombang ketiga yang ditandai dengan
pesatnya perkembangan teknologi elektronika dan informatika. Perubahan
dari era industri ke era informasi (global) ini hanya berlangsung dalam
hitungan waktu tidak lebih dari setengah abad (Dryden dan Voss, 1999).</div>
<div style="text-align: justify;">
Pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan dapat dilaksanakan
dalam berbagai bentuk susuai dengan fungsinya dalam pendidikan. Fungsi
teknologi informasi dan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) untuk pendidikan sudah menjadi keharusan yang tidak dapat
ditunda-tunda lagi. Berbagai aplikasi teknologi informasi dan komunikasi
sudah tersedia dalam masyarakat dan sudah siap menanti untuk
dimanfaatkan secara optimal untuk keperluan pendidikan. Pada kondisi
riil, teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan nantinya
berfungsi sebagai gudang ilmu, alat bantu pembelajaran, fasilitas
pendidikan, standar kompetensi, penunjang administrasi, alat bantu
manajemen sekolah, dan sebagai infrastruktur pendidikan</div>
<div style="text-align: justify;">
<i> </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Pemanfaatan TIK untuk Pendidikan</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada
berbagai tren yang berkembang dalam pemanfaatan TIK khususnya dalam
konteks sekolah, tentunya dengan memperhatikan ketersediaan dan
kemudahan akses sumber belajar online. Berikut ini adalah tren yang
berkembang sebagaimana disarikan dari artikel Newer Technologies for the
Learning Society (C.Villanueva, 2000).</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Secara umum,
pengintegrasian secara penuh TIK kedalam pendidikan masih sangat
terbatas. Multimedia interaktif atau hypermedia belumlah dimanfaatkan
secara meluas. Aktivitas Online melibatkan internet dan intranet lebih
banyak digunakan untuk keperluan komunikasi daripada sarana pendidikan
interaktif.</li>
<li>Model pembelajaran campuran yang baru mulai muncul.
Pembelajaran tatap muka dan aktivitas belajar online, video, multimedia
dan sarana telekomunikasi menunjang berbagai proses pembelajaran,
kadangkala dalam bentuk kombinasi dan kadangkala dalam bentuk yang lebih
terintegrasi.</li>
<li>Pendidikan jarak jauh sekarang disajikan dalam
dua cara yaitu synchronous mode di mana peserta menggunakan TIK untuk
berkomunikasi pada waktu yang bersamaan dan asynchronous mode di mana
para peserta belajar atau berkomunikasi secara mandiri pada waktu yang
berbeda kapan saja mereka online (anytime-anywhere learning). Dalam
kenyataannya pertemuan tatap muka atau interakasi (synchronous) masih
diperlukan untuk menunjang belajar mandiri dan asynchronous agar belajar
dapat lebih efektif. TIK memfasilitasi interaksi tingkat tinggi antara
siswa, guru, dan materi pembelajaran berbasis komputer. Komunikasi dapat
dinamis dan bervariasi sesuai keinginan siswa dan guru, dan ia dapat
terjadi dalam berbagai bentuk seperti e-mail, mailing list, chat,
bulletin board, and konferensi komputer.</li>
<li>TIK sudah menjadi suatu
daya penggerak perubahan bidang pendidikan dan mereka adalah suatu
bagian integratif dari kebijakan dan rencana pendidikan nasional. Bukti
yang berkembang menunjukkan semakin banyak negara yang mulai melengkapi
sekolah mereka dengan komputer untuk mencapai reformasi sekolah atau
usaha peningkatan sekolah atau bahkan untuk memberi sekolah mereka suatu
penampilan modern dan bertenologi. Bagaimanapun, dalam posisi ini
banyak pendidik yang melihat teknologi online sebagai suatu jalan untuk
pengajaran, pelajaran, dan praktek penguasaan baru, hanya mempunyai
sedikit informasi tentang potensi dan penggunaan otentik dari ICT dalam
pendidikan. Pengalaman menunjukkan bahwa pengenalan tentang teknologi di
sekolah mengalami tiga fasa, yakni suatu tahap penggantian di mana
praktek tradisional masih terjadi tetapi teknologi baru digunakan; suatu
tahap transisi di mana praktek baru mulai muncul dan praktek lama
dipertanyakan; dan suatu tahap transformasi di mana teknologi
memungkinkan praktek baru dan praktek lama menjadi usang. Jika pendidik
meminta dengan tegas atas penggunapan TIK sebagai pengganti praktek yang
ada, mereka tidak dapat berperan untuk memecahkan permasalahan di
bidang pendidikan yang saat ini mereka temui.</li>
<li>Pengenalan TIK di
sekolah telah membawa suatu sikap yang lebih positif terhadap sekolah
pada diri siswa. Karena TKI dan belajar berbasis web menawarkan keaneka
ragaman yang lebih besar dari tujuan, proyek, aktivitas, dan latihan
dalam pembelajaran dibanding kelas tradisional, minat dan motivasi
siswapun meningkat secara nyata. Para guru dan siswa terangsang karena
pengajaran menjadi lebih dinamis yang memperluas visi mereka seperti
halnya akses ke bahan belajar dan perangkat lunak bidang pendidikan yang
bermutu tinggi. Lebih dari itu, para guru kelihatannya termotivasi
untuk mengajar dengan lebih kreatif. Portal pembelajaran menghubungkan
para guru kepada sejumlah racangan pelajaran, panduan guru, dan
soal-soal latihan siswa yang ditempatkan di Internet oleh institusi
pemerintah, LSM, dan institusi pendidikan.</li>
<li>Kelas online
cenderung untuk menjadi lebih sukses jika TIK dikombinasikan dengan
suatu ilmu pendidikan yang tepat. Gelanggang pendidikan dari
pembelajaran online masih sangat muda. Saat banyak institusi yang
menawarkan kursus online, pemahaman mendalam tentang isu pedagogis yang
berhubungan dengan pendidikan online masih belum diselidiki secara
mendalam. Banyak kursus online yang hanya halaman web dikombinasikan
dengan e-mail dan ruangan chatting tanpa landasan pedagogis.
Pengalaman-pengalaman sukses menunjukkan bahwa telah ada suatu penurunan
dari aktivitas dipandu guru seperti halnya penurunan jumlah
pembelajaran tatap muka dan bergerak ke arah aktivitas yang berbentuk
proyek dan pembelajaran mandiri sebagai hasil pemanfaatan TIK.</li>
<li>Pembelajaran
online memungkinkan siswa mempunyai kendali lebih besar terhadap
kegiatan dan isi pembelajaran. Lingkungan online mennempatkan siswa di
tengah-tengah pengalaman belajar. Pada pembelajaran tradisional,
pengulangan digunakan berkali-kali dengan memperkenalkan informasi yang
sangat serupa dalam format berbeda atau dengan menanyakan pertanyaan
yang sama dengan cara yang berbeda. Padahal banyak siswa tidak suka
latihan yang berulang-ulang. Internet mendorong siswa untuk menggali
informasi dan contoh praktis. Hypermedia dan multimedia memudahkan
pendekatan yang belum pernah terjadi pada pembelajaran tradisional.
Internet mempromosikan suatu alternatif jenis belajar dengan melakukan
(learning by doing) di manapara siswa diminta untuk melakukan proyek
yang berhubungan dengan situasi hidup nyata. Teknologi menyampaikan
informasi dengan penekanan pada penciptaan dan explorasi aktif terhadap
pengetahuan dibandingkan transfer informasi searah, yang memungkinkan
siswa tersebut untuk menggunakan secara penuh kemampuan kognitif mereka
sendiri.</li>
<li>Corak interaktif sumber belajar memungkinkan siswa
untuk terus meningkatkan keterlibatannya dengan pengembangan isi dan
dengan demikian berperan dalam suatu situasi belajar yang lebih otentik.
Sebagai contoh, para siswa dapat mengakses perpustakaan maya di seluruh
dunia. Dengan demikian mereka mempunyai akses ke sejumlah besar
informasi dan sumber belajar yang luas yang tidak dapat dicapai dalam
seting pembelajaran yang tunggal. Sejauh yang terkait dengan guru,
sejumlah besar sumber belajar yang diletakkan di Internet telah membantu
guru dalam menghadapi tantangan mengajar sehari-hari. Para guru dapat
saling betukar rencangan pembelajaran, teknik pedagogis, dan strategi
yang berhubungan dengan isu-isu dan permasalahan umum.</li>
<li>Pembelajaran
online menyediakan perkakas teknis yang membuat belajar lebih mudah.
Sebagai contoh, bahasa yang digunakan untuk mencari informasi dan bahan
belajar adalah segera dan intuitif. Bahasa tersebut tidaklah harus
dipelajari oleh pemakai dan dapat diadopsi dengan usaha minimal.
Tatabahasa Dan sintaksis dasar dapat digunakan sebagai instrumen untuk
mencari dan memperoleh informasi. Pengintegrasian komunikasi dan
authoring tools, bersama dengan alat penghubung clickto-connect telah
berhasil dengan mantap mempermudah proses mengecek email, mengakses
data, dan pengaturan atas koneksi konferensi komputer. Teknologi
simulasi tau visualisasi dapat membantu siswa untuk belajar sistem yang
kompleks dengan cara yang lebih kongkrit. Komunikasi percakapan berbasis
komputer (Computer Mediated Chatting = CMC) dan bulletin board dapat
melengkapi pertemuan tatap muka.</li>
<li>Pendidikan dan pelatihan guru
sekarang meliputi pembelajaran kolaboratif dan just-intime. TIK membuka
suatu dunia yang utuh dari belajar sepanjang hayat melalui pendidikan
jarakjauh, pembelajaran asynchronous, dan pelatihan atas permintaan. TIK
cukup fleksibel untuk memperkenalkan kursus baru sebagai jawaban
langsung atas permintaan yang semakin meningkat.</li>
<li>TIK membantu
memecahkan isolasi profesional yang banyak diderita para guru. Dengan
TIK, mereka dapat dengan mudah berhubungan dengan para profesional lain,
rekan kerja, penasihat, universitas dan pusat keahlian, dan dengan
sumber belajar. Para guru kini menerbitkan bahan belajar yang mereka
kembangkan di Internet dan berbagi pengalaman mengajar mereka dengan
guru lainnya.</li>
<li>Penggunaan jaringan komputer untuk mempromosikan
aktivitas belajar berkelompok menjadi semakin lebih populer. Teknologi
komputer dalam pendidikan bergerak dari belajar mandiri ke metode
belajar jarak jauh berkelompok. Dengan menggunaan perangkat komunikasi
berbasis komputer dan kelompok belajar berbasis web, siswa dapat
menerapkan pengetahuan yang dimiliknya dengan mengkombinasikan usaha
mereka untuk mengembangkan suatu aktivitas atau proyek. Belajar
koperatif melalui komputer mempunyai efek positif atas kinerja tugas
kelompok, prestasi individu, dan sikap terhadap belajar kolaboratif.</li>
<li>Universitas
sedang memasuki fase kemitraan dengan sektor swasta, terutama sekali
industri teknologi informasi, dalam rangka membantu menjaga kelangsungan
hidup operasi dan keuangan dari program pendidikan berbasis TIK.
Semakin banyak sekolah menyadari bahwa berhubungan dengan sektor bisnis
tidak akan mengancam sistem persekolahan. Yang lain melihat suatu
keuntungan dalam capitalising atas produk dan jasa pendidikan mereka.
Persekutuan belajar di penyampaian produk dapat menawarkan berbagai
manfaat, seperti pengurangan biaya-biaya pengembangan latihan, berbagi
biaya-biaya penelitian dan pengembangan yang bersama, atau berbagi
database dan isi perpustakaan.</li>
<li>TIK meningkatkan fungsi
perpustakaan dan mengubah peran pustakawan secara hakiki. Sekolah tidak
perlu melanjutkan penderitaan atas kelangkaan pendukung perpustakaan
dengan memanfaatkan sumber belajar yang kaya yang tersedia di Internet.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Upaya Pemberdayaan Internet untuk pendidikan</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat
InI dunia telah berada dalam era komunikasi instan atau dikenal pula
sebagai era informasi. Era informasi ditandai oleh pesatnya perkembangan
dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), khususnya
komputer dan internet. Internet merupakan jaringan global yang
menghubungkan beribu bahkan berjuta jaringan komputer <i>(local/wide areal network) </i>termasuk
komputer pribadi (stand alone), yang memungkinkan setiap komputer yang
terhubung kepadanya bisa saling melakukan komunikasi satu sama lain.
Sebenarnya, internet awalnya lahir untuk suatu keperluan militer di
Amerika Serikat. Pada awal tahun 1969 <i>Advanced Research ProjectAgency (ARPA) </i>dari
Departemen Pertahanan Amerika Serikat, membuat suatu eksperimen
jaringan yang diberi namaARPAnet untuk mendukung keperluan penelitian
(riset) kalangan militer. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya jaringan
ini dipergunakan untuk keperluan riset perguruan tinggi, yang dimulai
dengan University of California, Stanford Research Institute dan
University of Utah (Cronin, 1996). Fasilitas aplikasi Internet cukup
banyak sehingga mampu memberikan dukungan bagi keperluan militer,
kalangan media massa, kalangan bisnis, maupun kalangan pendidikan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam
kaitan pemanfaatannya untuk pendidikan, Ashby (1972) seperti dikutip
oleh Miarso (2004), menyatakan bahwa dunia pendidikan telah memasuki
revolusinya yang kelima. Revolusi pertama terjadi ketika orang
menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru. Revolusi kedua
terjadi ketika digunakannya tulisan untuk keperluan pembelajaran.
Revolusi ketiga terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga
materi pembelajaran dapat disajikan melalui media cetak. Revolusi
keempat terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik seperti radio
dan televisi untuk pemerataan dan perluasan pendidikan. Revolusi kelima,
seperti saat ini, dengan dimanfaatkannya teknologi komunikasi dan
informasi mutakhir, khususnya komputer dan internet untuk pendidikan.
Revolusi ini memberi dampak terhadap beberapa kecenderungan pendidikan
masa depan. Beberapa ciri tersebut, menurut Ashby seperti dikutip oleh
Miarso (2004) adalah sebagai berikut:</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Berkembangnya pembelajaran di luar kampus sebagai bentuk pendidikan berkelanjutan.</li>
<li>Orang memperoleh akses lebih besar dari berbagai sumber belajar.</li>
<li>Perpustakaan sebagai pusat sumber belajar menjadi ciri dominant dalam kampus.</li>
<li>Bangunan kampus berserak (tersebar) dari kampus inti di pusat dengan kampus satelit yang ada di tengah masyarakat.</li>
<li>Tumbuhnya profesi baru dalam dalam bidang media dan teknologi.</li>
<li>Tuntutan terhadap lebih banyak belajar mandiri.</li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Kecenderungan lain, seperti diungkapkan oleh Ryan et al (2000) adalah sebagai berikut:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Teknologi
yang ada saat ini dapat mentransformasi cara pengetahuan dikemas,
disebarkan, diakses, diperoleh dan diukur. Sehingga merubah cara
produksi dan penyampaian materi dari cetak dan analog ke dalam bentuk
digital dalam bentuk DVD, CD-ROM, maupun bahan belajar on-line berbasis
web lainnya.</li>
<li>Orang akan lebih memilih metode belajar yang lebih
luwes (flexible), mudah, dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya
masing-masing. Sehingga memicu terjadinya pergeseran pola pendidikan
dari tatap muka (konvensional) kearah pendidikan yang lebih terbuka.
Dengan adanya teknologi internet ini sistem penyampaian dan komunikasi
(delivery system and communication) antara siswa dengan guru, guru
dengan guru atau siswa dengan siswa dapat dilakukan dengan berbagai
bentuk dan cara, baik secara bersamaan (synchronous) maupun
(asynchronous). Beberapa bentuk komunikasi yang dapat dilakukan antara
lain adalah sebagai berikut (Purbo, 1997):</li>
<li>Dialog elektronik
(chatting); dialog elektronik adalah percakapan berbasis teks yang dapat
dilakukan secara online dalam waktu bersamaan (synchronous) antara dua
atau lebih pengguna internet. Contoh aplikasi dalam konteks pendidikan
tinggi, dialog elektronik dapat digunakan untuk proses komunikasi antara
dosen dengan beberapa orang mahasiswanya dalam mendiskusikan suatu
topik perkuliahan tertentu.</li>
<li>Surat elektronik (e-mail); surat
elektronik merupakan suatu bentuk komunikasi tidak bersamaan
(asynchronous) yang memungkinkan terjadinya komunikasi antara mahasiswa
dengan dosen atau mahasiswa dengan mahasiswa lain melalui surat yang
disampaikan secara elektronik melalui internet. Berbeda dengan chatting,
dengan cara ini umpan balik yang diperoleh mungkin tertunda.</li>
<li>Konferensi
kelompok melalui surat elektronik (mailing list); Mailing list
merupakan perluasan dari e-mail dimana seseorang dapat mengirim pesan
kepada sekelompok orang tertentu yang telah terdaftar untuk bergabung
dalam kelompok diskusi. Sebagai contoh, seorang dosen memiliki daftar
mahasiswa yang tergabung dalam kelompok mata kuliah tertentu. Pemberian
tugas dan diskusi dapat dilakukan melalui fasilitas seperti ini.</li>
<li>Konferensi
jarak jauh (teleconference); konferensi jarak jauh dapat berupa
konferensi audio maupun konferensi video. Kedua konferensi ini dapat
dilakukan dengan cara "point to point" atau "multi point". Cara pertama
dilakukan dalam dua tempat. Sedangkan cara kedua dilakukan dalam lebih
dari dua tempat. Sebagai contoh, seorang guru dari sekolah tertentu
dapat mendiskusikan suatu topik tertentu kepada siswa di beberapa
sekolah lain dalam waktu bersamaan.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Edukasi.Net</i></b><b><i> </i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelum
menjawab mengapa, terlebih dahulu perlu dijelaskan apa yang dimaksud
dengan EdukasiNet. Mengingat potensinya yang sangat luar biasa, seperti
dijelaskan di atas, EdukasiNet hadir sebagai upaya memberdayakan potensi
internet untuk kebutuhan pendidikan. Lebih tepatnya, EdukasiNet hadir
sebagai sebagai salah satu media jaringan sekolah <i>(schoolnet) </i>di
Indonesia. Jaringan sekolah adalah suatu kegiatan komunitas sekolah
(guru, siswa, atau tenaga pendidik dan kependidikan lain) yang dimediasi
oleh internet sebagai sarana komunikasi atau bertukar informasi satu
sama lain. Terjadinya pertukaran informasi yang mudah dan cepat tanpa
terbatas ruang dan waktu melalui program jaringan sekolah ini
memungkinkan terjadinya komunitas masyarakat informasi <i>(knowledge-based society) </i>dalam
lingkup sekolah. Di masa mendatang diharapkan terjadi jaringan sekolah
yang tidak hanya terjadi dalam skala lokal (nasional), tapi dalam skala
yang lebih luas, yaitu regional dan internasional. Jadi,</div>
<div style="text-align: justify;">
EdukasNet
adalah program jaringan sekolah yang dikembangkan oleh Pustekkom yang
berfungsi sebagai 1) wahana komunikasi lintas sekolah; 2) wadah sumber
belajar; dan 3) wahana berbagi informasi antar sekolah di Indonesia.
Sebagai portal pendidikan, EdukasiNet dapat diakses oleh siapa saja, di
mana saja dan kapan saja melalui url: <a href="http://www.e-dukasi.net.dengan/">http://www.e-dukasi.net. Dengan</a> tiga peran utama tersebut, maka EdukasiNet dapat berfungsi atau memerankan diri sebagai jaringan sekolah <i>(schoolnet).</i></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengapa
EdukasiNet dikembangkan? Alasan pertama adalah untuk menjawab adanya
kenyataan bahwa sampai dengan tahun 2002, sulit sekali ditemukan
herbagai bahan belajar berbasis web yang berbahasa Indonesia dan sesuai
dengan kurikulum. Saat itu, beberapa jaringan sekolah telah dikembangkan
diantaranya adalah "Sekolah <i>Online", </i>`guru <i>Online’. </i>’Jaringan Informasi Sekolah’, dan lain-lain. Tapi, sebagian besar belum menyediakan bahan belajar <i>(content) </i>yang
sesuai dengan kurikulum. Alasan kedua, internet memungkinkan untuk
dapat mendistribusikan informasi dengan cepat tanpa mengenal ruang dan
waktu. Oleh sebab itu, pengalaman (best practices), ide,
peristiwa/berita atau informasi lain berkaitan dengan pendidikan dan
atau pembelajaran yang berasal dari suatu sekolah, guru, ahli dan
lain-lain juga memungkinkan didistribusikan dengan cepat melalui
internet. Alasan ketiga, dengan media internet, tidaklah mustahil antara
guru dengan guru di sekolah yang berbeda, antara ahli, siswa dengan
guru di tempat berbeda dapat saling berkomunikasi baik secara langsung <i>(synchronous) </i>maupun tertunda <i>(asynchronous) </i>untuk
mendiskusikan suatu topik/ tema tertentu. Sehingga pertukaran
pengetahuan dapat terjadi dan terdistribusi dengan cepat ke banyak
sasaran secara efisien. EdukasiNet dirancang untuk dapat melakukan hal
ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Terjadinya pertukaran informasi yang mudah dan cepat tanpa
terbatas ruang dan waktu melalui program jaringan sekolah (EdukasiNet)
ini memungkinkan terjadinya komunitas masyarakat informasi <i>(knowledge-based </i><i>society) </i>dalam lingkup sekolah. Ketiga hal tersebut merupakan tujuan utama (ultimate goal) dikembangkannya EdukasiNet.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya,
EdukasiNet lahir setelah melalui beberapa proses kajian ilmiah sejak
tahun 2002. Pada bulan Juni tahun 2002, pengembangan EdukasiNet diawali
dengan penggalangan ~ dukungan dari lingkungan Depdiknas seperti
Direktorat Pendidikan Menengah Umum, dan Direktorat Menengah Kejuruan
serta dari kalangan luar Depdiknas seperti Divisi Risti PT. Telkom,
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Asosiasi Penyelenggara
Jasa Internet Indonesia (APJII), Jaringan Informasi sekolah (JIS), ICT
Watch, dan media massa yang bergerak dalam bidang teknologi informasi.
Kegiatan tersebut kemudian diikuti dengan serangakaian kegiatan
penyelenggaraan seminar <i>e-learning </i>pada tanggal 2 Juli 2002.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai
portal yang dinamis, EdukasiNet akan senantiasa terus mengalami
perbaikan sepanjang waktu sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
teknologi itu sendiri. Lantas ; apa manfaat EdukasiNet bagi para
penggunanya? Manfaat EdukasiNet dapat dijelaskan ; sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Sebagai Sumber Bahan Belajar:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>guru
dan siswa dapat memperoleh berbagai bahan belajar yang meliputi bahan
belajar yang berkaitan dengan semua mata pelajaran untuk SD, SMP dan
SMA, modul online, pengetahuan populer, berita serta artikel pendidikan
dengan cara mengunduh <i>(mendownload) </i>atau memanfaatkannya langsung dalam kelas;</li>
<li>siswa dapat menguji kemampuan/kompetensi semua mata pelajaran yang dipelajarinya secara <i>online;</i></li>
<li>guru dapat memperoleh informasi mengenai teknik dan tips dalam belajar dan membelajarkan siswa;</li>
<li>guru
dapat berbagi ilmu dengan guru lain dengan cara mengirimkan karyanya
berupa bahan belajar berbasis web ke administrator EdukasiNet untuk <i>di-upload;</i></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
2. Sebagai Sarana Komunikasi dan Kolaborasi Lintas Sekolah</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Sekolah memperoleh ruang <i>(space) </i>untuk menampilkan web site sekolahnya masingmasing sebagai sub domain EdukasiNet;</li>
<li>Guru dapat mengirimkan ide, pengalaman, karya ilmiah atau berita pendidikan ke</li>
<li>Siswa dapat berkomunikasi, berbagi ide dan pengalaman dengan sesama siswa dari</li>
</ul>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Guru
dapat berkomunikasi, berbagi ide dan pengalaman dengan sesama guru dari
sekolah lain di Indonesia secara online dengan memanfaatkan fasilitas
forum guru (melalui <i>e-mail, millist atau chatting);</i></li>
</ul>
<ul style="text-align: justify;">
<li>adminstrator EdukasiNet untuk dipublish dalam feature artikel dan news EdukasiNet;</li>
</ul>
<ul style="text-align: justify;">
<li>sekolah lain dengan memanfaatkan fasilitas forum siswa.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Fasilitas/Feature EdukasiNet</b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Sumber Bahan Belajar (Learning Resource)</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
EdukasiNet menyediakan sumber belajar yang dirancang secara khusus dan dapat diakses dan atau di <i>download </i>secara gratis. Sumber belajar ini terdiri dari materi pokok, modul online, pengetahuan populer, serta teknik dan tips mengajar.</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><b>Materi Pokok, </b>yaitu
bahan belajar yang meliputi semua mata pelajaran untuk SD, SMP, SMA
atau yang sederajat dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Materi
pokok ini dikembangkan secara bertahap, antara lain mata pelajaran
Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa Inggris, dan mata pelajaran
lainnya.</li>
<li><b>Modul Online </b>ini dirancang untuk siswa
dan guru SMP-SMATerbuka dalam versi digital, sehingga mereka dapat
mengambil/mencetak modul sesuai dengan kebutuhan. Namun siapapun Anda
dapat memanfaatkan modul ini seperti mereka.</li>
<li><b>Pengetahuan Populer, </b>berisikan
informasi praktis yang dikemas dengan gaya yang khas dan ringan. Topik
yang disajikan dipilih yang populer dan bermanfaat bagi masyarakat.
Topik-topik tersebut terhimpun dalam rubrik tertentu yang dibutuhkan
pengguna. Di sini Anda dapat memilih rubrik yang menarik sesuai selera
Anda. Rubrik tersebut antara lain Fotografi, Elektronika, Otomotif dan
Teknologi Informasi, Lingkungan Hidup, Kesehatan, Fenomena Alam, Kiat
Belajar, dll. Pengguna yang mempunyai bahan/informasi yang menarik untuk
dimuat dalam rubrik ini dapat disampaikan kepada Admin EdukasiNet.</li>
</ul>
<ul style="text-align: justify;">
<li><b>Uji Kemampuan, </b>berupa
soal-soal latihan yang disusun berdasarkan standar kompetensi yang ada
pada kurikulum sekolah. Di sini pengguna (khususnya siswa SD, SMP dan
SMA atau yang sederajat) dapat berlatih mencoba sejauhmana penguasaan
materi pelajaran di sekolah.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Interaksi Komunitas</i></b><b> </b></div>
<div style="text-align: justify;">
Forum
komunitas ini dirancang sebagai wahana tukar informasi antar pengguna
EdukasiNet. Guru, siswa, mahasiswa, orang tua, pakar/praktisi atau
siapapun yang peduli dengan pendidikan dapat bergabung secara aktif di
sini. Interaksi komunitas ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk
sebagai berikut:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><b>Forum, </b>Interaksi didalam
forum ini dirancang untuk komunikasi antar guru dengan guru lain, siswa
dengan siswa lain, guru dengan siswa dalam bentuk diskusi atau tukar
informasi, pemikiran, saran, mata pelajaran, dan lainnya. Namun forum
ini juga terbuka bagi siapapun yang peduli dengan pendidikan untuk aktif
memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatkan mutu pendidikan.</li>
</ul>
<ul style="text-align: justify;">
<li><b>Chatting </b>Fasilitas
ini memungkinkan pengguna dapat melakukan dialog secara elektronik
(chatting) secara langsung dengan pengguna lain di tempat yang berbeda
secara real time.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>lnfo</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Fitur
ini menyediakan layanan berupa artikel, news, event, dan web sekolah.
secara lebih rinci, berbagai layanan dalam fitur ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><b>Artikel </b>Fitur ini
menyediakan layanan artikel yang lebih difokuskan pada topik pendidikan
dan informasi lainnya yang terkait dengan pendidikan. Melalui fasilitas
ini pengguna tidak hanya berkesempatan membacanya, tetapi juga dapat
men-downloadnya secara bebas dan gratis. Pengguna juga bisa
menyumbangkan buah pikiran/tulisan ini dan dikirim melalui administrator
EdukasiNet.</li>
<li><b>News </b>EdukasiNet menyediakaan
fasilitas berita (news) yang dirancang dari, oleh, dan untuk pengguna.
Oleh karena itu partisipasi aktif pengguna sangat menentukan dinamika <i>feature </i>ini.</li>
<li><b>Kalender Kegiatan (Event) </b>Fitur
ini menyajikan informasi/berita tentang kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan oleh pengelola, ataupun oleh komunitas EdukasiNet
khususnya sekolah.</li>
<li><b>Web Sekolah </b>EdukasiNet menyediakan fasilitas informasi tentang sekolah yang merupakan anggota (user <i>member) </i>dari
EdukasiNet. Informasi ini tersimpan dalam aplikasi dan server
EdukasiNet serta dapat diisi atau diedit oleh sekolah yang menjadi
anggota.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Pola Pemanfaatan Bahan Belajar EdukasiNet di Sekolah</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahan
belajar yang ada di EdukasiNet dapat dimanfaatkan, khususnya oleh guru
dan siswa dalam berbagai cara/pola sesuai dengan situasi dan kondisi
sekolah, guru maupun siswanya itu sendiri. Ada empat alternatif pola
pemanfaatan EduaksiNet di sekolah, yatu: 1) pola pemanfaatan langsung
(di lab komputer); 2) pola pemanfaatan di kelas; 3) pola penugasan; dan
4) pola individual.</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><b>Pola Pemanfaatan Langsung (di Lab Komputer): </b>Pola
ini dapat dilakukan oleh sekolah yang telah memiliki lab komputer yang
terhubung langsung A dengan internet. Siswa dapat secara individu (satu
siswa satu komputer) dengan bimbingan guru mempelajari topik pelajaran
tertentu. Bila jumlah komputer di lab tidak memungkinkan untuk belajar
secara individu, siswa dapat belajar secara kelompok (antara 2 - 4 orang
per komputer). </li>
<li><b>Pola Pemanfaatan di Kelas: </b>Apabila
sekolah belum memiliki lab komputer, namun mempunyai sebuah LCD
projector dan sebuah komputer (desktop/laptop) yang tersambung ke
internet, maka pemanfaatannya dapat dilakukan dengan cara presentasi dan
diskusi kelas. Bila komputer di kelas tidak terhubung ke internet,
sebelumnya guru dapat men-Download terlebih dahulu topik pelajaran
tertentu yang dibutuhkan dari EdukasiNet, kemudian dipresentasikan
secara offline melalui LCD Projector di kelas. Untuk pola yang kedua
ini, disarankan guru terlebih dahulu mengidentifikasi dan mendownload
topik-topik yang dibutuhkan untuk kemudian dimanfaatkan di kelas. Bahan
belajar yang ada di EdukasiNet dapat didownload secara gratis oleh siapa
saja, kapan saja dan dimana saja. </li>
<li><b>Pola Penugasan: </b>Pola
ini dapat dilakukan untuk sekaligus mengembangkan ICT Literacy siswa.
Siswa, baik secara kelompok maupun individual diberikan tugas untuk
menelusuri bahan belajartertentu di situs EdukasiNet <i><span style="text-decoration: underline;">(http:///www.e-dukasi.net)</span></i>atau
situs lain, kemudian siswa tersebut mempresentasikan dan mendiskusikan
hasil karyanya tersebut di kelas atau siswa mengumpulkan tugasnya dalam
bentuk tulisan, gambar, grafik dan lain-lain dengan memanfaatkan
aplikasi komputertertentu (seperti MSWord, MS Powerpoint, Coreldraw,
dll.). Untuk pola ini, disarankan guru yang menugaskan telah menelusuri
dan menentukan alamat situs yang harus dibuka oleh siswa. </li>
<li><b>Pola Pemanfaatan Individual: </b>Yang
dimaksud dengan pola individual disini adalah siswa atas inisiatif
sendiri dibebaskan mengeksplorasi semua bahan belajar (baik materi
pokok, pengetahuan populer, modul online, maupun uji kemampuan) yang ada
dalam EdukasiNet. Siswa dapat mengakses EdukasiNet di sekolah, Warnet,
atau rumah sesuai dengan kondisi masing-masing.</li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<b><i> </i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><i>Penutup</i></b></div>
<div style="text-align: justify;">
EdukasiNet
adalah portal jaringan sekolah yang dikembangkan oleh Pustekkom yang
berfungsi sebagai 1) wahana komunikasi lintas sekolah; 2) wadah sumber
belajar; dan 3) wahana berbagai informasi antar sekolah di Indonesia.
EdukasiNet dapat diakses melalui url: <a href="http://www.e-dukasi.net.sebagai/">http://www.e-dukasi.net. Sebagai</a>
portal jaringan sekolah, EdukasiNet menyediakan 1) bahan belajar
(meliputi materi pokok, pengetahuan populer, modul online, dan uji
kompetensi); 2) forum (meliputi forum diskusi untuk semua mata
pelajaran, chatting dan milis; dan 3) informasi (yang meliputi artikel,
berita, kalender kegiatan (event) dan web sekolah).</div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai tanggal
28 Desember 2005, telah tercatat sebanyak 500.000 orang yang telah
mengunjungi EdukasiNet. Disamping itu, tercatat 4.282 anggota aktif
pengguna EdukasiNet. Jumlah ini masih sangat sedikit dibandingkan dengan
portal lain yang telah maju seperti ilmukomputer.com, dan yang lainnya.
Namun demikian, bagi mereka yang telah memanfaatkan EdukasiNet
memberikan pendapat yang positif terhadap kehadiran EdukasiNet (37%
menyatakan sangat baik dan 30% menyatakan baik). Sementara itu, jumlah
bahan belajar yang telah diupload sebanyak 55 judul materi pokok, 79
judul modul online, dan 150 judul pengetahuan populer. Ke depan
diharapkan EdukasiNet tidak hanya menyediakan bahan belajar untuk SMA
saja, tapi juga untuk SMP dan SD. Untuk mempercepat peningkatan jumlah
bahan belajar, diharapkan bahan belajar tidak hanya diproduksi oleh
Pustekkom saja tapi juga dari guru atau komunitas pendidikan lainnya.
Begitu pula halnya dengan artikel dan berita. Sementara itu, model
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) dimasa mendatang dapat terjadi
melalui forum diskusi per mata pelajaran yang ada dalam portal
EdukasiNet. Sehingga diskusi (pertukaran informasi) dapat terjadi secara
online tanpa harus berkumpul di satu tempat tertentu. Bahan belajar
yang ada dalam EdukasiNet dapat dimanfaatkan secara fleksibel sesuai
dengan kondisi sekolah. Bahan belajar yang ada dalam EdukasiNet dapat
dimanfaatkan dengan: 1) pola pemanfaatan langsung di lab komputer; 2)
pola pemanfaatan di kelas; 3) pola penugasan; mupun 4) pola individual.
Semua bahan belajar tersebut dapat <i>didownload </i>secara gratis oleh guru, siswa atau siapapun yang membutuhkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun
demikian, dalam pemanfaatannya di lapangan, masih terdapat beberapa
tantangan yang dihadapi untuk dapat membuat portal jaringan sekolah
EdukasiNet ini berjalan dengan baik dan dinamis. Tantanga pertama adalah
belum adanya relawan sebagai moderator untuk forum diskusi. Forum
diskusi ini sebenarnya dikelompokkan berdasarkan mata pelajaran.
Misalnya, forum diskusi untuk mata pelajaran matematika, fisika, kimia
dan mata pelajaran lain. Sampai saat ini diskusi yang terjadi masih
belum terarah atau tidak fokus pada topik/ tema tertentu. Sehingga,
walaupun telah terjadi diskusi satu sama lain, tapi apa yang
didiskusikan masih tidak menentu. Begitu pula halnya dengan forum
diskusi mata pelajaran yang lainnya. Tantangan kedua adalah belum
banyaknya guru (user EdukasiNet) yang mengirimkan artikel ilmiah
berkaitan dengan pengalaman atau hasil penelitian yang berkaitan dengan
pendidikan atau lebih khusus berkaitan dengan pembelajaran untuk mata
pelajaran tertentu. Tantangan terakhir adalah kendala teknis yang klasik
dihadapi seperti 1) sulitnya akses internet karena mahal dan kecepatan
akses yang kurang memadai; 2) kebijakan sekolah yang belum mendukung; 3)
tenaga guru yang menguasai komputer dan internet yang masih rendah;
serta 4) anggaran sekolah yang masih rendah. Akhirnya, pemanfaatan
internet di sekolah belum menjadi skala prioritas mengingat masih banyak
kebutuhan lain yang lebih dianggap prioritas dibandingkan dengan
internet dan lab komputer.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Sumber Kepustakaan</b></div>
<ul style="text-align: justify;">
<li>Rusjdy S. Arifin. 2005. Jejak <i>Langkah Perkembangan Teknologi Pendidikan di Indonesia</i>. Jakarta: Pustekkom Diknas</li>
<li>Uwes Anis Khaeruman. 2005. <i>Edukasi net di Indonesia.</i> Jakarta: Pustekkom Diknas</li>
<li>Yusufhadi Miarso. 2004. <i>Menyemai Benih Teknologi Pendidikan.</i> Jakarta: Pustekkom Diknas</li>
</ul>
<hr style="margin-left: 0px; margin-right: 0px;" />
<div class="single-meta" style="text-align: justify;">
<h2>
Tags</h2>
<a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7278206303327839575" name="ls"></a>
<span id="tag_1"><a href="http://www.tp.ac.id/tag/media-pelajaran">Media Pelajaran</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/pemanfaatan-multimedia-dalam-pembelajara">Pemanfaatan Multimedia Dalam Pembelajara</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/kompetensi-ict-dikembangkan-oleh-internasional-masyarakat-teknologi-dalam-pendidikan-iste">Kompetensi Ict Dikembangkan Oleh Internasional Masyarakat Teknologi Dalam Pendidikan Iste</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/proposal-tesis-evaluasi-program-kegiatan-belajar-paud-membangun-karakter-melalui-multi-media">Proposal Tesis Evaluasi Program Kegiatan Belajar Paud Membangun Karakter Melalui Multi Media</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/contoh-manfaatan-multimedia">Contoh Manfaatan Multimedia</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/landasab-teori-media-untuk-meningkatkan-pendidikan">Landasab Teori Media Untuk Meningkatkan Pendidikan</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/apa-pendidikan-mult">Apa Pendidikan Mult</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/jurnal-pendidikan-mengenai-meningkatkan-kemampuan-representasi">Jurnal Pendidikan Mengenai Meningkatkan Kemampuan Representasi</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/pertanyaan-etika-ilmiah-dalam-ict-yang-bersangkutan-dengan-pendidikan">Pertanyaan Etika Ilmiah Dalam Ict Yang Bersangkutan Dengan Pendidikan</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/contoh-pidato-dengan-tema-meningkatkan-belajar-dengan-biaya-yang-cukup-mahal">Contoh Pidato Dengan Tema Meningkatkan Belajar Dengan Biaya Yang Cukup Mahal</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/media-ict-dalam-pembelajaran">Media Ict Dalam Pembelajaran</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/meningkatkan-kualitas-pendidikan-adalah-meningkatkan-kualitas-pemahaman-siswa-terhadap-pelajaran-matematika-pemanfaatan-multi-media-untuk-meningkatkan-kualitas-pendidikan">Meningkatkan
Kualitas Pendidikan Adalah Meningkatkan Kualitas Pemahaman Siswa
Terhadap Pelajaran Matematika Pemanfaatan Multi Media Untuk Meningkatkan
Kualitas Pendidikan</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/meningkatkan-kualitas-pendidikan-adalah-meningkatkan-kualitas-pemahaman-siswa-terhadap-pelajaran-matematika">Meningkatkan Kualitas Pendidikan Adalah Meningkatkan Kualitas Pemahaman Siswa Terhadap Pelajaran Matematika</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/pengembangan-media-interaktif">Pengembangan Media Interaktif</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/cara-memperbaiki-kualitas-pendidikan">Cara Memperbaiki Kualitas Pendidikan</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/apa-yang-dimaksud-program-ict-untuk-aud">Apa Yang Dimaksud Program Ict Untuk Aud</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/peran-guru-dalam-meningkatkan-kualitas-pendidikan-biologi-sistem-gerak-pada-manusia">Peran Guru Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan Biologi Sistem Gerak Pada Manusia</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/dampak-negatif-tik-sebagai-alat-bantu-dan-fasilitas-pembelajaran">Dampak Negatif TIK Sebagai Alat Bantu Dan Fasilitas Pembelajaran</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/proposal-pengaruh-kurikulum-media-pendidikan-dan-kualitas-guru-terhadap-kualitas-sdm">Proposal Pengaruh Kurikulum Media Pendidikan Dan Kualitas Guru Terhadap Kualitas Sdm</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/sebutkn-tantangan-guru-dlm-pembelajarn-di-paud">Sebutkn Tantangan Guru Dlm Pembelajarn Di Paud</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/pemanfaatan-tik-sebagai-sarana-perbaikan-pendidikan">Pemanfaatan TIK Sebagai Sarana Perbaikan Pendidikan</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/artikel-jurnal-abstrak-pemanfaatan-atas-perkembangan-ti-dan-tk-untuk-pendidikan-di-indonesia">Artikel Jurnal Abstrak Pemanfaatan Atas Perkembangan Ti Dan TK Untuk Pendidikan Di Indonesia</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/media-massa-dan-media-elektronik-harus-memberi-sumbangan-pendidikan">Media Massa Dan Media Elektronik Harus Memberi Sumbangan Pendidikan</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/manfaat-teknologi-dalam-pendidikan">Manfaat Teknologi Dalam Pendidikan</a> |<a href="http://www.tp.ac.id/tag/media-n-tek-pendidikan">Media N Tek Pendidikan</a> |<br /><b><span class="cs" id="span_26">Show More Tags</span></b></span>
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-85134489080012688572013-03-21T19:23:00.003-07:002013-03-22T21:56:27.805-07:00PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA<div class="title" style="text-align: justify;">
<h2>
<br />
</h2>
<div class="date">
<span class="author">
Posted by Rina Catur</span><span class="comm"><a href="http://agilwalk.blogspot.com/2010/05/perkembangan-pendidikan-di-indonesia.html#comment-form"></a>
</span>
</div>
</div>
<div class="cover" style="text-align: justify;">
<div class="entry">
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;"><span class="Apple-style-span" style="background-color: white;"><span class="Apple-style-span" style="color: #b45f06;">Perkembangan Pendidikan di Indonesia</span></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Pengrtian </span></span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="margin-left: .25in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Symbol;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">·</span><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Pendidikan </span></span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">adalah
usaha sadar dan terencana bagi para peserta didik untuk menciptakan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan
yang dipergunakan untuk dirinya maupun masyrakat disekelilingnya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"><br />
</span></div>
<div class="MsoNormal">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Macam-macam Pendidikan</span></span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Ø</span><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Jenjang Pendidikan </span></span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">adalah
suatu tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai serta kemampuan
yang akan dikembangkan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: .5in;">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Jenjang Pendidikan digolongkan kedalam 3 golongan yaitu :</span></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">1.</span><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Pendidkan Dasar : jenjang pendidikan awal 9 tahun (SD s/d SMP)</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">2.</span><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Pendidikan Menengah : Jenjang pendidikan lanjut (SMA)</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">3.</span><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Pendidikan Tinggi : Jenjang pendidikan lanjut setelah menengah </span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 2.5in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">(sarjana,magister,doctor,spesialis yang didapat di perguruan tinggi). </span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 2.5in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"><br />
</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Ø</span><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Jalur Pendidikan</span></span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">
adalah wahana yang dilalui peserta didik dalam mengembangkan potensi
diri dalam suatu proses pendidkan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"><br />
</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Jalur Pendidikan digolongkan kedalam 3 golongan yaitu :</span></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"><br />
</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">1.</span><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Pendidikan Formal : Pendidikan yang diadakan seperti pada sekolah-sekolah umum </span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> lainnya. (terdapat SD,SMP dan SMA)</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">2.</span><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Pendidikan Nonformal : Pendidkan untuk usia dini (TK,TPA atau Tempat Pendidikan </span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> AL-Qur’an)</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">3.</span><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Pendidikan Informal : Jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan </span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 2.25in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> belajar mandiri.</span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"><br />
</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span style="font-family: Wingdings;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Ø</span><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Jenis Pendidikan</span></span></b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan.</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"><br />
</span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle">
<b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Jenis-Jenis pendidikan digolongkan kedalam 7 golongan yaitu :</span></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">1.</span><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Pendidikan Umum : </span><span class="apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan </span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta </span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang</span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 2.75in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .25in;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> lebih tinggi. (SD, SMP dan SMA).</span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">2.</span><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Pendidikan Kejuruan : </span><span class="apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">endidikan menengah yang mempersiapkan peserta </span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span><span class="apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">didik terutama untuk bekerja dalam bidang </span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> tertentu</span></span></span><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span><span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">(SMK) .</span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">3.</span><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Pendidikan Akademik : </span><span class="apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana</span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 221.25pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">yang diarahka terutama pada penguasaan disiplin pengetahuan tertentu.</span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">4.</span><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Pendidikan Profesi : </span><span class="apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">pendidikan tinggi setelah program sarjana yang </span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> mempersiapkan peserta didik untuk memasuki </span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span><span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">suatu</span></span></span><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi" title="Profesi"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">profesi</span></span></a><span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">atau</span></span></span><span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> menjadi </span></span></span><span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">seorang</span></span></span><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span><span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">professional</span></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">.</span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">5.</span><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Pendidikan Vokasi : </span><span class="apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik </span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan </span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 221.25pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">tertentu maksimal dalam jenjang</span></span></span><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Diploma" title="Diploma"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">diploma</span></span></a><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span><span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">4 setara dengan program</span></span></span><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sarjana" title="Sarjana"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">sarjana</span></span></a><span class="apple-converted-space"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span><span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">(strata 1).</span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">6.</span><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Pendidikan Keagamaan : </span><span class="apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang </span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> mempersiapkan peserta didik untuk dapatmenjalankan</span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan</span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 221.25pt; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">pengalaman terhadap ajaran agama dan /atau menjadi ahli ilmu agama. </span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -.25in;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">7.</span><span style="font: normal normal normal 7pt/normal 'Times New Roman';"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> </span></span></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Pendidikan Khusus : </span><span class="apple-style-span"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau </span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: .75in; mso-add-space: auto; text-align: justify;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang</span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="margin-left: 2.5in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan </span></span></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-left: 2.5in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"> sekolah biasa).</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"><br />
</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="apple-style-span"><b><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Kontroversi dan Paradigma Pendidikan di Indonesia</span></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Pemerintah
mengeluarkan BHP (Badan Hukum Pendidikan), hal ini menjadi kontroversi
setelah dikeluarkannya UU APP. Mahasiswa-mahasiswa dari berbagai
perguruan tinggi berdemo menentang keputusan Pemerintah ini. Ada
beberapa hal yang dikhawatirkan dengan dikeluarkannya BHP ini, yaitu
pendidikan hanya akan dijadikan “lading bisnis” bagi para oknum-oknum
yang tidak bertanggung jawab yang selama ini hanya ingin mencari
keuntungan. Contohnya biaya pendidikan akan menjadi lebih mahal dan
tidak dapat dijangkau oleh rakyat kecil, yang mengakibatkan mereka akan
mengurungkan niatnya untuk menuntut ilmu. </span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Mahalnya
biaya pendidikan di Indonesia menyebabkan semakin banyaknya jumlah
pengangguran, yang berakibat semakin meningkatnya rawan kejahatan di
Indonesia. Selain itu dampak lain yang ditimbulkan yaitu banyaknya
gelandangan-gelandangan yang muncul. Contohnya di Ibu Kota Jakarta
sekarang ini banyak terdapat pengemis dan gelandangan di sepanjang
trotoar dan disetiap lampu merah. Sedangkan pengemis dan gelandangan itu
kebanyakan anak-anak kecil yang seharusnya mereka memperoleh ilmu
disekolah, tapi karena Kendala mahalnya biaya sekolah mereka terpaksa
tidak bias mendapatkan hak mereka sebagai peserta didik. Sedangkan
mereka akan menjadi penerus generasi dimasa yang akan datang. Tapi
dengan ada nya permasalahan ini bagaimana dengan nasib generasi penerus
kita ?</span></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: .5in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span class="apple-style-span"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;">Pemerintah
seharusnya bisa menanggulangi masalah pendidikan yang ada di Indonesia.
Sehingga Negara Indonesia dapat berkembang dengan munculnya
generasi-genarasi muda yang pintar,cerdas dan berbakat yang dapat
dibanggakan oleh Negara Indonesia dan bisa membawa nama baik Negara
Indonesia dimata Pendidikan dunia. </span></span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span class="Apple-style-span" style="color: yellow;"></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">Resources :</span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"> </span><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan</span></a><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"></span></div>
<div class="MsoNormal">
<a href="http://mersi-cute.blogspot.com/2009/01/kontroversi-bhp.html"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">http://mersi-cute.blogspot.com/2009/01/kontroversi-bhp.html</span></a><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"></span></div>
<div class="MsoNormal">
<a href="http://mersi-cute.blogspot.com/2009/01/wajah-buruk-pendidikan-di-indonesia.html"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;">http://mersi-cute.blogspot.com/2009/01/wajah-buruk-pendidikan-di-indonesia.html</span></a><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"></span></div>
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7278206303327839575.post-65659961524748085372013-03-21T19:19:00.001-07:002013-03-22T21:56:54.833-07:00 Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini <div style="text-align: justify;">
Kamis, 21 maret 2013</div>
<div style="text-align: justify;">
Posted : Rina Catur Kristyana</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="article-content" style="text-align: justify;">
<div class="content_block">
<div style="margin-bottom: 10px; overflow: hidden;">
<div class="content_utama">
<b>Fungsi dan Tujuan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini</b><br />
Pendidikan anak usia dini memiliki fungsi utama mengembangkan semua
aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik
(motorik kasar dan halus), sosial dan emosional. Berbagai hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara
perkembangan yang dialami anak pada usia dini dengan keberhasilan
mereka dalam kehidupan selanjutnya. Misalnya, anak-anak yang hidup dalam
lingkungan (baik di rumah maupun di KB atau TK) yang kaya interaksi
dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar akan terbiasa mendengarkan
dan mengucapkan kata-kata dengan benar, sehingga ketika mereka masuk
sekolah, mereka sudah mempunyai modal untuk membaca.<br />
Sehubungan dengan fungsi-fungsi yang telah dipaparkan tersebut, maka
tujuan pendidikan anak usia dini dapat dirumuskan sebagai berikut.<br />
<ol type="1">
<li>Memberikan pengasuhan dan pembimbingan yang memungkinkan anak
usia dini tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia dan potensinya.</li>
<li>Mengidentifikasi penyimpangan yang mungkin terjadi, sehingga
jika terjadi penyimpangan, dapat dilakukan intervensi dini.</li>
<li>Menyediakan pengalaman yang beranekaragam dan mengasyikkan bagi
anak usia dini, yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi
dalam berbagai bidang, sehingga siap untuk mengikuti pendidikan
pada jenjang sekolah dasar (SD).</li>
</ol>
<br />
<b>Visi & Misi PAUD</b><br />
<b>Visi</b><br />
Terwujudnya anak usia dini yang cerdas, sehat, ceria dan berakhlak
mulia serta memiliki kesiapan baik fisik maupun mental dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.<br />
<b>Misi</b><br />
1. Meningkatkan perluasan dan pemerataan akses layanan PAUD
melalui pnyelenggaraan PAUD yang mudah dan murah, tetapi bermutu.<br />
1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan partisipasi aktif masyarakat dalam memberikan layanan PAUD.<br />
2. Memberikan layanan yang prima (efektif, efisien, akuntabel, transparan) kepada masyarakat di bidang PAUD.<br />
<b>TIGA PILAR KEBIJAKAN PAUD</b><br />
1. Perluasan dan pemerataan akses layanan PAUD kepada semua anak antara lain melalui:<br />
<ul type="disc">
<li>Pemberdayaan semua potensi yg ada di masyarakat;</li>
<li>Keberpihakan kpd anak-anak yg kurang beruntung</li>
</ul>
2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing antara lain dg cara :<br />
<ul type="disc">
<li>Mengupayakan PAUD yg murah dan mudah, tetapi bermutu.</li>
</ul>
3. Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan pendidikan (PAUD) antara lain dengan cara meningkatkan<br />
<ul type="disc">
<li>Keterbukaan, kemudahan dan fleksibilitas di bidang layanan PAUD kepada masyarakat.</li>
</ul>
<b>Sasaran PAUD </b><br />
a. Sasaran Utama :<br />
Anak lahir s/d usia 6 tahun (utamanya yang belum mendapat layanan PAUD Jalur Pendidikan Formal),prioritas 2-4 th.<br />
- <i>Th 2009 ditargetkan 35% anak 2-4 th terlayani di PAUD
Nonformal, dan 53,90 % Anak usia 0-6 tahun terlayani di PAUD Formal dan
Nonformal</i><br />
b. Sasaran antara :<br />
<ul class="unIndentedList">
<li> Orang tua/keluarga, calon orangtua</li>
<li> Pendidik dan Pengelola PAUD</li>
<li> Semua Lembaga Layanan Anak Usia Dini</li>
<li> Para tokoh masyarakat dan <i>stakeholders</i> PAUD</li>
</ul>
Jalur Formal :<br />
Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain sederajat<br />
Jalur Nonformal :<br />
Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain sederajat<br />
Jalur Informal :<br />
Pendidikan Keluarga atau Pendidikan yang Diselenggarakan oleh Lingkungan<br />
<span style="text-decoration: underline;">Catatan</span>: Pendidikan anak usia dini diselenggarakan sebelum jenjang<br />
pendidikan dasar. [(UU No. 20 Th 2003, Pasal 28, ayat (1)]<br />
<a href="http://paudni.kemdiknas.go.id/paud">DIREKTORAT PENDIDIKAN ANAK USIA DINI >>></a></div>
</div>
</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span class="article_separator"><br /></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12043626867203544883noreply@blogger.com0